Bab 30

6.7K 251 40
                                    

                   Translate :
* Ben kacimirmak yardimci olabilir misiniz ? : Boleh saya tolong cik ?

***

Adam Hafeizul memandang skrin telefon bimbitnya yang tertera nombor telefon milik Intan Natasha . Dia berkira - kira untuk menelefon gadis itu mahupun tidak . Sudah lima bulan gadis itu menyepi . Dia juga baru sahaja berpeluang untuk membeli telefon yang baru setelah telefon lamanya dirosakkan oleh Eleda Adrienne .

Dia menekan punat hijau untuk membuat menelefon Natasha . Masuk kali ini , sudah ke berapa kali pun dia tidak pasti berapa kali mendail nombor itu . Hasilnya tetap sama , tidak dijawab .

" Pick up lah Tasha ! " Bentak Adam sambil merenggus kasar . Hari ini sahaja sudah hampir 10 kali dia mendail nombor itu . Tetapi hasilnya masih sama . Tidak dijawab .

" Aku taknak dengar suara kau lah ! " Adam menghentakkan telefonnya di atas meja keluli tersebut apabila mendengar suara operator perempuan itu . Rambutnya diraup ke belakang . Jarinya memicit - micit perlahan tulang hidungnya .

" Awak marah saya ke ? "

" Awak merajuk dengan saya ke ? "

" Berapa lama lagi saya nak tunggu awak . "

Soal Adam Hafeizul perlahan seolah - olah Natasha kini berada di hadapannya sekarang . Dia terdengar kerusi meja makan keluli restoran mamak itu ditarik oleh seseorang . Dengam segera dia memanggung muka menghadap orang yang menarik kerusi itu .

" I tengok you macam dah mati bini je . " Soal Eleda Adrienne dengan nada yang sinis serta senyuman sumbing di bibir .

" I pulak tengok you macam orang dekat palestin je . Tak cukup kain . " Adam mengajuk nada Eleda Adrienne ketika dia merenung dari atas ke bawah pakaian Eleda ketika ini .

" Hey ! That's what we call hot okay ? " Balas Eleda sambil jari telunjukkan menggentel hujung rambutnya .

" Nak apa datang sini ? " Soal Adam terus kepada soalan utamanya setelah dia ternampak gadis itu yang menarik kerusi di hadapannya .

" I nak you . "

" Tapi saya tak nak awak . " Balas Adam sambil berdiri untuk pergi dari situ . Malas dia mahu lama - lama di sini bersama gadis tiga suku ini .

" Come on lah Adam . Perempuan tu dah tinggalkan you lah ! " Belum sempat lagi Adam ingin berlalu pergi . Laju sahaja Eleda Adrienne menarik lengan lelaki itu . Tetapi Adam sempat menepis kasar .

" She's not like what you imagine . " Adam mengetap rahangnya untuk menahan amarahnya . Paling pantang baginya kalau ada orang yang berkata buruk tentang Natasha . Tambah - tambah lagi Eleda . Adam tersenyum sinis dan terus mengorak langkah meninggalkan gadis itu di situ seorang diri .

" Kita tengok siapa yang akan dapat kau Adam . " Eleda Adrienne tersenyum sinis . Lalu dia juga mengorak langkah meninggalkan restoran mamak itu .

Intan Natasha sedang berjalan - jalan di sekitar kota East Anglia . Hari demi hari dia sudah banyak berubah . Hubungannya dengan Dato' Hairuddin juga semakin pulih . Begitu juga dengan ibu tirinya , Datin Suryana . Tidak lupa juga kepada arwah mamanya . Natasha sudah pun meredhai memergian Datin Hannan dengan sepenuh hati . Hubungan mereka tiga beranak semakin pulih sejak dia berada di bumi England ini . Cambridge banyak mengubah dirinya . Sedikit sebanyak dia sudah temui dirinya yang dicari .

Hari ini dia sudah nekad untuk menyempurnakan tugasnya sebagai seorang wanita Islam . Dia ingin menutup auratnya dengan sempurna . Ya , dia ingin berhijab . Tujuan dia berjalan - jalan di kota mewah ini adalah untuk mencari beberapa helai tudung yang sesuai untuk dirinya .

Cikgu ! Jom KahwinWhere stories live. Discover now