Bab 7

7.7K 312 2
                                    

Setelah menanti - nanti dan menunggu - nunggu, visi dan misi saya tercapai jua untuk mendapatkan 600 readers :') .

Intan Natasha mengambil teko buatan Itali lalu menuangkan air kopi ke dalam cawannya . Aroma kopi Canada menembusi rongga hidungnya . Natasha meneguk sehingga separuh cawan air kopi tersebut . Kemudian , cawannya bertemu kembali dengan piring yang juga buatan Itali .

Tangan kirinya mengambil roti manakala tangan kanannya mengambil jem strawberi . Jem strawberi merupakan jem kegemaraan Natasha . Rasanya yang manis kemasam - masaman mampu mengecurkan liur Natasha . Kemudian , Natasha menyapu jem strawberi dengan banyak sehingga melimpah ke lapisan bawah roti . Nyum !

Mulutnya sudah bersedia untuk menerima kehadiran sandwich strawberinya . Natasha menyuapkan sandwich strawberi tanpa sayur - sayurannya ke dalam mulutnya dengan perlahan . Perlahan - perlahan dia mengunyah cebisan sandwich tersebut supaya menjadi lebih hancur . Sesekali matanya terpejam untuk menikmati kelazatan sandwich kegemaraannya itu .

Kini tibalah pada suapan yang kedua , dengan perlahan - lahan Natasha menyuapkan sandwich tersebut masuk ke dalam mulutnya . Belum sempat lagi sandwich tersebut mendarat di dalam mulut Natasha , selera makannya hilang .

" Pagi ni sayang masak apa ? " Perbualan seseorang dengan seseorang dari atas tangga banglo tiga tingkat tersebut telah mematikan selera makannya pada pagi itu .

" Yana masak . . . . "

" Spoil " Dengus Natasha kuat . Sandwich strawberinya digenggam kuat sehinggakan tiada rupa sandwich lagi . Sandwich penyet tersebut diletakkan di atas pinggan dengan kasar . Natasha ingin beredar daripada ruang makan tersebut . Belum sempat punggungnya diangkat daripada kerusi meja makan yang diperbuat daripada kayu jati itu , kata seseorang terlebih dahulu melintas perbuatan Natasha .

" Tasha tak pegi sekolah ? " Tanya papanya , Dato' Hairuddin .

Natasha memutarkan bola matanya . " Sabtu . " Jawab Natasha acuh tidak acuh .

" Harini hari Sabtu ke ? Papa tak sedar la pulak yang hari ni hari Sabtu . Tambah lagi , sekarang ni busy nak uruskan tander Dato' Hamid . " Adu lelaki awal 40-an tersebut sambil mengatur langkah ke arah meja makan , tempat Natasha sedang duduk .

" Sibuk nak uruskan tender syarikat ke sibuk nak honeymoon macam orang muda ? " Senyum sinis dilemparkan . Natasha mengangkat punggungnya dari kerusi , dia ingin beredar secepat mungkin dari situ .

Dato' Hairuddin hanya tersenyum manis mendengar jawapan daripada anak gadisnya itu . Dia tahu Natasha masih marahkan dia atas kesilapannya dahulu . " Tasha tak makan sekali ? " Tanya Dato' Hairuddin apabila melihat Intan Natasha sudah berdiri dan mengatur langkah ke pintu utama rumah agam tersebut .

" Tak ada selera nak makan dengan orang yang dah rampas kebahagiaan orang lain . " Jawab Natasha tanpa melihat papanya . Natasha mengatur langkah ke arah almari kasut . Dia memilih kasut Nike berwarna hitam . Setelah memakaikan kakinya kasut tersebut , dia membuka pintu rumahnya dan keluar dari situ .

Dato' Hairuddin mengeluh lemah . Tangannya diletakkan di atas keningnya . Berkali - kali keluhan berat dilepaskan .

" Dah la , abang tak payah risau sangat pasal ni . " Pujuk Datin Suryana . Isteri Dato' Hairuddin .

" Macam mana saya tak risau , Tasha tu anak saya . "

" Saya pun risaukan Tasha jugak bang , tapi saya dah fikirkan sesuatu untuk ubahkan si Tasha tu . " Kata Datin Suryana sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Dato' Hairuddin untuk membisikkan sesuatu . Sesekali Dato' Hairuddin mengangguk faham dan tersenyum riang

Cikgu ! Jom KahwinWhere stories live. Discover now