IL-16-Masalah [Alden]

41.5K 3K 137
                                    

Edited

IL-16-Masalah [Alden]

"Abby gak angkat hapenya, Al. Dia di mana sih?" Sudah sepuluh kali Rio bertanya seperti itu padaku.

"Mana gue tau." Aku cuek saja menanggapinya.

Abby lagian udah besar, dia tidak mungkin tersesat di sekolah. Kalaupun dia sudah pulang, biarkan saja.
Lagi pula, aku sedang sedikit kesal pada Abby. Tuduhan darinya yang mengatakan bahwa aku menyukai Atha, benar-benar mengacaukan pikiranku!

Rio betah mondar-mandir persis setrikaan dengan ponsel yang terus menempel pada telinganya. Lagaknya seperti seorang suami yang khawatir istrinya sedang berselingkuh.

"Alden! Lo bantu napa! Jangan cuma diem aja!" pintanya sewot.

Aku hendak menuruti perintahnya tapi tidak jadi aku lakukan, karena orang yang kami tunggu sedari tadi, akhirnya muncul dengan muka mengantuknya.

"Noh, dia dateng. Pasangannya jalan ke sini." Telunjukku menunjuk ke belakang Rio.

"Pa ... pasangan?"

Aku lihat dahi Rio berkerut sebelum berbalik badan. Tangan yang memegang ponsel jatuh menggantung.

Rambut acak-acakan keduanya mengundang kecurigaanku. Eh?

"Kalian abis dari mana?" Pertayaan yang ingin aku lontarkan malah diucapkan oleh Rio.

"Tidur," jawab Sam yang menguap.

"Tidur kan, Ab?" kata Sam lagi.

Abby mengangguk. "Iya, kita berdua tidur di UKS."

"BERDUA?!" Lagi-lagi aku keduluan Rio untuk bertanya. Suara Rio yang keras membuat kami semua kaget.

"Iya, berdua," jawab Sam yang merangkul pundak Abby, "Ab, besok-besok jangan bikin gue ngalamain yang kayak tadi ya?"

"Kayak tadi? Emang gue bikin elo apa?" tanya Abby, dia sepertinya sudah tidak bisa menahan kantuk. Abby emang jagonya terlelap, hobi tidurnya tidak ada yang mengalahkan di rumah kecuali Papah tentunya.

Mereka tidur di UKS hanya berdua? Serius?

Aku terkekeh di dalam hati. Wah, Abby diam-diam sudah membuat kemajuan.

Sam mengelus pipi kanan Abby tanpa berkedip. Mereka sepertinya sudah mulai dekat?

Aku melihat smirk terulas di wajah Sam. Eh?

"Ya ampun, Ab. Ga usah pura-pura lupa, yang tadi. Tadi 'kan gue sampe kehabisan oksigen gara-gara elo," ucap Sam.

Kalimat Sam membuatku menerka-nerka apa yang telah mereka lakukan di saat hanya berdua di UKS. Wajah Abby bersemu merah, ekspresinya menguatkan dugaanku...

"Ga janji ye...! Kalo gue ga tahan ya gue lakuin. Gue malah seneng lo sampe kehabisan oksigen. Tandanya gue hebat banget!" ucap Abby sembari mencubit lengan Sam.

Keduanya bertatapan dan kemudian terbahak.

Mencurigakan.

(Ongoing) Invisible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang