" Good Morning Teacher . " Ucap ketua kelas 5 Cempaka . Setelah seisi kelas turut mengucapkan ucapan selamat pagi , giliran Mrs Poh pula mengucapkan ucapan selamat pagi kepada pelajar - pelajarnya .
" Awak semua boleh buat kerja sendiri . "
Serentak dengan itu , satu kelas bersorak kemenangan dan kejayaan . Dengan wajah yang gembira lagikan ceria mereka terus hanyut dengan kebebasan tanpa erti add dan math . Tanpa erti ADDMATH !
" Tapi dengan syarat class ! " Mrs Poh mengangkat sebelah keningnya sebelum menyambung semula kata - katanya . " No more voice , or I'll change my mind ? " Ugut Mrs Poh .
Diam . Satu kelas terdiam . Hanya cengkerik yang setia menemani situasi tersebut . Krik - krik . Kemudian disusuli dengan keluhan berat yang dilepaskan oleh segelintir golongan kaki lepak di hujung kelas .
" Faham class ? "
" Yes Madam . " Jawab seisi kelas 5 Cempaka dengan nada yang suram . Ahaks !
" Mrs , kenapa kita tak belajar harini ? " Tanya salah seorang ' ulat buku ' yang amat menggemari subjek addmath . Tanpa addmath otak tak senang duduk katanya . Ahaks ! Selalunya situasi seperti ini lah akan mencetuskan perang dunia kedua ketiga keempat dan seangkatan dengannya .
" Kau kacau line la pempuan ! "
" Hek eleh ! Nak tunjuk rajin pulak ! "
" Otak apa kau ni ha ? "
Dengan hanya sekali jelingan maut yang dilemparkan oleh gadis ' ulat buku ' tersebut kepada mereka , terus mereka diam seribu bahasa . Jangan ingat ulat - ulat buku ni tak berani okay ? Ulat bukan sebarang ulat , ini ulat bulu afrika selatan tau !
" Sebab saya ada kerja yang kena diselesaikan . Semuanya untuk awak jugak . " Jawab Mrs Poh yang fasih berbahasa melayu walaupun emaknya berbangsa Cina dan ayahnya berbangsa India .
" Untuk ka . . " Belum sempat salah seorang daripada pelajar lelaki itu menghabiskan kata - katanya , satu sepakan pintu kedengaran . Satu kelas terdiam seketika , masing - masing terkejut dengan bunyi sepakan tersebut .
Setelah pintu yang disepak dari luar dikuak , terjengul (?) wajah polos Intan Natasha . Dia beriak biasa dan terus mencari tempat duduknya . Seperti biasa , siapa cepat dia dapat . Siapa datang awal duduk depan dan siapa datang lambat duduk belakang . Belum sempat Natasha ingin mengatur langkah mencari tempat duduknya , suara Mrs Poh menyapa gegendang telinganya .
" Why are you late ? "
" Road block . "
Dengar sahaja jawapan yang keluar dari mulut Intan Natasha , pelajar - pelajar lelaki kelasnya mulai kecoh .
" Dekat mana woi ? Kau kena saman tak ? " Tanya salah seorang daripada mereka .
" Depan pagar . "
" Ayakkk kau ni ! " Serentak dengan itu , satu kelas ketawa . Begitu juga dengan Mrs Poh , dia juga turut ketawa dan menggeleng - gelengkan kepala melihat gelagat anak muridnya itu .
" Okay class ! Jangan bising . " Laung Mrs Poh sambil mengetuk meja apabila keadaan kelasnya sudah semakin bising .
Seperti biasa , Natasha akan menyendiri di tempat duduk belakang seorang diri . Dia hanya melemparkan pandangan memandang ke arah padang sekolah . Baginya sama sahaja , hatinya kosong dan lapang seperti padang sekolahnya .
" Wey . " Tegur salah seorang daripada rakan sekelasnya . Natasha hanya memandang sekilas dan mengangkat keningnya sebagai tanda ' nak apa ? '
" Aku nak tanya kau ni . "
" Apa ? "
" Pasal cikgu kita . "
YOU ARE READING
Cikgu ! Jom Kahwin
Lãng mạnAdam Hafeizul seorang guru praktikal yang ditugaskan untuk menjadi guru di SMK Semarak selama hampir 3 bulan sahaja . Namun begitu , beliau mempunyai suatu misi untuk mengenali seorang gadis , Intan Natasha yang begitu asing baginya . Maka bermula...