Chapter 18

106 9 0
                                    

IS THIS LOVE?

Aku terbangun dan melihat kesekeliling

Kenapa aku bisa di UKS?
Batinku

"Eh, kamu udah bangun?" Aku melihat kekiri dan melihat Leviathan sedang melihat kearahku dengan tangan yang dilipat dan ditaruh diatas tempat tidur yang kutiduri.

"Eh? Sejak kapan kamu disini?" Tanyaku
"Tadi Karell suruh aku yang jaga kamu disini." Jawabnya lalu bersandar pada kursi yang ia duduki

Aku menganggukkan kepalaku dua kali lalu melihat kesekeliling.

"Kamu ga kekelas? Kan lagi jam pelajaran." Ucapku, ia menggeleng

"Males." Ucapnya
O iya.. diakan bad boy

"Pengen nemenin kamu." Aku menatapnya tajam, ia hanya tersenyum tanpa dosa

Bush.

Aku langsung menundukkan kepalaku, menelungkupkan kepalaku diantara lututku yang sedang dilipat, menutupi rasa malu dan mukaku yang merah.

Aku mendengar Leviathan terkekeh, aku mendongak melihat mukanya Leviathan yang sedang nyengir lima jari kearahku

"Dasar." Desisku. Ia makin tertawa

"Ampun sayang.." Ucapnya

Aku menatapnya tajam

Kurang ajar, aku jadi malu kan.
Batinku.

"Yaudah, aku udah bangun.. pergi sana hushh!!" Usirku, ia terlihat cemberut.. aww, lucunyaa..
Aku terkekeh lalu mencubit pipi Leviathan dengan keras

"AWW!! SAKIT XVE!" Teriak Leviathan seraya mengusap-ngusap pipinya yang kucubit

"Abis kamu lucu. Eh?" Aku langsung membekap mulutku dengan kedua tanganku

SIAL! AKU KECEPLOSAN!!
Batinku

Leviathan langsung menyeringai dan mencubit kedua pipiku yang―mungkin―tembem

"Kamu juga lucu.. hahahaha." Ucapnya, pipiku langsung memerah seperti tomat yang sudah siap untuk dipetik

Kenapa aku engga bisa memutuskan kontak mata? Ah tidaakk!!
Batinku, aku terus menatap mata silver milik Leviathan

"EHM.." Mendengar suara seseorang, sontak membuatku mendorong Leviathan dengan keras hingga ia terjungkal kebelakang

"Oops.. maaf." Sesalku melihat ia menatapku dengan tatapan setelah-kamu-puas-liat-mataku-kamu-mencampakkanku-ya

Leviathan hanya mengangguk dua kali lalu melihat ke pintu UKS

"KARELL IH NAKAALL!!" Aku langsung turun dari tempat tidur dan berlari kearahnya, memukul dada bidang yang kiri sekali dengan keras

"Ouch!" Karell mengaduh, namun sedetik kemudian ia langsung menyeringai
"Cie yang tadi tatap-tatapan.. aduh~ romantis banget." Ucapnya dramatis seraya menaruh tangan kirinya didadanya lalu yang kanan diangkat keatas

Mukanya seperti sedang mengagumi sesuatu

"Dasar. Drama king." Umpatku berbisik. Ia langsung melihat kearahku dan menyeringai

Rupanya orang yang adem ayem pas pertama kali ketemu bisa seliar lebih dari pada kuda liar pas udah deket.
Batinku

"Masih jam pelajaran?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan
"Ga ada guru. Rapat, yaudah aku kesini mau ngecek kalian berdua, takut ada apa-apa, eh beneran ada apa-apa." Ucapnya, ish.. kenapa coba balik lagi topik pembicaraannya? Ngeselin.

The Unexpected PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang