Chapter 17 : No Dream

68 8 0
                                    

"Kami bukan Ghost!!" Bentak Nite yang berlutut dengan sebuah ujung pistol menempel di dahinya.
Entah sekarang ada berapa Ghost di dekat kabin itu, yang pasti mereka tidak akan mendekat karena obor yang dipasang di setiap sudut kabin itu.

"Buktikan!!" Balas Annie dengan kasarnya pada Nite.

"Bagaimana caranya? Memang kau tau cara membedakan manusia dan Ghost?" Tanya Nite ke perempuan manis yang kini menodongnya.

Sesiap apapun kelihatannya, sebenarnya Annie tidak sanggup melakukannya. Dia tidak bisa menekan pelatuk itu. Dia tidak seberani Carrey maupun Nite yang pasti akan menembak siapapun yang terbukti Ghost.

"Entahlah ... Buktikan saja, aku mohon ... Aku tidak mau menembakmu ..." Ucap Annie menahan air mata yang mulai muncul karena tidak tahan akan ketegangan yang dirasakannya.
"Annie ... Letakkan senjatanya. Kami bukan Ghost. Kau tau itu" Ucap Nite dengan selembut mungkin, berharap kelembutan suaranya itu dapat merayu hati Annie yang makin melemah.

"Darwin ... Turunkan senjatamu" Ucap Annie perlahan. Pistolnya sendiri diturunkannya. Akhirnya, ketegangan di dalam ruangan itu berakhir. Ada beberapa hal yang hanya berlaku sementara, dan untungnya ketegangan barusan adalah salah satunya.

"Terimakasih ... " Ucap Yui pada Annie yang akhirnya menyadari kebenaran bahwa mereka bukan Ghost.

"Maaf ... Nite,Yui ... " Ucap gadis berkacamata itu pada kedua orang yang telah bebas dari ancaman kematian.
"Tidak apa-apa ... Kau melakukan hal yang betul ... Zaman ini kau harus berhati-hati" Balas Nite dengan ringannya.

Tentu, dalam hati, Nite kesal karena disangka Ghost. Tapi kalau dipikir-pikir, Nite juga akan melakukan apa yang dilakukan Annie padanya.

"Bagaimana kabarmu, Yui?" Tanya Annie mengulurkan tangannya untuk membantu Yui berdiri.
Yui tidak menjawab apapun pada Annie. Yui murka, sangat marah pada Annie. Teman terbaiknya justru mengiranya sebagai Ghost, itu sangat menggores hati Yui.

"Yui ... Maaf yah ..." Sambung Annie sekali lagi meminta maaf padanya. Tapi sekali lagi, Yui tidak membalasnya.

"Sudah sudah ... Tidak usah dipikirkan lagi. Ngomong-ngomong dimana Mimi?" Tanya Nite yang daritadi belum melihat perempuan manis itu.

"Oh, dia sedang menjaga seseorang di ruangan sebelah kiri bersama Lee." Jawab Annie

"Seseorang? Siapa??" Seru Nite kebingungan.
"Seorang tentara. Dia pingsan saat Darwin memotong kakinya. Dia terkena jebakan pemburu di hutan" Jawab Annie dengan rasa cemas kalau Nite akan menyakiti tentara itu.

"Kalian sudah ikat dia?" Tanya Nite pada Annie dan Darwin.
"Sudah. Kami ikat dia dengan tali yang tadi kami temukan disini" ucap Annie.

"Bagus ...Panggil Lee dan Mimi, jauhkan mereka dari tentara itu dan ayo kita tidur saja malam ini. Kita semua tidur di satu ruangan saja, jangan berpencar" Ucap Nite menyarankan. Saran yang terdengar aneh, karena ada 3 laki-laki dan 2 perempuan ditambah seorang anak kecil disitu.
Tapi mengingat mereka tinggal dengan seorang tentara yang mungkin akan membunuh mereka, lebih baik jika seperti itu saja.

"Laki-laki tidur di sebelah kiri, perempuan tidur di sebelah kanan" Ucap Nite kembali memberi saran. Saran itu ditepati semuanya, termasuk Annie, tanpa ada perasaan terpaksa. Rasanya berbeda dari perintah-perintah Carrey yang selalu absolut dan harus ditepati.
Akhirnya, mereka tidur di satu ruangan itu. Para wanita tidur di kanan, laki-laki tidur di kiri. Persis seperti kata Nite.

Saat semuanya sudah tertidur, Annie masih belum bisa tertidur. Dia dapat merasakan nafas Mimi berhembus perlahan menyentuh lengannya. Yui tidur di samping Mimi, menjadi pembatas antara area perempuan dan laki-laki.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang