Prolog

18.5K 422 5
                                    

Januari 2016

Dulu aku selalu terfikir yang aku ini akan jadi sampah masyarakat buat selama - lamanya . Seorang yang berhati batu , tiada perasaan , dan kejam . Ingat lagi masa aku di tingkatan tiga . Masa itu aku baru mengenali apa itu erti cinta . Aku hanyut dibuai rasa indah . Pada mulanya aku hanya menganggap dia sebagai seorang teman . Tetapi lama - kelamaan hati aku mula terpaut padanya . lama - kelamaan aku mula cintakan dia . Manja dia , kasih dia , tegas dia , semua aku suka . Tiada satu pun cacat - cela pada wajahnya . Di saat aku mula berterus - terang , hati aku sakit . Cinta yang aku rasa tidak dibalas .

" Saya hanya anggap awak kawan je . " Begitu mudah untuknya mengungkapkan kata tersebut , tapi begitu perit untuk aku menerimanya .

" Tapi saya anggap awak lebih dari itu . "

Betul kata orang , kalau bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi . Hari demi hari aku lalui tanpa dia . Dia ? Pergi jauh dari bumi Malaysia . Tidak ada khabar berita darinya . Bertanya khabar ? Lagilah tidak .

Sedih memang sedih , macam - macam aku buat untuk lupakan dia . Sejak dari haritu aku mula jauhkan diri aku dari semua lelaki . Aku tetapkan pendirian aku ' No Boy No Cry ' . Dan sejak daripada kejadian itu jugaklah dunia aku berubah .

Adam Hafeizul , dia satu - satunya manusia yang berani dekatkan diri dia dengan aku . Dia banyak buat perubahan dalam diri aku , dalam hidup aku dan juga hati aku .

Cikgu ! Jom KahwinWhere stories live. Discover now