HMM..
Akhirnya Leviathan membantuku.. kalau tidak, kepalaku mungkin sudah pecah.. terima kasih!! Batinku berteriak kegirangan karena rupanya Lev masih peduli denganku.
"Udah puas nyakitin adik kelas?" Tanya Lev.
"Belum!! Gue belum habisin dia!!! BURUK RUPA!" Teriak Katie membuat rahang tegas milik Leviathan mengeras.
"Lo itu psikopat ya? Itu udah nyampe berdarah-darah. Lo punya hati nurani ga sih?"
"Klo engga gimana?! Masalah?"
"Ya, engga sih. Tapi, berarti lo psikopat, seharusnya orang-orang menjauhimu, bukan Calista." Ucap Lev datar.
"Tapi, gamungkin disini ada yang berani sama gue disini. Siapa coba yang berani sama seorang Katie yang kaya, jago karate dan ketua Cheers? GAADA!"
"Gue berani. Siapa bilang gue ga berani?" Akupun membuka mulut, sesudah itu aku langsung merutuki mulutku yang seenaknya bilang seperti itu.
"Gue juga." Kata seorang perempuan berambut blonde bermata emerald, err.. aku tidak tau namanya.
"Mana mungkin gue takut sama orang kek lo." Celetuk Cameron
"Haha. Orang yang takut sama lo mah berarti pengecut." Ucap Carter.
"Hey.. Cal, gue minta maaf ya tadi gue pergi sama Carter. Tadi ada urusan." Kata Cameron sambil menggaruk tengkuknya.
"Selo Cam.. gue juga gapapa." Ucapku sambil mengulum senyum.
"Gapapa gimana? Liat luka-luka lo! Itu darah bercucuran. Lo sekarang ke kamar aja." Ucap Carter cemas sambil menunjuk-nunjuk ke asrama VIP.
"Oke ka.." Ucapku lalu pergi ke kamar.
~~~
Author Pov
Callista pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket-lengket dan penuh luka di wajahnya.
Setelah membersihkan semuanya, Callista langsung membanting tubuhnya diatas kasur, karena sudah lelah dengan semuanya. Seandainya ada pangeran dari dunia lain yang datang menjemputnya sekarang supaya dibawa ke dunia fantasy, dia pasti bakalan sangat senang.
Hhh.. tapi itu semua engga mungkin bakalan terjadi bukan? Semuanya yang berbau fantasy itu tidak nyata. Aku hanya berharap terlalu tinggi. Lirihnya dalam hati.
Tok.. tok.. tok..
"Siapa?"
"..."
"Hey! Bales dong. Siapa disana? Itu hanya iseng ato apa?" Tanya Callista
"..."
Ketukan pun berlanjut
Tokk.. tokk.. tokk..
Eh sumpah. Siapapun yang diluar, itu udah ngerusak mood gue hari ini!!! Rutuknya dalam hati.
Pintu dibuka, dan diluar ada seorang cewe, berambut pirang gelombang bagian bawah, dan mata berwarna emerald menatap Callista lalu tersenyum.
Eh.. bukannya dia cewe yang ikutan bilang kalau dia berani sama Katie ya? Ah tau ah. Masa bodo.
Batin gadis bermata emerald itu"Emm.. boleh masuk ga?" Tanyanya.
Aduh.. masalahnya gue masih belom terlalu kenal sama lo, dan gue juga masih takut sama cewe-cewe yang nge-fans dengan kedua bocah itu. Gue takut klo lo masuk, malah nge-bully gue dikamar gue sendiri. Hiiii.. ngerii
Batin Callista ngeri sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected Power
FantasyCerita ini tentang fantasy, dan ada jg romantisny, Hope you guys like my story, jgn lupa Vommentsnya ya! & ini juga murni dr otak aku.. jadi kalau emang ceritanya mirip dgn cerita lain, mohon maaf ya. Itu berarti ada ketidaksengaja. _______________...