THE TRUTH..
Dua minggu setelah aku membaca buku daun ajaib itu, sekarang kami sudah berada di istana milik raja Emrick dan ratu Athanasia, aku dan kelima temanku sedang duduk disofa tempat untuk tamu untuk menunggu kedua pemimpin negara ini, negara Gelvragrov.
"Sudah sebulan yah? Tidak terasa." Terdengar suara seorang wanita dengan nada yang anggun membuat kami berbalik belakang, melihat Raja dan Ratu yang melempar senyum kearah kami
"Yang sekarang kalian harus tau, daun itu hanya menambah skill, dan pemikiran otak kalian lebih krisis." Aku tercengang, berarti buku yang kubaca...
"Benar Xve, buku yang kau baca hanyalah tipuan belaka, tidak ada generasi-generasi seperti itu, daun ini diberikan karena kemauan saya dan Ratu." Aku menatap raja dengan tatapan terheran-heran, bagaimana mereka tau yang kupikirkan sedangkan pikiranku sedang kututup?
"Dari wajahmu sudah ketahuan Xve." Ujar ratu membuatku salah tingkah, sebego itukah wajahku?
"Karena sudah sebulan, berarti dua minggu lagi.." Gumam ka El yang masih bisa kudengar
"Emang ada apa ka?" Tanyaku, ka El langsung gelagapan panik, aku memandangnya bingung
"Dua minggu lagi black witch akan menyerang menurut ramalan mother witch di tengah kota." Ucap raja, membuatku tersentak
"Kenapa mereka menyerang?" Tanyaku
"Karena mereka setiap tahun-tahun tertentu akan selalu menyerang, dan akan berhenti menyerang bila penyerang dari pihak kami kalah dan mereka berhasil mengambil kekuasaan di negara ini." Ujar Ratu, aku masih belum mengerti
"Aw!" Aku tersentak dan memekik karena Leviathan menyentil dahiku gemas
"Dasar otak lemot." Cibirnya, aku melotot lalu memukul lengan kekarnya hingga ia ikutan memekik
"Mulut macan." Cibirku, ia melotot
"Lumut hijau." Aku melotot, apa hubungannya aku dengan lumut hijau?! Belum sempat aku membalasnya ada yang berdeham
"Eheeem.." Deheman Karell mampu membuatku dan Leviathan menghentikan pertengkaran mulut kami
"Sebaiknya kita serius dulu, pacaran boleh nanti." Ucapnya, semenjak kami mengobrol di padang rumput dua minggu lalu, Karell menjadi dingin seperti es, sedangkan Leviathan menjadi sosok yang semakin hangat
"Jadi apa yang harus kami lakukan?" Tanya Varell yang asik bersandar dipundak Karell, sedangkan Karell merangkul pinggang Varell
"Latihan dengan kekuatan kalian yang baru, ingat, energi kekuatan kalian semakin banyak, jadi kalian harus latihan supaya bisa mengendalikan dan mengeluarkan energinya dengan baik." Aku dan yang lainnya mengangguk
"Kalian boleh latihan di taman belakang." Ujar Ratu, aku mengangguk dan kami berenampun ketempat khusus untuk latihan
~~~
Aku mencoba latihan dimulai memanggil makhluk mitologi, buat senjata, teleportasi, hingga bertarung dengan ka El, ya, walaupun akhirnya aku kalah
Aku mencoba untuk bertarung dengan Leviathan, dan.. kalah lagi, sama Varell, aku menang, sama Javenson, kalah..
"Karell, aku ingin mencoba bertarung denganmu, boleh tidak?" Tanyaku dengan puppy eyesku
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected Power
FantasyCerita ini tentang fantasy, dan ada jg romantisny, Hope you guys like my story, jgn lupa Vommentsnya ya! & ini juga murni dr otak aku.. jadi kalau emang ceritanya mirip dgn cerita lain, mohon maaf ya. Itu berarti ada ketidaksengaja. _______________...