Part 24

886 28 0
                                    

Hari ini Woohyun tidak dapat mengikuti mata kuliah, karena Infinite ada show di Jeju. Aku pun sendiri di kampus. Huft... Rasanya hampa sekali tanpa Woohyun. Aku menyesap kopi latte yang ku pesan di kafe sebelum pergi ke kampus.

Retina mataku menangkap sosok seorang pria yang kemarin hampir membuatku celaka. Oh tidak! Dia melihatku. Bagaimana ini? Aku berusaha untuk tidak melihat ke arah pria itu namun suara langkah kakinya lambat laun terdengar. Semakin dekat hingga jantungku berdetak cepat.

"Hei!"

Mati aku mati aku. Jantungku rasanya copot mendengar suara dingin pria itu.

"Kalau di panggil lihat ke orangnya!"

Aku mendongak sedikit. Mata elangnya begitu seram hingga bulu kudukku merinding.

"Aku minta maaf soal kemarin."

"I..iya."

"Maaf juga soal Tao. Dia sangat agresif saat kedua orang tuanya menjodohkannya dengan partner bisnis perusahaan ayahnya."

"Tidak apa. Aku mengerti."

Pria itu mengeluarkan satu tangannya dari saku. Lalu, ia menjulurkan tangannya padaku.

"Aku Sehun."

"Fanny."

"Indonesia's name is so unique."

Aku pun hanya tersenyum sekilas. Apa pria ini mencoba mencairkan suasana? Tapi tampang dia yang dingin dan seram tidak akan mencairkan suasana.

Tiba-tiba pria itu melenggang. Baguslah! Aku bisa bernafas lega dan tidak merasa aura mencekam.

• • •

Woohyun menyuruhku datang ke pulau Jeju. Ya... Sunggyu juga mengajakku. Bukan mengajak, tapi memaksa aku datang ke sana. Mereka kira prepare barang cewek itu sebentar? Belum lagi make up dan cari outfits yang cocok.

Setelah mandi, aku mencari baju di lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mandi, aku mencari baju di lemari. Aku menemukan celana pendek di atas paha warna putih dan shirt warna abu-abu. Setelah itu, aku mengeringkan rambut menggunakan hairdryer. Aku bentuk rambut aku wavy dengan sedikit curly. Aku memoleskan make up tipis.

Semuanya sudah siap. Aku mengambil topi warna putih di gantungan baju lalu memakai sneakers warna putih.

Ponselku berdering. Tertera nama Woohyun di layar.

"Ada apa?"

"Lama sekali. Apa yang kau lakukan di sana?"

"Aku mengemas barang-barang keperluan. Gak usah cerewet!"

"Ya sudah. Kalau sudah sampai bandara, hubungi aku."

No One Who Understand Me [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang