Aku sedang menikmati semangkuk ramyun dan tteokbokki di ruang tengah, sembari menonton drama korea yang ditayangkan di TV. Aku tidak sendirian. Ada seorang pria yang tiba-tiba mengagetkanku tadi.
"Kapan kau tiba di Korea?" tanyaku.
"Baru saja. Kenapa? Kau merindukanku, hm?"
"Ti-tidak. Aku hanya ingin tahu saja. Memangnya tidak boleh?"
Aku kembali menonton drama yang tadi sedang ku tonton.
"Kau sudah lihat berita? Skandal mu dengan Woohyun menyebar sangat luas. Aku takut kau di lukai oleh fans nya."
"Iya. Aku sudah melihatnya. Tidak usah dipikirkan. Aku pasti bisa tahan dengan fans nya."
Mendengar ucapannya, teringat saat aku di bully di Indonesia dulu. Malah mungkin lebih kejam di sana. Aku hampir mati.
Memikirkan itu entah kenapa membuat dada ku sesak. Semua masa lalu ku yang kelam tidak pernah bisa ku lupakan. Walaupun sekarang mungkin aku sudah bahagia, tetap saja masa lalu ku terus hinggap dipikiranku.
Suara bel berbunyi lagi. Aku tahu itu pasti Woohyun.
Namun ternyata tebakan ku salah. Cuma ada sebuah kotak dengan pita yang membungkus diletakkan di depan pintu apartement ku. Aku mengambil kotak itu lalu membawanya masuk.
Penasaran sama isi kotaknya. Tapi, kenapa perasaanku jadi tidak enak ya?
"Dari siapa?" tanya Sunggyu.
"Tidak tahu. Aku hanya melihat kotak ini ada di depan pintu apartement ku."
"Aneh."
Aku membuka kotak itu dan isinya... Seekor kucing kecil yang sudah mati dengan isi perutnya yang sengaja dikeluarkan dan berserakan di dalam kotak itu. Sontak aku teriak dan membuang kotak itu.
Aku ketakutan. Sungguh! Badanku menggigil. Sunggyu langsung mengambil kotak itu lalu membuangnya ke tempat sampah. Lalu, ia kembali mendekati dan berusaha menenangkanku.
Oh Tuhan! Penderitaanku ternyata belum berakhir. Aku tarik ucapanku tadi.
Bertepatan itu, Woohyun masuk ke dalam apartement ku dengan wajah yang amat panik. Dia berlari mendekatiku lalu bertanya, "Hei! Kau kenapa?"
"Tanyakan saja pada fans mu." jawab Sunggyu sinis.
"Eh? Sejak kapan hyung ada di sini?"
"A-aku ta-takut da-darah..."
"Tenang tenang. Sudah tidak ada lagi. Aku sudah membuangnya ke tempat sampah. Jangan takut lagi. Ada aku dan Woohyun di sini. Kami akan ijin ke manajer untuk menemanimu malam ini."
"Iya. Ayo kita ke sofa dulu. Aku akan ambilkan minum untukmu."
Aku dibopong oleh Sunggyu ke sofa. Rasamya aku lemas sekali. Kaki ku seperti tidak bisa berjalan dengan baik. Aku mulai keringat dingin. Seluruh tubuhku mati rasa.
Setelah di duduki di sofa, Woohyun datang dengan segelas air lalu menyuruhku untuk minum. Dengan tangan gemetar aku berusah menggenggam gelas itu dan minum. Namun, tidak bisa. Untung saja Woohyun yang peka langsung membantuku memegangi gelas.
• • •
Aku duduk di tempat tidur sambil ditemani oleh dua cowok. Woohyun duduk disebelahku dan Sunggyu di meja belajarku sambil berkutat dengan buku dan pulpen. Sepertinya dia sedang menulis lagu. Mungkin untuk album baru Infinite atau lagu solonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
No One Who Understand Me [Revisi]
Teen FictionSeorang gadis remaja mempunyai jalan hidup yang sulit. Hidupnya di penuhi oleh kebencian dan kesedihan. Dia di anggap lemah oleh semua orang. Tidak hanya itu, ia kecewa oleh seseorang, seseorang yang ia percaya akan selalu bersamanya, menjaganya, da...