Chapter 20 : Mc'Ally

77 9 0
                                    

Sebuah ruangan ber-ac yang terang, berisi sebuah meja besar yang dikelilingi beberapa buah kursi.
Ruangan yang remang-remang agak gelap itu terlihat seperti ruang pertemuan atau rapat yang biasa ada di kantor-kantor.

Ada 6 kursi disitu. 2 di sebelah kiri meja besar itu dan yang dua lainnya berada di kanan meja. Sedangkan 2 kursi terakhir berada di depan dan belakang meja, sebagai kursi yang disediakan untuk sang bos dan wakilnya.

4 kursi di samping meja itu sudah terisi semua. Kursi di kiri di isi oleh seorang pria dengan jas putih dan kacamata yang besar, ditambah dengan rambut putih dan agak gondrong yang makin memberi kesan bahwa dia sudah tua. Tidak peduli dengan usianya yang mungkin sudah 50 tahun, dia asik menghisap rokok di ruangan itu.

Di samping orang itu, duduklah seorang pria lainnya yang mengenakan jaket coklat dan sebuah syal. Rambutnya yang kecoklatan cocok sekali dengan jaket coklat dan syal coklat mudanya. Seakan-akan orang itu menyembah warna coklat saja.

Di seberang si jaket coklat, seorang perempuan duduk dengan santainya. Rambut pirangnya panjang, menyentuh jaket hitamnya. Wajahnya menampakan keganasan dari sikap perempuan itu.

Di sampingnya, seorang pria tua lainnya duduk dengan sopan. Ia mengenakan baju seragam militer, lengkap dengan sepucuk senjata api di kantong celananya.
Mereka duduk diam, tidak ada yang mencoba mengatakan kalimat apapun. Keempat orang itu menunggu kehadiran orang yang akan duduk di kursi bos.

Pintu masuk ruangan itu terbuka, menampakkan cahaya yang menyilaukan mata keempat orang yang daritadi telah menunggu.

"Maaf kawan-kawan, aku terlambat yah" Ucap Charles, orang yang keempat rekannya tunggu dari tadi.

"Tidak apa-apa, yang mulia" Ucap pria tua yang duduk di samping gadis berambut pirang.

"Baiklah kalau begitu. Kita langsung mulai saja diskusi ini. Semuanya sudah hadir kan?" Tanya raja Charles seraya duduk di kursinya.

"Profesor Gideon dari sektor-1 hadir, yang mulia" ucap sang laki-laki dengan jas putih memperkenalkan dirinya sambil mematikan api di rokoknya.

"Trevor dari sektor-2 hadir" Ucap si pria dengan busana berwarna coklat.

"Harry Mc'Ally dari sektor militer hadir, yang mulia" Ucap sang tentara dengan tegasnya.
"Psst ... Carrey. Bicaralah" Bisik tentara itu pada perempuan pirang di sebelahnya.

"Kenapa? Apa aku perlu bicara seperti kalian tadi? Dia itu teman satu kelasku, ayah" Ucap Carrey, perempuan pirang yang kini duduk di ruang pertemuan itu layaknya duta besar negara yang siap membahas sebuah rencana besar.

Ayahnya tidak menjawab apapun, melainkan hanya memberi sebuah tatapan yang tajam. Sama seperti tatapan mata Carrey sendiri yang tajam, tapi bedanya, tatapan ayahnya tentu lebih sinis.

"Baik baik ... Carrey Mc'Ally datang, yang mulia"ucap Carrey dengan nada terpaksa.

"Mana perwakilan dari sektor G?" Tanya raja Charles sambil menunjuk sebuah kursi kosong di seberangnya.

Bersamaan dengan kalimatnya itu, pintu masuk ruangan terbuka lebar. Seorang perempuan berusia 20 tahunan, sepertinya dulu dia seorang mahasiswa. Dia masih mengenakan kacamata besar dan rambutnya yang pendek mengesankan kalau dia adalah seorang kutu buku.

"Maaf aku terlambat, yang mulia!!" Ucap perempuan itu seraya duduk di kursi yang telah disediakan untuknya.

"Aku Julia dari sektor G. Hadir, yang mulia" Ucap perempuan itu tergesa-gesa. Nafasnya memburu seperti baru dikejar oleh setan.

"Baiklah. Semuanya hadir, maka aku akan mulai diskusinya" Ucap raja Charles mengawali forum tertutup itu

"Pertama, aku ingin bicara mengenai para Ghost di sektor G. Apa mereka terkendali?" Tanya raja pada Julia yang sibuk merapikan rambutnya.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang