Chapter 29

31 2 0
                                    

Where are you?

Sudah seminggu ini Leviathan tidak ada kabar. Aku bingung, aku memindlinknya tapi ia blok pikirannya, aku cari dia, tapi dia tidak ada..

Kemana dia?

Sedikit sedih, tidak sedikit, tapi banyak!

Aku sangat merindukannya!

Tapi kemana dia sekarang, disaat aku membutuhkannya?

Jadilah hari ini adalah hari minggu yang menyedihkan dan membosankan

Aku hanya bisa menghela nafas lelah, menguap karena bosan dan duduk dibalkon kamar, memandang pemandangan hutan yang dedaunannya berguguran, karena sebentar lagi akan masuk ke musim dingin.

Lyx dan Vene pergi ke tengah kota untuk pulang, kata mereka 'kangen orang tua', maka sekarang tidak ada satu orangpun yang menemaniku

Apa dayaku yang orang tuanya berada dibumi?

Aku sendirian.. kesepian.. dan menyedihkan..

Vayden dan Varchan? Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing dan aku tidak mau menganggu

Karell? Aku tidak mau mengganggu masa pemulihan mentalnya..

Jave? Dia hanya akan membuatku semakin bosan, dan aku tau dia sedang ada urusan.

Jayzon? Oh kumohon, jangan tanyakan dia karena dia sedang berhibernasi didalam pikiranku, sedari-tadi sudah kupanggil namun hanya terdengar suara ngorokannya.

Arhatemia? Sama seperti Leviathan, tidak ada kabar.

Pagar hitam didepanku kusentuh dengan jari telunjukku, mungul garis-garis biru berbentuk kristal es yang dingin, dan aku kembali mendesah lelah

Ini sangat membosankan!!

Akupun memutuskan untuk kembali duduk dikursi balkon dan memandang hutan itu kembali dengan setengah melamun.

Membayangkan seorang pangeran berambut coklat dan bermata silver datang kearahku dengan kuda putihnya dan sayap indahnya yang terbentang dengan indahnya

Menyelamatkanku dari kebosanan yang menyelimuti hidupku sekarang

Saking asiknya aku melamun, aku sampai tidak menyadari bahwa angin berhembus lumayan kencang tepat dibelakangku.

"Hey." Aku terjungkal kebelakang, kaget karena tiba-tiba ada yang menyapaku, sedangkan aku sendiri disini!

Pikiran negatif mulai merasuki otak suciku

Karena takut, aku menutup kedua mataku lalu memasang kuda-kuda, bersiap menyerang siapapun yang berniat jahat kepadaku

Tidak ada Leviathan, maka Xvenysta yang akan menjaga dirinya sendiri!

"Hey tenang saja, ini aku." Dia terkekeh geli, aku mengerutkan keningku bingung, perlahan aku membuka kedua bola mataku, dan pemandangan mata silvernya langsung menyapaku

"Le.. Leviathan?" Tanyaku dengan nada yang gemetar dan patah-patah, ia tersenyum kecil lalu mengangguk

"Dari mana saja kau?" Tanyaku sebal lalu menjitaknya kejam. Ia meringis sambil terkekeh kecil, lalu mengusap keningnya yang berwarna pink akibat jitakanku.

"Sini, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu." Tanpa membalas pertanyaanku, ia langsung menarik lenganku kedekat pagar, ia memanjat pagar hitam yang tingginya setengah dari tubuhnya, lalu sayap lebarnya langsung terbentang dengan begitu indahnya, mengerti apa yang ia inginkan, akupun mengeluarkan sayapku. Kami terbang melewati hutan yang berwarna oranye dan berguguran sana-sini

The Unexpected PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang