Chapter 19 : Monster

69 9 0
                                    

Melihat penjaga itu mengiris mata Nite dengan sadisnya, Annie segera menutupi mata Mimi dengan kedua tangannya. Entah apa sudah terlambat atau belum, yang pasti Mimi tidak boleh sampai melihat adegan kejam seperti itu.

Annie sendiri tidak sanggup melihat pisau yang berlumur darah itu. Dari masa kecilnya, Annie tidak menyukai darah.

Dia memang sering berkata kasar, tapi dia sebenarnya tidak tahan melihat darah, terutama saat darah itu adalah darah manusia yang berasal dari mata temannya sendiri yang baru saja kehilangan penglihatannya.

"Bunuh mereka semua?" Tanya sang penjaga itu pada raja Charles.
"Yep. Bunuh mereka semua. Lakukan sekarang!!" Perintah sang raja.

Penjaga itu terdiam sejenak. Matanya memandangi para tahanan yang bertekuk lutut pada sang raja yang kejam itu.

"Yang mulia, apa kau yakin? Bukankah katamu tadi mereka ini orang-orang terpilih?" Tanya sang penjaga itu ragu-ragu.

Charles mengernyitkan dahinya, matanya menyipit seakan mempertanyakan sesuatu dalam benaknya.

"Kau menentangku, penjaga rendahan?" Tanya sang raja itu dengan sombongnya.

"T..Tidak. Aku tidak menentangmu" Ucap penjaga itu terbata-bata karena ketakutan yang mengambil alih pikirannya.

Sang raja berdiri, menunjukkan kekuasaan dan pesonanya sebagai seorang raja yang kejam. Dia menghampiri sang penjaga itu.

Jarak antara raja Charles dan sang penjaga itu kini tidak lebih dari 5 cm. Mata raja itu menatap penjaga itu dengan sinisnya, sementara sang penjaga tidak berani menatap mata raja psikopat itu secara langsung.

"Kau bisa mengiris matanya, tapi tidak bisa membunuhnya?" Tanya Charles dengan nada mengancam. Suaranya itu terdengar sangat mengancam di telinga penjaga itu.

Perbedaan tubuh keduanya sangat nampak. Penjaga itu berbadan cukup kekar, sementara sang raja berbadan yang lebih kurus. Namun bahkan dengan keadaan seperti itu, Charles masih memegang kendali yang luar biasa besarnya atas bawahannya itu.

"M... Maaf ... Aku memang pernah menyiksa dan membedah orang ... Tapi aku tidak pernah membunuh" Ucap penjaga itu membela dirinya.

Mendengar kalimat itu, tatapan mata Charles makin dalam dan makin kejam. Tangan raja kurus itu sudah bertengger di bahu sang penjaga. Dalam hatinya, penjaga itu tahu kalau dia akan mati disitu.

"Hahahah!! Jangan terlalu tegang, nak!" Ucap sang raja tertawa renyah seolah-olah apa yang baru dia tunjukkan hanya sebuah lelucon.

"Hey ... Tenang saja. Kita tidak akan membunuh orang sebanyak mereka. Aku menjanjikanmu sebuah tempat dimana orang tidak akan mati dengan cepat, bukan?" Ucap Charles dengan tersenyum manis.

"Benarkah itu, yang mulia?' Tanya sang penjaga memandang Charles dengan polosnya.

Sebuah tusukan di dada penjaga itu mengakhiri hidupnya. Tusukan itu membuat darah mengalir dari dalam dadanya. Pisau yang menusuknya diputar, seakan tertusuk saja masih kurang menyakitkan. Tusukan itu disertai dengan sebuah kata dari mulut Charles

"Tidak"

Bagaimana seorang seperti Charles bisa menjadi raja?

Jika diingat-ingat ...

Semenjak Ghost muncul, pemerintah telah mengambil alih kekuasaan dan memerintahkan pembangunan sebuah tembok berjeruji yang mengelingi kota Heisenberg.

Kota itu cukup strategis karena tidak terlalu besar dan ada beberapa jurang yang telah membatasi akses ke dalam kota itu.

Jurang-jurang itu kini berfungsi sebagai tembok alami yang membuat Ghost yang belum mengambil wujud manusia tidak bisa memasuki Heisenberg.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang