Chapter 9

173 11 0
                                    

AW.

Aku perlahan-lahan membuka mataku, menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku.. ugh! Silau..

Saat semuanya udah jelas, kulihat sekeliling dan aku masih berada di Vorplerd, eh.. kenapa aku merasakan ada yang aneh?

Aku memang pingsan dengan terduduk di atas bukit sambil bersandar kepohon, tapi kenapa yang aku sandar empuk dan seperti ada yang melilit diperut?

Jangan-jangan.. pohon ini bisa bergerak lalu melilitku supaya kekuatanku diisap habis dan dia akan menjadi monster yang besar lalu menhancurkan Zendranth! Aahhh tidaaakkk!!!
Batinku

Gimana kalau aku berbalik dan melihat apa atau siapa yang memelukku

Aku berbalik belakang, daann..

Leviathan sedang
Memelukku

Hahahahaha.

"KYAAAAAA!!!" Teriakku histeris

"Berisik." Jawabnya santai

"LEPAASSS! HUAAA!! APA YANG UDAH KAMU LAKUIN KE AKU?!!" Tanyaku masih histeris

"Apaan sih? Aku hanya jaga kamu nyampe kamu bangun. Itu doang."

"TAPI JANGAN MELUK JUGA KALIII!!" Ucapku seraya mencoba melepaskan tangannya yang melilit diperutku tapi.. Leviathan justru mengeratkannya dan bersandar yang membuat kami berdua jatuh dari bukit dengan cara merosot dan kepalaku yang duluan merosot, sama seperti Leviathan.

"HUAAAAA!! LEVIATHAANNN!! LEPAAAAS!" Teriakku makin histeris

"Iyaiya."

Akhirnya dia melepaskanku. Phew. Soalnya itu semua membuat detak jantungku tidak beraturan.

"Baiklah Leviathan, selama aku pingsan apa yang terjadi?" Tanyaku dan membangunkan diriku untuk duduk, tapi Leviathan masih terlihat lemas, apa yang terjadi?

"Apakah itu penting?" Tanyanya

"TENTU!"

Leviathan hanya menghela nafasnya.

**Flashback on**

Leviathan Pov

Aku melihat Callista pingsan langsung kulari kearahnya secepat mungkin lalu menangkap tubuh mungil tersebut sebelum terkena tanah

Setelah menangkapnya, aku melihat sekeliling.

・Karell : hanya memainkan jarinya malas seperti tidak ada yang terjadi.
・Cameron : celingak-celinguk tidak jelas.. sepertinya dia tidak menyadari bahwa Callista pingsan
・Varell : Meh! Dia terlihat sangat senang saat mengetahui bahwa Callista pingsan.

Ya udah, gaada yang peduli aku bawa lari aja Callista, ketempat kesukaanku di Vorplerd, yaitu di atas bukit kecil yang hanya ditumbuhi oleh satu pohon rindang.

Aku duduk dibawah pohon tersebut lalu bersandar dan menaruh badan Callista didepanku dan membiarkan kepalanya bersandar di dadaku.. aku memeluknya, supaya energi kekuatanku mengalir kepada Callista.

Setelah setengah jam akhirnya Callista terbangun. Dia langsung berteriak histeris, padahal aku hanya memeluknya supaya dia mendapatkan energi kembali. Aku yang masih lemas hanya bisa berdiam diri dan mengeratkan pelukannya yang...

**Flashback off**

Terlalu nyaman.
Lanjutku dalam hati setelah menjelaskan apa yang terjadi

"Maaf." Ucapnya

"Maaf karena?" Tanyaku bingung

"Seharusnya aku tau kalau kamu lagi lemas. Kenapa kamu ga bilang dari tadi? Supaya aku bisa berdiam diri?" Tanyanya

The Unexpected PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang