Part 14

2.5K 129 0
                                    

Recommended song : Shawn Mendes - Treat you better

"Maaf.."

"Aku mengerti."

Aku menunduk. Lalu tiba-tiba Woohyun mengangkat dagu ku dengan jari telunjuknya. Entah mengapa aku melihat ada yang berbeda dari tatapan Woohyun.

"Aku mencintaimu."

"Mengapa kau mencintaiku?"

"Karena tidak ada alasan yang bisa ku beritahu. Aku tulus mencintaimu, meskipun kita berbeda."

"Berbeda? Apa maksudmu?"

Woohyun menghela napas panjang sambil menjauhkan jarinya. "Aku adalah seorang artis dan kau hanyalah orang biasa. Aku takut, kau akan jadi bulan-bulanan fans ku. Aku melihat salah satu fans ku melempari kertas di depan kamar apartment mu."

"Jadi, yang dimaksudkan 'oppa'... Itu kau?"

"Ya. Tapi, sekarang sudah berbeda. Aku tidak akan takut dan terus menjagamu dari ulah fans ku."

"Aku tidak bisa."

"Mengapa? Apa kau masih tidak bisa melupakan cinta pertama mu, Edi?"

Aku menggigit bibir bawahku, "Bukan begitu.."

Woohyun mengambil tangan kananku lalu menggenggamnya erat. Aku mendongak menatap wajahnya. "Trust me. I can treat and loving you better than he do."

I know I can treat you better
Than he can
And any girl like you deserves a gentleman

Wajah Woohyun mulai mendekat hingga aku bisa merasakan deru napasnya yang menyapu ujung hidungku.

Tell me why are we wasting time
On all on your wasted crying
When you should be with me instead

Tiba-tiba Woohyun mendaratkan bibirnya di bibirku. Semakin lama bibir itu melumat lembut bibirku hingga tanpa sadar, aku mulai menikmati ciumannya.

Tangan kanan Woohyun menekan tengkuk ku dan tangan kirinya merapatkan tubuhku hingga tidak ada celah lagi. Ciumannya pindah pada bagian belakang leherku hingga menimbulkan sensasi aneh. Tubuhku merinding.

I know I can treat you better
Better than he can

"Woohyun hentikan!" pekikku saat tangan kiri Woohyun mulai meraba bagian dada ku.

"Maaf, aku tidak sengaja."

Kaki ku melangkah masuk ke dalam hingga menemukan sebuah kamar mandi. Ku kunci pintunya dan melihat pantulanku di cermin. Kedua tanganku bertumpu pada wastafel.

"Astaga! Kenapa jantungku deg-deg an gini sih? Dan apa tadi? Aku ke bawa suasana sampai-sampai Woohyun kurang ajar sama aku."

Jari telunjukku bergerak menyentuh bibir. Aku merasa kejadian di masa lalu terulang kembali. Aku mengalami deja vu. Ini bukan ciuman pertama. Edi sudah mengambilnya saat kita masih pacaran dulu.

No One Who Understand Me [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang