Chapter 16 : Cold Night

79 10 0
                                    

Tidak seperti malam yang biasa dilaluinya, malam ini amat sangat dingin. Jaketnya tertinggal di dalam hotel yang kini telah terbakar. Dia masih bisa mengingat pemandangan mengerikan itu diputar ulang di kepalanya seperti rekaman film. Dia juga masih mengingat rasa panas dari api yang melumat bangunan itu.

Api yang sama itu telah mengenai punggungnya, dan membuat rambutnya yang hitam dan panjang kini terpotong menjadi sebahu saja. Ujung rambutnya tidak lagi rata maupun membentuk segitiga terbalik. Ujung rambut hitamnya kini tidak berbentuk lagi, semuanya benar-benar hancur.

Didalam mobil yang ditinggalkan itu, Yui Inui duduk sendirian. Nite, Darwin, Annie dan bahkan Mimi belum kembali. Dia sempat mendengar sebuah teriakan seorang pria, namun benaknya hanya berharap itu bukan suara Nite atau siapapun dari temannya. Ini mungkin baru jam 6 lebih 15 menit, tapi di tempat seperti ini dinginnya sudah terasa begitu mencekam. Telinganya juga dapat mendengarkan suara gemericik air dari sungai Lilium yang pasti bersuhu sangat dingin itu.

Hujan mulai turun, mulai dari tetesan air yang tidak deras sampai akhirnya kini menjadi hujan yang cukup deras. Hujan itu makin mendinginkan suhu di tempat itu.

Lukanya sudah tidak begitu sakit sekarang, tapi di tengah kegelapan seperti ini, dia tidak bisa keluar sendirian dari mobil untuk mencari yang lain. Itu sama saja dengan tersesat, dan tersesat di kegelapan berarti mati sekarang. Dia sudah mencoba menyalakan lampu mobil, tapi bahkan lampu mobil itu rusak. Mungkin terkena tembakan tentara atau mungkin kejadian lain sebelum kekacauan ini semua bermula.

"Ah ... Iya ya..." Ucap Yui berbicara sendiri saat pikirannya memikirkan bagaimana dia sudah sampai disini. Pada awalnya, pemerintah memberi perintah untuk meninggalkan kota karena ada sebuah kejadian mengerikan. Dia bersama Nite dan Kai langsung pergi ke perbukitan ini. Lalu datanglah Carly, bajingan kecil yang telah membunuh adiknya. Setelah itu Jimmy dan Christa muncul meminta bantuan. Jimmy mengotot ingin membantu seorang perempuan bernama Hilda, tapi dia malah kehilangan adiknya.

Saat itulah, Yui mengotori tangannya untuk pertama kalinya. Hanya sebuah tembakan dari jarak dekat pada wajah Hilda sangat cukup untuk mengakhiri nyawa sang pembunuh itu. Kalau dipikir-pikir, tangannya lebih kotor dari tangan Nite. Dia telah membunuh seorang manusia sedangkan Nite hanya pernah membunuh Ghost saja.

Tapi apa itu salah sekarang? Dimana Tuhan saat semua orang membutuhkannya? Disaat seperti ini ... manusia tidak akan pernah tahu mana yang musuh dan mana yang teman.

Sebuah gemerisik di semak-semak terdengar oleh Yui. Suara itu dapat berarti apapun. Bisa jadi angin yang amat keras telah menggerakan tanaman di sekitarnya. Atau mungkin ada hewan yang sedang berjalan didekatnya. Atau bisa saja itu suara Nite dan yang lainnya yang ingin menjemputnya. Atau bisa saja suara itu dibuat dari pergerakan makhluk putih yang mereka sebut "Ghost" itu.

Dengan seksama, Yui mencoba melihat ke luar lewat jendela mobil yang dibuka sedikit itu. Celah itulah yang membuat udara di dalam mobil tetap dingin, dan lewat celah itu juga Yui sekarang berusaha mengetahui apa yang menyebabkan suara tadi.

Saat melihatnya, Yui tidak bisa mempercayai matanya. Sumber suara itu adalah ghost. Makhkuk putih itu melayang rendah, ekornya hampir menyentuh tanah. Badannya yang tidak rata serta lubang-lubang di badannya membuat bulu-bulu Yui merinding karena Trypophobia.

Jarak makhluk itu dari Yui memang tidak begitu jauh. Mungkin hanya 5 meter. Yui tidak pernah melihat makhluk itu dari jarak sedekat ini. Dia hanya pernah melihat makhluk itu dari kejauhan saat dia masih berada di perkemahannya dulu bersama Nite.

Cakar di tangan makhluk itu sangat tajam, seperti sebuah pisau yang siap membelah apapun yang menyentuhnya. Makhluk itu bergerak ke arah Yui ...
"Sial!" Gerutunya pelan saat menyadari bahwa makhluk itu bergerak ke arahnya.
Yui mencari senjata apapun yang ada di dalam mobil, entah itu pistol atau apapun.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang