Chapter 5 : Miss

159 13 2
                                    

Pagi hari telah datang. Sinar matahari menerangi gelapnya hutan, mengakhiri giliran Jimmy yang sedang berjaga. Kai tidak kembali lagi pada malam sebelumnya, memberi perempuan tidur yang nyenyak dan para laki-laki malam yang tenang. Mereka sudah menyikat gigi dan kini bersiap meninggalkan tempat itu dan menjemput Hilda di pom bensin. Tentu mereka masih waspada bila Kai muncul lagi.

Dari cerita Jimmy, Nite tau kalau Hilda adalah orang yang berbahaya. Dia membunuh dua orang sekaligus dengan cara yang kejam. Kedua orang ini mungkin telah memperkosa dan menyiksa Hilda di pom bensin itu, tapi tetap saja dia berbahaya. Tapi mungkin itulah yang dibutuhkan kelompok ini sekarang ; orang yang mau melakukan pekerjaan kotor.

"Nite, bisa kau matikan apinya?" Pinta Christa pada Nite.
"Oh! Tentu" ucap Nite membalas "Ngomong-ngomong, bagaimana keadaan Yui sekarang?" Tanya Nite seraya mematikan api di perapiannya. Api yang menghangatkan mereka selama beberapa malam ini kini telah mati.
"Dia baik-baik saja. Kemarin tidurnya juga lelap sekali" Jawab Christa menjelaskan kondisi Yui pada Nite.
"Baguslah ... Dan bagaimana keadaanmu, Christa?" Tanya Nite sambil tersenyum sedikit.
"Aku baik-baik saja, Nite." Jawab Christa tidak lupa disertai senyuman yang manis pada bibirnya.
"Bagus kalau begitu. Aku akan bicara ke yang lain dulu. Sampai nanti" Ucap Nite pada Christa yang dibalas dengan sebuah anggukan serta senyuman lagi.

Makan malam bersama Jimmy dan Christa, penjagaan malamnya dengan Jimmy, dan pembicaraannya dengan Christa tadi terus menambah kepercayaan Nite akan kedua kakak beradik ini.

"Pagi Yui, Jimmy" Ucap Nite menyalami kedua orang yang sedang sibuk memasukkan barang-barang ke dalam mobil.
Kedua orang itu membalas sambil melanjutkan aktifitasnya. Yui menaruh makanan kalengan, roti, dan pakaian ke mobilnya. Sedangkan barang-barang yang berhubungan dengan tenda dan perapian dimasukkan ke mobil Jimmy.
"Hey.. Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja. Hanya saja kemarin malam tanganku terluka karena teriris kaleng makanan. Tapi selebihnya, aku baik-baik saja. Bagaimana kabarmu?" Jawab Yui pada pertanyaan Nite. Sudah lama sejak terakhir kali ada yang menanyakan bagaimana kabarnya, terutama seorang laki-laki.
"Baguslah kalau begitu ... Hari ini kita akan pergi. Kita akan menjemput seorang kenalan Jimmy, lalu kita akan mencoba ke pinggiran kota. Setuju?" Tanya Nite meminta pendapat Yui.
"Cukup bagus buatku ... Asalkan kenalan Jimmy ini orang yang baik dan bukan Ghost ..." ucap Yui menjawab dengan pendapatnya. Memang sudah 2 hari, tapi bayangan senyum pembunuh Carly masih terdapat di pikirannya. Begitu juga dengan ingatan akan perasaan tegangnya saat ia mengancam akan membunuh adiknya ...

"Nite, semua sudah siap. Ayo berangkat sekarang selagi hari masih pagi" Ucap Jimmy pada Nite dengan suaranya yang dalam dan sangat melambangkan bahwa dia adalah laki-laki yang matang.
"Kau dan adikmu naik ke mobilmu memimpin jalan ke pom bensin. Setelah dari pom bensin, aku dan Yui yang memimpin jalan ke pinggiran kota. Yui tahu sebuah tempat yang bagus disitu." Ucap Nite pada Jimmy menjelaskan rencananya.

"Bagaimana kalau Hilda ini ternyata orang jahat?" Tanya Yui pada Jimmy. Jimmy memang hanya memberitaukan soal perbuatan Hilda pada Nite saja. Dia bahkan tidak memberitahukan pada Christa mengenai perempuan yang membunuh dua pria itu.
"Dia punya senjata. Aku melihat sebuah pistol. Disitu juga ada sebuah toko kecil. Mungkin ada beberapa senjata lagi yang dia simpan disana. Kita perlu senjata itu untuk perjalanan kita ke kota. Di kota kita akan menemui lebih banyak orang jahat, Yui" Ucap Jimmy pada Yui dengan suara tegasnya. Jika Yui adalah perempuan lemah seperti dulu, dia akan takut dan diam saja. Tapi kini berbeda, pengalamannya selama beberapa hari ini telah membuatnya lebih tegar dan kuat sekarang.

"Aku tidak mau kita berhadapan dengan seorang pembunuh lagi. Aku tidak mau kehilangan orang lain lagi ..." jawab Yui pada Jimmy sambil melirik ke arah Nite. Bukan cinta, bukan ketertarikan, tapi Yui dan Nite telah melalui banyak masa sulit bersama bahkan sebelum kekacauan ini dimulai. Mereka sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara daripada teman. Dan dengan hilangnya kontak dengan keluarga masing-masing sekarang, ikatan mereka dengan satu sama lain makin kuat.
"Yui benar. Kita harus waspada akan setiap orang asing. Mereka bisa saja Ghost yang menginginkan apa yang kita punya" Ucap Nite dengan tegas pada yang lainnya, termasuk Jimmy.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang