Chapter 22 : Trypokinesis

58 5 0
                                    

"Benda melayang?!!" Teriak Jimmy kaget, namun teriakan itu tidak dikeluarkan lewat mulutnya. Teriakan itu terkekang dalam pikirannya saja, sedangkan raga Jimmy tetap terlihat cool seakan tidak terjadi apa-apa.

"Ini ... Ghost" Ucap Todoka melangkah maju ke arah barang-barang yang melayang itu. Tangan dari para orang yang membebaskan mereka dipukulnya saat mereka berusaha menghentikan langkah Todoka.

"Nyonya Todoka, hati-hati!! Kau tahu kalau mereka bisa membunuhmu dengan mudah kalau menggunakan itu kan!" Teriak salah seorang dari mereka, berharap teriakan itu mampu mencegah perempuan kaya itu.

"Diam ... Aku baru pertama kali ini melihatnya ... Kemampuan Ghost yang sesungguhnya ..." Ucap Todoka seakan mengagumi peristiwa yang tidak lazim itu.

"Todoka ... Sebaiknya kau menjauh ..." Ucap Nite sembari menjauhkan Yui dari barang-barang yang melayang itu.

"Semuanya! Menjauh! Kita harus segera pergi dari si-!" Kalimat seorang pembebas mereka terputus oleh suara tembakan senjata yang amat keras bagaikan guntur yang menggema.

Jatuhnya badan orang itu ke tanah membuat darah merah segar mengalir ke tanah dari kepalanya. Biarpun telah melihat darah selama beberapa hari ini, tapi tetap saja, Yui menutup matanya.

"Sial! Pasti para penembak jitu sudah berada di atap sekarang, menembaki kita dari kejauhan!"
Teriak Jill berusaha memamerkan pikirannya yang tentunya sudah diketahui orang lain.

"Todoka, cukup kagumnya. Kita harus lari!" Ucap Samuel Black sebelum menarik lengan Todoka dan menggeretnya kembali ke kerumunan.

"Jangan lari dulu! Berlindung dari tempat terbuka!" Bentak salah seorang pembebas.

Perintah orang asing itu diterima dengan mudahnya. Dengan cekatan mereka semua kembali berlindung di balik sebuah tembok dan pilar.

"Hey ... siapa itu?" Tanya Jill menunjuk ke arah seorang perempuan yang berjalan ke arah mereka dengan santainya.

Perempuan itu berjalan dengan elegan, seakan-akan memamerkan busananya di sebuah fashion show.

Dengan mengenakan jaket kulit, rambut pendek dan kacamata hitamnya kurang sesuai dan tidak enak dipandang. Kesannya, dia adalah seorang kutu buku yang berusaha tampak bergaya dengan mengenakan jaket kulit.

"Sial ... Kalian semua tetap disini" Ucap sang pembebas yang sama dengan yang memerintah mereka untuk berlindung. Penjaga ini memiliki badan paling tinggi di antara ketiga orang lainnya yang masih hidup.

Seusai mengatakan kalimatnya itu, keempat orang itu langsung menghadang sang perempuan itu.

Mungkinkah perempuan itu ... Ghost?

"Hmm? Sudah kuduga ini ulah kalian" ucap perempuan itu sambil memegang kacamatanya, membuat sinar matahari memantul dari kacamata besar itu.

"Julia ... Menyingkirlah. Kami perlu membawa orang-orang ini ke sektor 2. Disana mereka bisa berguna untuk keluarga kita ..." Ucap sang pembebas yang tertinggi, sekali lagi menunjukkan kalau dialah pemimpin dari keempat orang itu.

"Nite, kemarilah ..." Ucap Yui menarik lengan jaket hitam Nite yang sudah usang itu.
"Kenapa?" Tanya Nite

"Mereka hanya ingin memanfaatkan kita. Kita harus keluar dari tempat ini dan pergi ke rumah keluarga kita masing-masing, ini Heisenberg kan? Pasti mereka aman disini!" Jawab Yui dengan berbisik agak keras.

"Aku setuju. Biarkan mereka berdebat, kita harus kabur. Atau setidaknya mengambil kembali semua senjata kita" Sahut Annie mencampuri pembicaraan itu.

Di tengah pembicaraan mereka, Samuel Black maju menyusul para pembebas yang sedang berhadapan dengan perempuan asing itu.

"Samuel Black, mundurlah. Manusia yang tidak terlatih bisa mati jika berhadapan dengan Ghost yang telah menguasai Trypokinesis" Seru salah satu pembebas yang teraktif di antara kawan-kawannya.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang