Bab 18

7.1K 265 19
                                    

Adam Hafeizul yang baru sahaja siap menanda kertas ujian pelajar - pelajarnya telah memasukkan beberapa batang pen ke dalam kotak pensel yang berada di sebelah sana . Belum sempat lagi dia ingin memasukkan dua batang pen yang berwarna biru dan merah suara seseorang yang memanggilnya telah menyebabkan dia berhenti melakukan kerja tersebut .

" Adam . " Dengar sahaja sapaan tersebut Adam sudah tahu siapakah tuan empunya suara . Siapa lagi kalau bukan Intan Natasha seorang sahaja yang memanggilnya dengan panggilan nama seperti itu .

Adam memanggung kepala memandang wajah Natasha . Adam melemparkan senyuman manis kepadanya . Baru minggu lepas dia rasa yang peristiwa tempoh hari adalah kali terakhir dia akan berjumpa dengan Natasha . Tak sangka pulak harini dia jumpa dengan Natasha . Yang seronoknya , bukan dia yang cari Natasha atau pun terserempak . Tapi sebaliknya . Natasha yang datang mencarinya . Hailah hati !

" Yes , Mrs. Adam . " Sakat Adam . Kalau boleh tiap - tiap hari dia nak tengok muka yang sengaja dibrutalkan merah seperti buah tomato apabila marah . Comel .

" Merapu . " Natasha memutarkan bola matanya ke atas . " Nah "

" Apa ni ? " Tanya Adam sambil menyambut huluran yang diberi oleh Natasha .

" Sapu tangan . "

" Ha ? "

" Sapu tangan . "

" Kenapa bagi saya ? " Tanya Adam sekali lagi . Kali ini dia benar - benar tidak mengerti situasi sekarang . Apa yang sudah berlaku ni ?

" Masa dekat kem haritu , kau bagi aku suruh balut luka dekat lutut . " Natasha mengeluh berat . Tak sangka cikgu muda di hadapannya ini seorang yang pelupa . Rosak bangsa dan negara lah kalau macam ni .

" Oh ! Ingat . Kenapa bagi saya ? " Adam sudah mula mengingati semula peristiwa yang terjadi kepada Natasha tempoh hari . Intan Natasha telah tersadung dan jatuh ke tanah . Bila ditanya ada luka ke tidak ? Dijawabnya tidak . Sekali Adam periksa , terdapat luka dekat lutut .

" Sebab tu kau punya lah . " Jawab Natasha acuh tak acuh . Menyampah dia dengan perangai lelaki ini . Jangan benci sangat , nanti jadi sayang . Sempat Natasha menasihati hatinya di dalam hati .

" Kalau macam tu , awak pun saya punya lah . " balas Adam sambil mengenyit sebelah matanya .

Seluruh badannya terasa panas . Mukanya mula membahang . Dulu dia tak pernah pulak rasa bahang sampai macam ni . Kenapa dirinya boleh berubah sejak mengenali lelaki ini ?

" Ha mengelamun . " Serentak dengan itu Adam telah menepuk kedua - dua belah tapak tangannya di sebelah telinga Natasha . Orang tengah cakap dengan dia , boleh pulak dia mengelamun . Natasha menjulingkan anak matanya ke atas dan mula mengatur langkah untuk beredar dari situ .

" Rumah awak dekat mana ? " Langkah pertama Natasha berhenti apabila Adam Hafeizul mengajukan soalan seperti itu .

" Ha ? " Tanya Natasha inginkan kepastian sama ada apa yang dia dengar betul atau pun tidak . Biar betul lelaki ni , apa kena mengena pulak dengan rumah aku ?

" Awak tinggal dekat mana ? " Soalan yang sama diulanginya selepas melihat beribu kedutan di dahi Intan Natasha .

" Vintage Palace , kenapa ? "

" Betul ke awak tinggal dekat situ ? " Tanya Adam dengan sedikit terkejut untuk memancing minat gadis itu supaya bersembang dengannya .

" Ye lah , kenapa kau tanya ? " Natasha menjadi semakin binggung dengan situasi sekarang , apa yang nak terkejutnya kalau pelajar SMK Semarak tinggal dekat Vintage Palace ?

Cikgu ! Jom KahwinWhere stories live. Discover now