Chapter 4 : Watermelon

165 16 3
                                    

"Oh! Disini ternyata!"
Ucap Kai yang telah menemukan kakaknya. Mata Kai yang berwarna hitam kecoklatan sama seperti mata kakaknya menampakkan kesenangan saat berhasil menemukan kakaknya.
Sebuah senyuman yang sangat lebar terukir di bibir Kai.
"Kakak! Maukah kakak bermain dengan Kai?" Ucap Kai menawarkan sebuah tawaran yang sangat menyakiti hati Yui.

Pikiran dan perasaan Yui dilanda stress yang berat saat ia melihat Kai yang keluar dari balik pepohonan. Senyum Kai dan expresi matanya yang ceria membawa pikiran Yui kembali di saat Kai dan dia sedang makan dan bergurau bersama Nite. Mata Yui sangat senang dapat melihat adiknya kembali tersenyum sekarang, biarpun dalam pikirannya dia tahu bahwa itu bukanlah adik laki-lakinya.

"Apa yang kau inginkan?! Kau sudah mati!!" Bentak Nite pada Kai dengan keras. Suara kerasnya menyadarkan Yui bahwa Kai telah mati dan yang berdiri di depannya hanyalah seorang peniru.

"Aku hanya mau kakakku, Nite. Ngomong-ngomong, siapa mereka berdua? Teman baru kak?" Tanya Kai sambil menaikkan tangannya, menunjuk ke arah dua orang yang asing di matanya.
"Jimmy. Jimmy Shine, dan ini adikku Christa Shine" ucap Jimmy berdiri dan memperkenalkan dirinya pada Nite.

Jimmy tau bahwa ada sesuatu yang salah dengan anak ini, tapi dia tidak tau apa. Yang ia tahu bahwa dia harus melindungi adiknya dari bahaya apapun.
"Jimmy, tidak ada gunanya kau berkenalan dengan dia. Dia sudah mati" Ujar Nite pada Jimmy, sebuah kalimat yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin orang yang sudah mati masih berdiri tegak di depan mereka sekarang? Hal yang tidak dimengerti seperti itu membuat Jimmy gugup dan takut. Sama seperti saat ia pertama kali mengenal anak-anak di sekolahnya, dimana dia gugup dan takut jika terjadi sesuatu pada dirinya. Dia takut jika anak-anak itu memakinya dan menjauhinya. Rasa takut akan hal yang tidak dikenal itu kini merambat di dadanya sekali lagi.

"Kakak? Tidakkah kakak ingin memelukku? Aku merindukan kakak!" Ucap Kai berbicara pada Yui dengan nada menggoda kakaknya. Tawaran semacam itu akan sangat diimpikan oleh seseorang yang kehilangan orang tercintanya. Tawaran untuk memeluk orang yang telah hilang dari hidup kita sekali lagi akan sangat susah ditolak. Hanya mereka dengan akal yang kuat saja yang bisa menolaknya. Dan untungnya, logika Yui masih dapat berpikir.

"Tidak ... Nite benar ... Kau sudah MATI!! Teriak Yui pada peniru adiknya itu dengan lantang. Nite menyiapkan tinjunya. Dengan teriakan sebesar itu, ia tahu bahwa Kai akan marah dan segera menerjang mereka dari depan. Mungkin Kai membawa pisau yang digunakan Carly untuk membunuhnya, dan akan memakai pisau itu untuk menyerang mereka. Pada saat itu, Nite akan meninju Kai. Tinju Nite akan melesat saat Kai berlari ke arah mereka.

"Kakak benar ... Aku sudah mati ..." Ucap Kai menundukkan kepalanya, seraya mengakui bahwa ia sudah mati. Perkiraan Nite bahwa Kai akan berlari ke arah mereka itu salah kaprah, karena Kai justru berlari kembali ke arah pepohonan. Dia kembali bersembunyi di balik pepohonan dan tertelan kegelapan hutan.

"Kai ..." Isak Yui sambil menunduk, menutupi matanya dengan rambut hitamnya.
Sementara Nite dan Jimmy mengawasi pepohonan di sekitar mereka, Christa melihat sebutir air mata menetes dari balik rambut Yui. Rasa perhatian Christa bangkit, begitu juga badannya bangkit dari posisi duduknya. Ia menghampiri Yui yang sedang berusaha menahan air matanya. Sekuat apapun ia menahan air matanya, tetap saja air matanya itu terus mengalir.

"Yui, ayo ikut denganku" Ajak Christa disambil menarik tangan Yui. Tangan Yui lemas tak bertenaga, namun bagaimanapun juga, Yui perlu bicara dan Christa adalah teman bicara yang paling baik untuknya sekarang mengingat mereka sama-sama seorang perempuan.
"Yui, kau tidak harus bicara padaku. Tapi setidaknya ikutlah denganku. Masuklah ke mobil, istirahatlah disitu" ucap Christa lembut pada Yui. Tangan Christa masih memegang lengan Yui yang masih lemas.
"Yui, dengarkan aku. Kau dan Christa akan beristirahat di mobilnya. Aku dan Jimmy akan bergantian menjaga malam. Besok pagi kita meninggalkan tempat ini." Perintah Nite dengan suara tegas pada Yui yang langsung disambung dengan langkah kakinya kembali pada Jimmy. Ia hanya mengucapkan perintah itu, lalu kembali ke Jimmy.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang