Part 10

3.6K 168 4
                                    

Malam ini aku berkutat dengan laptop dan setumpuk buku mata kuliah yang diberikan dosen tadi. Baru saja masuk tapi sudah ada skripsi yang harus ku selesaikan. Aku menghentikan kegiatanku lalu merenggangkan otot. Lumayan pegal. Bayangkan saja aku berada di depan laptop selama 3 jam. Kerongkonganku sangat kering, jadi aku memutuskan untuk mengambil air minum di dapur.

Sesampainya di meja pantry aku langsung menuangkan air ke dalam gelas lalu meminumnya. Aku teringat pada kertas note yang diberikan pria itu tadi. Ku rogoh saku ku dan mengeluarkan selembar kertas. Ku pandangi beberapa kalimat yang tertulis di kertas tersebut.

Aku menyipitkan mata. Nam? Memangnya ada marga seperti itu di Korea? Yang ku tahu marga di Korea itu adalah marga dari para artis Korea. Mungkin dia bukan orang Korea asli, yeah maybe.

Entah mengapa tiba-tiba sekelebat bayangan tentang hari di mana seseorang membuat patah hatiku kembali terputar. Mengapa kejadian itu selalu terngiang di pikiranku? Tujuanku ke sini adalah untuk melupakan semua kejadian pahit, tapi mengapa tidak bisa?

Stop thinking about him, Fanny! Now, you should move on from him. I believe I can do it... Meskipun itu sangat sulit.

Got a feeling that I'm going under
But I know that I'll make it out alive
If I quit calling you my lover
Move on - Shawn Mendes Stitches-

• • •

Pukul 09.00 aku pergi menuju perpustakaan kampus. Untuk apa lagi selain melanjutkan tugas skripsi. Ternyata, semalam bahan materi kurang lengkap. Ku daratkan bokongku setelah mengambil beberapa buku. Fokusku sekarang adalah tulisan-tulisan yang ku ketik di aplikasi Microsoft Word laptop.

Dengan ditemani oleh lagu, aku merasa sangat tenang dan fokus. Music is everything for me and I can't live without music. Kali ini lagu yang sedang ku dengarkan adalah lagu 60 seconds milik Kim Sunggyu, si penyanyi bermata sipit. Entah mengapa aku merasa gemas melihat mata sipitnya. Itu terlalu sipit untuk orang-orang Korea. Awalnya, aku menyangka bahwa Sunggyu adalah orang Cina.

Selain penyanyi, ia juga merupakan anggota dari boyband naungan Woolim entertaiment, Infinite. Meskipun ia bertubuh pendek, namun yang menjadi daya tariknya adalah suaranya yang khas dan matanya yang sipit.

Aku merasakan ada seseorang baru saja duduk di hadapanku. Saat aku melihat ternyata orang itu adalah pria yang bermarga aneh itu. Ya, sebenarnya tidak aneh melainkan tidak percaya ada marga seperti itu. Karena merasa tengah di tatap olehku, pria itu berdeham dan melihatku.

"Hai! We're meet again." ucapnya dihiasi senyuman kecil.

Hey! Baru kali ini aku melihat senyumnya. Berbeda dengan ekspresi yang ditampakkannya kemarin. Nampak lebih cute.

"Jangan pandangi aku, bisa-bisa kau jatuh padaku nanti."

Kata-kata pujian itu seketika musnah. Pria di hadapanku ini sangat narsis. Aku pun memutuskan untuk mengerjakan kembali tugas skripsi ku.

"Kau sudah tahu nama ku, sekarang aku ingin tahu namamu. What's your name?"

Aku terdiam. Aku merasa seperti pernah merasakan ini sebelumnya, atau bisa di bilang deja vu. Kejadian satu tahun yang lalu kembali terputar di otakku layaknya sebuah kaset.

¤¤

"Nama lo siapa?"

Aku mendongak. Mata kami kembali bertatapan. Apa baru saja ia bertanya padaku? Mata sipit dan tajam itu terus menatapku menunggu jawaban yang ia inginkan.

No One Who Understand Me [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang