Chapter 21 : Escape

53 6 0
                                    

"Annie ... Aku perlu berbicara tentang sesuatu denganmu" Ucap Nite memanggil Annie ke sudut ruangan, menjauhi Yui dan sisanya.

"Kenapa? Kau bukan mau melakukan apa-apa padaku kan?" Tanya Annie yang mulai memikirkan hal yang tidak-tidak.

"Tidak, Annie. Kemarilah ... " Ucap Nite sekali lagi, menarik Annie makin jauh dari yang lain.
"Annie ... Kau ingat Kai kan?" Tanya Nite.

"Tidak bisa lupa, Nite. Aku tidak akan pernah bisa melupakan anak kecil itu" Jawab Annie tersenyum ramah.

"Tolong ... jaga rahasia kita soal Kai yah. Aku mohon padamu, aku mohon jangan sampai Yui tahu soal Kai" Pinta Nite seperti memohon.

"Iya iya, nggak perlu terlalu memaksa pun aku sudah tahu kok" Jawab Annie dengan nada mengejek.

Nada ejekan pada kalimatnya itu membuat Nite tersenyum, masih ada yang bisa mengejeknya untuk bercanda biarpun mereka telah berada di sebuah tempat yang mengerikan ini -biarpun mewah untuk ukuran sebuah sel-

"Ngomong-ngomong ... Bagaimana matamu?" Tanya Annie menunjuk pada penutup mata Nite yang mulai bernoda merah karena darah yang merembes.

Pertanyaan itu mengusir senyum di wajah Nite, membuatnya teringat akan keadaannya yang memilukan sekarang ini.

"Yah ... Aku baik-baik saja. Mungkin setelah kita bebas, aku bisa mencari penutup mata bajak laut sehingga aku terlihat bergaya biarpun terluka hehehe" Ucap Nite berusaha mencairkan kembali suasana.

"Hoo ini baru pertama kalinya aku mendengarmu bergurau, aku kira Nite tidak bisa bercanda" ucap Annie berpura-pura kagum, menambah hangat suasana percakapan mereka.

"Pasti aku bisa lah. Aku tidak seburuk yang kau pikir, Annie" Ucap Nite diikuti dengan tawa.

"Ngomong-ngomong ... Kau lihat perempuan itu? Namanya Todoka Touka" Ujar Nite.

"Ya? Terus kenapa?"
"Dia baru saja memberitahuku sesuatu ..." Ujar Nite dengan nada misterius.
"Apa? Apa yang dia bilang?" Tanya Annie makin penasaran.

"Ghost ... mereka punya perasaan. Itu asli. Apa yang dikatakan Kai itu nyata" Jawab Nite menyesakkan dada Annie.

"A ... Apa? Memang siapa Todoka Touka itu?" Tanya Annie tidak percaya pada informasi yang baru diterimanya.
"Aku adalah putri dari Yuichi Touka, pendiri Touka Corporation dan pencipta Ghost yang kini menguasai dunia ini" ucap Todoka, memotong pembicaraan kedua remaja itu.

"Ayahmu ... Yang membuat para makhluk itu?" Ucap Annie dengan geram, tangannya dikepalkan sampai sangat erat.

"Iya. Tapi aku mohon jangan marah dulu" balas Todoka menggenggam tangan Annie yang sudah berbentuk sebuah kepalan tinju sekeras batu.

"Kenapa? Ada kabar baik kah?" Ucap Annie dengan nada menantang tuan putri itu.
"Tidak bisa dibilang kabar baik ... Tapi sebenarnya Ghost bisa bermanfaat bagi manusia. Papaku berkata kalau Ghost bisa membantu menumbuhkan kembali anggota tubuh yang hilang" Ucap Todoka dengan tenangnya.

"Selain itu ... papa pernah bilang kalau Ghost yang sudah cukup umur memiliki kemampuan khusus" Kata Todoka menyambung kalimatnya.
"Kemampuan? Kemampuan apa??!" Celetus Nite dengan rasa ingin tahunya yang besar.

"Entahlah. Yang pasti kemampuan ini baru dimiliki oleh Ghost yang berusia minimal 3 minggu 2 hari. Cuma itu yang diberitahu ayah padaku. Dan belum ada Ghost di kota ini yang berusia sepanjang itu" Ucap Todoka.

"Tunggu ... Bagaimana kau tahu kalau ada Ghost di kota ini?" Tanya Annie dengan suaranya yang lembut itu.
"Hmm? suaramu lembut juga yah?" Balas Todoka dengan tersenyum manis pada Annie.

"Di kota ini ... Ada sebuah sektor yang dikhususkan bagi para Ghost." Ucap Todoka sekali lagi menjelaskan pada Nite dan Annie.

Sementara para tahanan itu sedang berbicara, sepasang kamera mengawasi di ruangan itu di kedua sudut ruangan.
"Wah wah ... Mereka sudah akrab yah" Ucap Charles sambil mengelus-elus rambut pirang milik Carrey.

"Jangan pegang-pegang!!" Bentak perempuan itu. Tangannya yang putih mulus itu menepis elusan dari sang raja.
"Nite dan temanku yang lain itu orang baik ... Tidak sepertimu" ejeknya pada Charles.

"Wah wah ... sudah lama kau tidak mengejekku seperti itu yah" balas sang raja yang sedang menyantaikan kakinya dengan duduk di sebuah sofa.
"Rasanya ... Kau berhenti memanggilku dengan panggilan 'Cabul' saat kita mulai berbeda kelas di SMA" ucap Charles berusaha mengingat memori yang pernah dialaminya dengan Carrey.

Sebuah rekaman terputar di pikirannya ... Bukan sebuah adegan utuh, melainkan hanya bagian dari sebuah ingatan yang terpotong-potong di pikirannya.
Hanya sebuah adegan dimana Carrey dan Charles dulu sering berpelukan ... dan berpegangan tangan seakan-akan dunia ini milik mereka.

Ya, Carrey dan Charles dulu sempat berpacaran. Ayah Carrey adalah teman dekat dari ayah Charles, jadi keduanya pun cukup akrab. Sampai akhirnya mereka berpacaran selama 4 tahun. Tapi pada akhirnya, hubungan mereka hancur seperti dunia mereka sekarang.

"Hey! Kemana mereka mau dibawa?!!" Teriak Carrey membuyarkan lamunan Charles.
"Eh?"

Carrey menunjuk ke arah layar kamera CCTV yang mengawasi ruangan tempat Annie dan yang lain dikurung.
5 orang membuka pintu ruangan yang terkunci itu dan membawa mereka keluar.

Masalahnya, Charles tidak memberikan perintah apapun pada siapapun untuk membebaskan mereka.

Rencananya, mereka akan mulai dilatih dan dibebaskan besok pagi.

"Wah ... ada yang bermain-main dengan kawan-kawanmu yah" Ucap Charles sambil tersenyum licik, dan mengirim rasa jijik ke pikiran Carrey.

Bila senyuman itu dikeluarkan Charles beberapa bulan yang lalu saat mereka masih berhubungan, pastinya Carrey merasa senang. Tapi sekarang? Egh, lebih baik mencium bau
ikan busuk saja.

"Oi. Jangan cuma tersenyum. Lakukan sesuatu!!" Bentak Carrey memukul bahu laki-laki gila itu.
"Iya iya aku tau, tuan putriku" balas Charles sambil mengambil sebuah microphone yang terhubung ke seluruh speaker di dalam bangunan gereja yang amat besar itu.

"Pengumuman, bagi semua penjaga, segera hadapi 5 orang pemberontak yang ingin melepaskan tahanan kita. Mereka berada di dekat ruang istirahat pastur. Aku ulangi : hadapi 5 orang pemberontak yang ingin melepaskan tahanan kita, mereka berada di dekat ruang istirahat pastur" ucap Charles membicarakan pengumuman gawat darurat itu.

"Puas?" Tanyanya kegirangan pada perempuan pirang yang sedari tadi mengamatinya.
"Tch ... Terserah. Berikan kembali senjataku. Aku ingin membantu temanku juga" desak Carrey sambil menggeledah pakaian Charles, berusaha mendapatkan sebuah senjata.

"Oi Oi. Jangan nafsu begini sayangku. Kalau kau mau, langsung saja ajak aku ke kama-"
"DIAM!" Teriak Carrey disertai sebuah tamparan yang mendarat di pipi sang raja Cabul itu.

"Kau ... Kau keterlaluan. Kau selalu keterlaluan. Kau kurang ajar ..." Bentak Carrey dengan pelan, sebelum meninggalkan Charles sendirian di ruang monitor yang dingin itu.

"Oii!! Siapa kalian dan kenapa kalian membebaskan kami?!" Tanya Annie sambil berlari menggandeng Mimi.

Dia dan kawan-kawannya berlari, saking kencangnya langkah lari mereka, angin dapat terasa di badan mereka, membuat helai helai rambut mereka melayang terhempas angin.

"Diam saja dan kaburlah dengan kami. Kami membutuhkan kalian" Ucap salah seorang dari para orang asing yang membebaskan mereka. Mereka mengenakan pakaian berupa jaket putih yang menutupi seluruh tubuh mereka dengan hood yang ikut menambah kesan misterius mereka.

Seperti seorang wanita yang menutupi aurat, yang terlihat dari mereka hanya wajah, dan telapak tangan saja.

"Tunggu!" Teriak Nite, menghentikan pergerakan para tahanan itu.

"Aku merasa ada yang salah ..." ucap Nite menunjuk pada beberapa barang di samping mereka.

Sebuah kursi dan meja ... melayang di udara

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang