PRACTICE
"Ehh!! Jangan begitu! Tapi gini!"
"Xve! Jangan ke kekasihmu! Tapi ke pohon itu!"
"Javeee! Pakai senjata! Bukan tangaan!"
"Kar― nah! Yang lain liat! Karell nih yang bagus!"
"Ka El! Serbuknya jangan oranye terus! Ganti warna lain!"
"Leviathan kekasih Xvenysta! Panggilnya jangan naga! Tapi chimaera!"
"Naahh, kamu tuh seharusnya gini―"
"Jangan kau coba-coba modus sama Xvenysta!!"
"Eh, iya iya ga akan!"
"Seperti ini bukan?"
"Nah! Itu boleh, tapi jangan warna pink juga serbuknya! Kau kan cowo!"
"Senjatanya ini?"
"Terserah, tapi kalau kata aku senjatanya seperti pedang, panah, axe, dan sejenisnya."
"Kalau gitu aku yang ini aja."
"Nah, itu bagus."
Daannn masih banyak ocehan-ocehan Dilwyn, aku saja sampai pusing dengan ocehan-ocehan Dilwyn yang.... berlebih?
Sudah empat jam kami latihan dan sekarang kami lagi istirahat setengah jam, aku jamin.. Dilwyn juga kecapean mengajari kami berenam
"Nih." Aku merasa pipiku yang kanan ditempel oleh sesuatu yang dingin, aku mendongak, melihat Karell dengan wajah datarnya
Aku menerimanya lalu mengucapkan terima kasih, ia mengangguk lalu pergi
Air putih yang diberikan Karell langsung kuminum, rasa dingin langsung menjalar menuruni kerongkonganku
"Hey." Sapa Varell, aku mendongak lalu tersenyum kecil
"Leviathan dimana?" Tanyaku, Varell terlihat berpikir sebentar
"Entahlah, tadi dia pergi masuk kedalam, mungkin mau bertemu Raja Emrick dan Ratu Athanasia.." Jawab Varell, aku menganggukan kepalaku mengerti
Entah dari dorongan mana, aku menepuk tanganku dan keluar serbuk berwarna biru, membuat tempat latihanku dan yang lainnya tertutup salju
Aku terkekeh melihat Dilwyn berkacak pinggang melihat kelakuanku
"Kau tau? Itu adalah cara putri dari element es untuk memakaikan jebakan untuk para orang asing kecuali dapat ijin dari putri itu." Aku manggut-manggut mendengar cerita Dilwyn
"Nama putrinya siapa?" Tanyaku bingung
"Putri Zlevsnow Winterstone, tempat tinggalnya butuh waktu seminggu dari sini supaya sampai dikerajaannya." Aku manggut-manggut lagi
"Aku ingin bertemu dengannya, sepertinya boleh saja dia menjadi guruku untuk mengajarkanku kekuatan es..." Gumamku, tapi tubuh Dilwyn tiba-tiba membeku lalu menggeleng

KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected Power
FantasyCerita ini tentang fantasy, dan ada jg romantisny, Hope you guys like my story, jgn lupa Vommentsnya ya! & ini juga murni dr otak aku.. jadi kalau emang ceritanya mirip dgn cerita lain, mohon maaf ya. Itu berarti ada ketidaksengaja. _______________...