Chapter 19

123 10 1
                                    

DATE?

Xvenysta Pov

Aku dan Leviathan menyusuri lorong-lorong kelas hingga kamipun sampai di depan kelas es.

Akupun masuk dan langsung disambut oleh senyuman Arhatemia
"Hai Xve, mau duduk denganku?" Tanyanya, aku baru saja ingin menjawab namun sudah ada yang menimbrung

"Xve sama aku. Kau dengan yang lain." Aku menengok dan melihat Leviathan dengan tatapan datar dan dinginnya, aku kadang bingung, sifatnya kadang suka berubah-ubah, dari dingin ke jahil lalu ke hangat, romantis lalu balik lagi ke dingin

Aku melihat ke Arhatemia, terbesit kilatan kecewa ―entah karena apa― tapi langsung diganti oleh senyuman manis lalu mengangguk

Ia sangat pintar menyembunyikan ekspresinya.

"Baiklah.. aku akan duduk dengan Zizi aja!" Ucapnya lalu memanggil perempuan yang bernama Zizi itu, sedangkan Leviathan menarikku ke bangku dibagian pertengahan lalu duduk disana.

Zizi.. aku jadi mengingat pelayan buatan yang dibuat oleh Veronix di kerajaannya Zregan..
Batinku.

Zregan lagi Zregan lagi, udah sana pikiran kotor hush hush hush!
Batinku lagi

"Selamat pagi anak-anak." Ucap seorang guru perempuan dengan kacamata yang berbentuk tetesan air yang miring. Mukanya sangat sombong/? Membuatku bergidik jijik melihat tampangnya yang angkuh dengan dada yang dicondongkan.

"Saya Cynda, guru dimata pelajaran es, api dan petir―untuk yang belum tau―" Ucap Bu Cynda. Kami (38 anak―saat ini―) mengangguk patuh―karena melihat wajah bu Cynda yang angkuh―ya mungkin kecuali aku, Leviathan dan Arhatemia. Pengguna Orphillia Lucretia dan Hyck.

"Baiklah, untuk yang masih pemula, tunggu sebentar disini karena saya akan mengajari yang sudah tingkat atas." Ucap guru itu lalu 8 murid itu mengangguk

"Kalian berdelapan latihan mengendalikan air dibotol ini, buatlah sekreatif mungkin dan bekukan!" Ucap bu Cynda lalu ia mengendalikan air-air yang ada didepan kelas―taman, air terjun mini― lalu ditaruhnya diatas meja di atas delapan gelas yang berjejeran, lalu selanjutnya kami sudah berada di tempat yang hampir semua tertutup oleh es.

Didekat sini terdapat bangunan seperti istana dan didepan istana itu terdapat sebuah sungai yang lebarnya mungkin sekitar sepuluh meter, dan juga didekat istana ini terdapat tebing yang menjulang tinggi membuatku terkagum-kagum

Didekat sini terdapat bangunan seperti istana dan didepan istana itu terdapat sebuah sungai yang lebarnya mungkin sekitar sepuluh meter, dan juga didekat istana ini terdapat tebing yang menjulang tinggi membuatku terkagum-kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indah." Gumamku

"Baiklah anak-anak, sekarang saya ingin dua orphillia dari kalian―satu lelaki, satu peremuan―. Yang perempuan mencairkan semua es ini dan yang lelaki membekukannya lagi." Ucap bu Cynda membuat sebagian dari kami melotot

"Baiklah, saya akan memiliiihh.. Xvenysta dan Grey, silahkan kesini." Mataku membulat, ya walaupun tidak terlalu susah, tapi.. ini disuruh untuk mencairkan semuanya!!

The Unexpected PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang