Chapter 27

88 6 0
                                    

Aku cepetin yah cerita dan kejadiannya.

WAR (3)

[Lodoriase, Northwest of Gelvragrov]

Xve melongo, melihat lelaki tampan dihadapannya dengan pandangan teduh kearah Xve, Xvenysta tau kalau lelaki ddidepannya ini adalah pemimpin dari kelompok penyihir yang ditugaskan ke kota Lodoriase, tapi.. entah kenapa pandangan Xvenysta ke lelaki didepannya ini.. beda.

Matanya yang berwarna biru laut, bibirnya yang tipis dan pink, rahang tegas, rambut hitam legam, gigi putih dan rapih, badan athletis―

Xvenysta langsung tersadar seratus persen

Hampir saja gadis tersebut terhipnotis..

Dia bukan Karell yang bisa menahan godaan bahkan memakai godaan tersebut sebagai senjata untuk membunuh musuhnya sendiri

Dia bukan Javenson yang tidak tertarik kepada hal yang begituan

Dia hanyalah seorang gadis yang sifat manusianya masih menempel seperti perangko didalam dirinya, dia masih bisa tergoda oleh hal-hal yang seperti itu

"Sialan!" Umpat Xvenysta kesal seraya menhentakkan kakinya kesal

Untung kau tidak terhipnotis seratus persen Xve.. masa sudah kuteriakkan kau tidak menyahut?!

Sudah kubilang aku tidak mendengarnya!

Baiklah.... tukeran yuk.. kan aku lelaki.. gampang dong melawan lelaki yang kadar kegantengannya dan menawannya dibawahku

Cih.. narsis banget.. ya udah...

Xvenystapun sekarang sudah berada ditempat yang gelap, ia duduk disana lalu menatap lurus kedepan, melihat keluar dari tatapan mata Jayzon

Setidaknya ia mempunyai cara untuk menjauhkan dirinya dari godaan itu.. dengan berubah menjadi Jayzon

Jayzon tersenyum manis kearah lelaki-tampan-yang-kadar-kegantengannya-dibawah-Jayzon, mata emasnya memandang mata biru laut yang sedang menatapnya tajam

"Dia seorang Lucretia?!!" Tanya lelaki tersebut tidak menyangka, Jayzon hanya tersenyum manis lalu mengeluarkan pedang emasnya

Jangan memakai pedang itu Yon! Terlalu suci untuk makhluk hina didepanmu!!
Protes Xvenysta tidak terima, Jayzon hanya terkekeh kecil

"Kau kenapa tertawa sendiri?" Tanya lelaki itu bingung, Jayzon menyeringai

"Habis berbicara dengan gadis yang tadi.. katanya.. pedang malaikat ini terlalu suci untuk makhluk hina dihadapanku." Ujar Jayzon enteng seraya mengeluarkan lidahnya geli, mata lelaki dihadapannya langsung berkilat marah

"Kurang ajar!" Umpatnya sebal, Jayzon terkekeh, ia mengayunkan pedangnya, pedangnya langsung berubah menjadi warna putih dan bermata dua, terdapat moonstone ditengah gagangnya

Lelaki tersebut melotot melihat pedangnya, tidak mau menyianyiakan kesempatan, Jayzon menusuk kedua mata lelaki dihadapannya dengan pedang bermata dua miliknya, biasanya kalau memakai pedang bermata satu, hanya salah satu mata yang kena.. berarti kalau memakai pedang bermata dua, kedua matanyalah yang menjadi korban

The Unexpected PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang