Chapter 8 : Is He Still Alive?

144 17 1
                                    

"Selamat pagi semuanya, aku orang baru disini" Ucap Jimmy kepada beberapa laki-laki yang sedang asik bergurau sambil menghisap rokok.
"Oh! Selamat pagi, orang baru" sapa seorang pria yang mengenakan jaket hitam dengan tanda tengkorak putih di tengah jaket itu. Di telinga pria itu terdapat anting-anting kuning
"Namaku Jimmy Shine, cukup panggil aku Jimmy. Aku datang kemarin malam." Ucap Jimmy memperkenalkan diri.
"Halo Jimmy, namaku Robert" balas pria ber-anting itu memperkenalkan dirinya. Mendengar nama itu, pikiran Jimmy memikirkan kembali kemarin malam saat mereka sampai ke hotel ini.
"Robert? Apa kau yang kemarin membawa senapan di atap?" Tanya Jimmy memastikan apa yang diingatnya. Pertanyaan itu seperti pertanyaan yang mengancam, tapi nada bicara Jimmy tidak menunjukkan itu.
"Yep kau benar sekali. Maaf kemarin aku membidikmu dan temanmu yah" Ujar Robert meminta maaf atas kelakuannya kemarin.

Robert tidak melakukan itu atas kemauan sendiri, Robert hanya menuruti perintah Carrey. Dia menyuruhnya untuk mengawasi dan membidik siapapun yang datang mendekati hotel. Tapi dia tidak diberi izin untuk menembak. Untuk menembakkan senapan silver itu, dia harus mendapat perintah dari Carrey.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti, harus berhati-hati terhadap orang asing kan?" Ucap Jimmy sambil tersenyum pada Robert.
"Ngomong-ngomong, boleh minta rokoknya?" Sambung Jimmy seraya memandang pria yang memegang sekotak rokok. Pria itu menggunakan kaos hitam tipis, cocok dengan potongan rambutnya yang tipis. Usianya masih muda, mungkin 25 tahunan. Dia mungkin keturunan Cina karena kulitnya yang putih dan matanya yang agak sipit. Pria itu memalingkan pandangannya ke arah Robert, padangannya seperti meminta izin pada Robert. Pandangan itu dibalas dengan sebuah anggukan kepala dari Robert.

"Ini ambillah. Namaku Lee" Ucap laki-laki itu sambil memberi Jimmy sebatang rokok dan korek api. Mendengar namanya membuat Jimmy mengkonfirmasi kalau Lee memang keturunan Cina.
"Terimakasih Lee. Aku Jimmy" ucap Jimmy mengambil batang rokok itu.
Entah merk apa itu, tapi kelihatannya Jimmy dan Lee sangat menikmati menghisap rokok itu. Jimmy menyalakan korek api itu, dan membakar rokoknya. Jimmy tidak pernah merokok sebelumnya, dia hanya ingin mencari hiburan untuk dirinya. Dan Jimmy ingin mencoba rokok itu, dia berharap bisa menikmatinya sama seperti para pria ini.

Saat rokok itu diemutnya,rasanya manis. Tapi saat dia menghisap rokok itu, rasanya agak aneh. Segar, manis tapi juga terdapat rasa kecut.
"Bagaimana? Enak bukan?" Tanya Lee pada Jimmy dengan mata berbinar-binar. Expresinya seakan-akan meminta pujian atas rasa rokok itu.
"Aku tidak tau bung ... Ini pertama kalinya aku merokok. Aku baru tau kalau rasa rokok itu seperti ini" Jawab Jimmy.
Para pria itu tertawa saat mendengar kalau Jimmy baru pertama kali merokok. Tawa itu tidak seperti tawa ejekan para bully di sekolahan, tapi lebih terdengar seperti tawa gurauan di telinga Jimmy.
"Itu adalah rokok racikan Lee sendiri, Jimmy." Ujar Robert pada Jimmy sambil tertawa kecil. Jimmy senang mendengar tawa itu, tapi dalam hatinya dia kebingungan, kenapa dia tertawa.
"Kenapa kalian tertawa?" Tanya Jimmy saat rasa penasarannya tidak bisa dibendung lagi.
"Rasanya lucu saja ... Rokok pertamamu adalah rokok buatan orang Cina ini" Ucap Robert sambil tersenyum pada Lee.

Kalau memang Lee yang membuat roko itu, maka Lee cukup berbakat karena para pria kelihatannya sangat menyukai rokok itu. Sepertinya orang-orang ini menarik untuk diajak bergaul. Setidaknya rokok itu sudah cukup menghibur Jimmy Shine dari peristiwa di pom bensin.

"Nite, ini teman lamaku, Annie Mierein. Annie, ini Nite yang tadi kubicarakan." Ucap Yui memperkenalkan kedua temannya itu. Dia tahu kalau kedua temannya ini pasti akan menjadi penghibur yang setia baginya. Tapi yang dia tidak tahu adalah kalau Nite dan Annie sudah berkenalan di malam sebelumnya.
"Nite Mist, senang berkenalan denganmu" Kata Nite sambil menyalami tangan Annie.
"Annie Mierein, senang berkenalan denganmu juga" Ucap Annie ikut berbohong pada teman dekatnya.

Keduanya, baik Annie maupun Nite sebenarnya merasakan rasa bersalah yang amat besar dari kebohongan yang sederhana ini. Tapi jika mereka sampai ketahuan berbohong, kejadian semalam bisa terancam ketahuan. Apalagi kenyataan kalau Nite lah yang membunuh Ghost Kai yabg ternyata memiliki perasaan. Biarpun dia itu Ghost, tapi dia juga adalah adik Yui serta makhluk berperasaan. Kalau Yui tahu Nite membunuhnya, hati Yui yang sudah remuk akan makin remuk dan hancur.

Ghostly PsychosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang