Chapter 26

77 5 0
                                    

Yang masih bingung tempat-tempat kotanya, ini aku buat :

Yang masih bingung tempat-tempat kotanya, ini aku buat :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Simple, tapi negara mereka ga kotak gni yah,

tempat-tempat kotanya, untuk Miserixyl, krn dy netral/ga tinggal d kota, tp tetep d negara Gelvragrov, jd aku buat aja nama sekolahnya

Kn aku blg yg paling pertama nyampe itu El, sedangkan ada kota yang lebih dekat, itu berarti bentuk pulau negara Gelvragrovnya itu yang bagian selatan melebar :v

Dan kalau kalian menemukan kejanggalan di chapter sebelumnya berarti kalian peka!

WAR (2)

[Vulne, West of Gelvragrov]

Karell dengan wajah garang melihat kumpulan penyihir perempuan dengan baju yang sangat minim menggoda Karell disaat kota Vulne hampir hancur

"Ahh.. si ganteng datang untuk menyelamatkan kota Vulne.." Ucap salah satu penyihir berambut ungu dan mata kuning, ia tersenyum lalu mulai mendekati Karell.. menyentuk pundak Karell hingga ke dada bidangnya

Tangan Karell dengan cepat memegang pergelangan tangan penyihir tersebut dengan kasar hingga penyihir tersebut meringis, penyihir perempuan yang berada disebelah Karell memberontak, tapi Karell tidak membiarkan tangan penyihir perempuan tersebut terlepas, justru tangannya semakin erat mencengkram tangan penyihir perempuan itu

Dan dalam sekejap tubuh penyihir tersebut memucat hingga terjatuh dengan sendirinya dengan mulut terbuka, dan matanya terbalik

Karell menarik energi dan nyawa penyihir itu dengan paksa

"Wahh! Ga tau malu nih cowo, ganteng-ganteng kayak gitu ke cewe." Ujar salah satu penyihir berambut turquoise dengan matanya yang berwarna citrine

"Heh." Karell menarik sudut kanan bibirnya, tersenyum sinis, ia berjalan dengan santai ke kumpulan penyihir-penyihir yang berada sekitar lima puluh meter didepannya

"Kalian juga ga tau malu nyerang Gelvragrov.. siapa yang sebenarnya ga tau malu disini?" Tanya Karell dengan nada yang tajam dan dingin

Diam.

"Sekarang kalian tau siapa yang ga tau malu disini." Selesai Karell mengucapkan sembilan kata tersebut, ia langsung melesat kearah kumpulan-perempuan-kurang-bahan didepannya

Mereka yang belum sempat menyadari penyerangan Karell langsung terpental jauh akibat ledakan yang dibuat Karell secara tiba-tiba

"Kurang ajar!" Umpat penyihir berambut blonde, Karell hanya menatap kelima penyihir perempuan itu dengan datar

"Gþobùesß!" Dalam beberapa detik kemudian penyihir berambut blonde tersebut didatangi banyak penyihir perempuan maupun lelaki, membuat kota Vulne semakin banyak jumlah penyihir disini, Karell mendesah malas

The Unexpected PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang