Go Away!
Brukk!
Suara orang terplanting kembali terdengar, kali ini suara gadis
Siapa lagi selain si jalang itu.
Dan kembali terdengar disebelah kiriku, ia meringis, suaranya tidak kukenal, itu berarti antara Zero, dan Fritz.
Ayolah Xve, berpikir! Berpikir!
Seketika lampu muncul diatasku dan menyala
Aku melompat tinggi dan mengeluarkan sayapku, dan menghilangkan kekuatan milikku
Gadis mengerikan itu mendongak dan melihat kearahku, aku mengeluarkan lidahku mengejek
Gadis itu melompat tinggi hingga menyamai tinggiku
Aku melesat kebelakang dan mengeluarkan pedangku
Seketika pedangku mengeluarkan cahaya berwarna merah dan aku membantingnya kedepan dengan bentuk horizontal
Gadis itu terlempar kebelakang, tapi ia mengeluarkan sayapnya yang berwarna hitam
"Grr." Geramnya, bulu kudukku berdiri, ini gadis atau apa? Pake acara menggeram segala.
"Hey kalian yang dibawah sana! Bantu aku mengalahkan dia!" Teriakku, seketika aku melihat bayangan mereka yang melompat dan mereka langsung terlihat dan terbang kearahku
Karell berhenti disampingku lalu ia mengarahkan tangannya kearah gadis itu, seketika muncul bulatan berdiameter lebih besar sedikit dari tangannya dengan banyak lambang-lambang yang rumit berwarna toska
Ia menurunkan tangannya lalu memandang gadis itu bengis
"Dia mau pergi kalau satu jadi korban, seperti tumbal." Gumamnya, aku tersenyum polos
"Kalau gitu, korbankan Arhatemia saja." Ucapku, Karell langsung menjitakku dengan kejam
"Teman bukan untuk dikorbankan." Ceramahnya, aku mendengus sebal
"She's even not my friend." Gumamku sangat kecil, Karell memutar kedua bola matanya malas
"Oh ayolah, tidak bisakah kau memaafkan dia? Dia sudah meminta maaf berkali-ka―"
"Tidak."
Karell memutar kedua bola matanya malas
"Kenapa?"
"Karena dia bajingan sampah, jalang."
"Kau benar-benar dendam sama gadis itu ya." Gumamnya, aku nyengir lebar lalu menggaruk tengkukku
"You know me." Gumamku lalu mengerucutkan bibirku, pipiku terasa sedikit panas karena berbicara seperti itu, aku mendengar suara Karell yang terkekeh kecil
"Of course I know you."
Aku terkekeh canggung
Bruk!
Gadis itu terjatuh ke aspal dibawah, luka dan bercak merah terlihat jelas disekujur tubuhnya
"Kill her, Xve." Ucap Vayden, aku mendesah lelah
Aku mengeratkan pegangan dipedangku lalu dengan kecepatan tinggi aku melesat kedepannya dan saat itu juga aku langsung menebas lehernya
Tapi dia memiliki refleks dan kecepatan yang sangat tinggi, ia menghindari seranganku dengan lihai
Aku berteriak nyaring sambil menebas sana-sini, tapi gadis itu menghindarinya dengan tubuhnya yang begitu lentur
"Sialan!!" Aku berteriak sebal, lalu aku menatapnya tajam, seketika tubuhnya terangkat dan ia merintih kesakitan, ya, aku mencekiknya dengan kekuatan spesialku
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unexpected Power
FantasyCerita ini tentang fantasy, dan ada jg romantisny, Hope you guys like my story, jgn lupa Vommentsnya ya! & ini juga murni dr otak aku.. jadi kalau emang ceritanya mirip dgn cerita lain, mohon maaf ya. Itu berarti ada ketidaksengaja. _______________...