Bab 28

6.1K 212 19
                                    

" Dah banyak berubah . " Ujar Natasha perlahan ketika dia sedang memerhatikan Kota Cambridge dari dalam kereta .

" Ha'ah . Banyak sangat yang dah berubah . " Balas Faris yang sedang fokus memandu . Natasha memanggung muka untuk menghadap sepupunya itu .

" Abang Faris dengar ? " Natasha mengerutkan sedikit dahinya .

Faris Hilton hanya mengangguk kecil sebelum menayangkan senyuman kepada Natasha . Kalau Faris dah senyum memang manis .

" Nanti Tasha nak tinggal dengan siapa ? " Faris mula bersuara setelah agak lama mereka berdua berdiam diri .

" Maksud Abang Faris ? "

" Nak tinggal dengan abang ke dengan Grand Kie ? "

" Tak kisah . " Intan Natasha mengangkat sedikit kedua - dua bahunya .

" University of Cambridge dekat mana ? " Tanya Intan Natasha setelah mereka sudah melalui bandar East Anglia .

" Ha ? "

" Where's UOC ? " Soalannya diulang sekali lagi sambil anak matanya ligat memerhatikan suasana di bandar East Anglia tersebut . Ternyata setelah 10 tahun dia meninggalkan bumi England ini , banyak yang sudah berubah .

Teknologi , teknologi .

" Kawan Tasha ada yang belajar dekat situ ke ? " Kening Faris sudah mula bercantum . Kemudian , dia mengerling seketika Natasha yang berada di sebelahnya sebelum matanya memandang hadapan semula .

" Tasha yang nak belajar dekat situ . "

" Are you serious ? Tasha baru 17 years old lah . Muda lagi . " Tanya Faris sekali lagi seakan tidak percaya . Dia ingatkan Natasha ke sini hanya untuk bercuti , tak sangka pulak dia Natasha akan belajar di sini . Semalam masa pakciknya telefon pun dia tak bagitahu yang Natasha akan belajar di sini .

" Cambridge tak pandang usia kan ? " Jawab Intan Natasha dengan senada sahaja . Ilmu tak mengekal usia kan ? Takkan nak belajar pun kena kira umur dulu . Heh , oldschool !

" Yes memang lah . Ada yang umur 15 tahun pun dah pergi belajar dekat universiti tu . Tapi . . . "

" Tapi yang pergi tu semua yang pandai - pandai je ? So , you want to say yang Tasha ni tak sepandai diaorang lah ? " Belum sempat lagi Faris ingin meneruskan kata - katanya . Natasha sudah memotongnya dengan jelingan tajam di mata .

" Bukan macam tu . " Faris menarik nafasnya sehingga matanya terpejam seketika .

" Habis tu macam mana ? "

" Cambridge pentingkan matematik . "

" Abang Faris ingat Tasha ni bodoh sangat ke kira - kira ? " Anak matanya sudah menikam anak mata Faris di sebelahnya . Apa dia ingat aku ni bodoh sangat ke matematik ?

" Actually , they more to physics. "

" Yes , cambridge sebenarnya sangat pentingkan fizik . So , no wonder lah bangunan - bangunan dekat sini semuanya boleh bertahan beribu - ribu tahun . " Tambah Faris lagi setelah tiada sebarang respon yang diberikan oleh Natasha .

" I know it . So , Abang Faris nak Tasha fokus pada bidang tu lah ? " Intan Natasha memanjang Faris yang sedang memandang hadapan ketika memandu .

" Nampaknya macam tu lah . Nak belajar dekat UOC memang kena fokus bidang tu . "

" Tapi Tasha tak nak jadi arkitet . " Natasha mendengus kasar . Pekerjaan arkitet memang dia tidak minat dari kecil lagi . Terpaksa berpanas terik di bawah mentari kerana sebuah bangunan tinggi mencakar langit . Terpaksa korbankan banyak pokok untuk dijadikan tapak pembinaan . Huh !

Cikgu ! Jom KahwinWhere stories live. Discover now