" Adam ? " Panggil Intan Natasha setelah dia ternampak susuk tubuh lelaki itu yang sedang melintas di koridor kelasnya . Sempat juga dia memerhatikan pernampilan lelaki itu ketika ini . Intan Natasha tersenyum gembira apabila Adam memakai tali leher yang diberinya tempoh hari .
" Yes , Mrs. Adam ? " Adam memberhentikan langkahnya supaya langkah Natasha dapat menyaingi langkahnya . Adam melemparkan senyuman kepada Natasha . Kadang - kadang Natasha sendiri hairan dengan sifat terpuji cikgu muda ini . Boleh dikatakan setiap hari tersenyum . Dia nih memang tak ada masalah ke ?
" Jap - jap . Mrs. Adam ? " Tanya Intan Natasha setelah Adam memanggilnya Mrs. Adam . Segera otaknya mentafsir maksud di sebalik perkataan tersebut . Otaknya mencerna bait - bait perkataan tersebut .
" Kan awak suka saya ? " Balas Adam sambil mengerling seketika wajah Natasha ketika itu . ' Misi ops pikat pelajar ' yang dilakukan olehnya nampaknya tersilap hasil . Bukan Natasha yang suka padanya . Tetapi dia pulak yang tersuka pada Natasha tanpa dirancang . Sepatutnya misi ini untuk mencuri hati anak muridnya itu , tetapi lain pulak yang jadi .
Intan Natasha terdiam seketika . Langkahnya tiba - tiba terhenti . Natasha menjeling ke arah Adam yang sudah tersengih - sengih .
" Apa kau merapu ? " Tanya Natasha sekali dengan jelingan tajam yang diberikan kepada Adam Hafeizul . Natasha sudah merasakan bahang di bahagian wajahnya . Namun , sengaja di 'brutal' kan supaya tidak diketahui oleh Adam .
" Betul kan ? " Makin ligat Adam mengusik Natasha . Keningnya diangkat berkali - kali sebelum dia meletuskan ketawanya .
" Kau kenapa ? Gila . " Natasha memutarkan bola matanya dan melajukan langkahnya supaya dapat meninggalkan Adam Hafeizul di belakangnya .
" Tasha ! " Panggil Adam sambil melajukan langkahnya supaya dapat menyaingi langkah Natasha yang berada di hadapannya . Natasha hanya mendiamkan dirinya sahaja sehingga langkahnya dapat menyaingi langkah Natasha .
" Tasha sayang . . . " Panggil Adam dengan nada yang menggoda . Serta - merta mata Natasha terbeliak luas .
" Kau dah kenapa ?! " Tengking Intan Natasha kepada Adam Hafeizul . Kalau dulu panggilan ini yang selalu dia dengar yang keluar dari mulut papanya . Kini panggilan itu telah bertukar mulut kepada mulut lelaki ini pula . Jodoh kah ? Eh ?
" Gurau je lah . " Adam menggelengkan kepalanya sambil melepaskan ketawanya apabila melihat reaksi Natasha yang tiba - tiba sahaja bertukar menjadi garang setelah diusik begitu . Adam memberhentikan langkahnya . Begitu juga dengan langkah Natasha . Kemudian , dia merenung ke dalam mata Natasha sedalam - dalam yang mungkin untuk mencari sesuatu .
" Rambut awak . " Ujar Adam perlahan . Mata hazelnya masih lagi merenung anak mata coklat milik Natasha . Adam menyambung kembali kata - katanya .
" Kenapa kusut ? " Tanya Adam kepada Natasha . Intan Natasha yang ketika itu hanya kaku di dalam renungan mata Adam Hafeizul serta - merta memegang rambutnya . Adam hanya memerhatikan tindakan Natasha ketika itu .
" Bukan situ . Kusut dekat sini ni ha . " Balas Adam sambil menunjukkan satu bahagian kepalanya seolah - olah seperti rambut Natasha kusut di bahagian tersebut . Makin galak tangan Natasha menyelak rambutnya yang dikatakan kusut di bahagian tersebut .
" Tasha . . " Panggil Adam sambil menahan ketawanya apabila melihat reaksi anak muridnya itu yang sedang mencari - cari rambut yang dikatakan kusut tersebut .
" Apa ? " Intan Natasha mendengus kasar . Natasha malas mahu melayan guru muda tersebut . Dia teruskan sahaja menyelak rambutnya untuk memperbetulkan rambut yang kusut tersebut sehingga rambutnya yang lurus betul - betul menjadi kusut .
" You should see your face right now , Tasha . " Kata Adam sambil melempiaskan ketawanya . Wajah Natasha yang sudah dipenuhi rambut itu dipandang sekali sebelum dia menghabiskan ketawanya .
" Ha ? "
" Saya tipu je lah . " Adam menuturkan ayat tersebut dengan selambanya . Kesian pulak dia tengok Natasha tu . Tadi niatnya hanya nak menipu sekejap sahaja . Tapi tak sangka pulak Natasha boleh termakan dengan kata - katanya .
" What !? " Marah Intan Natasha dan segera menyelak rambutnya yang memenuhi wajahnya ke belakang . Matanya mencerlung wajah Adam yang sudah tersengeh - sengeh macam kerang busuk tersebut .
" Awak ni cepat sangat percayakan orang . " Balas Adam sambil memerhatikan anak muridnya yang sedang menyikat semula rambutnya yang sudah kusut disebabkannya sendiri . Intan Natasha hanya membatukan sambil meneruskan aktiviti sebentar tadi tanpa menghiraukan Adam Hafeizul yang berada disebelahnya .
" Awak tahu tak kalau seseorang itu percaya sangat dekat orang tu apa maksud dia ? " Tanya Adam kembali selepas mereka mendiamkan diri di situ agak lama . Natasha ni merajuk ke ? Soal Adam di dalam hatinya . Namun persoalan tersebut hanya dibiarkan berlalu sahaja seperti angin siang yang menyapa wajahnya dengan wajah Natasha ketika ini . Natasha masih lagi mendiamkan dirinya tidak menjawab persoalan Adam . Adam Hafeizul menarik nafasnya sebelum kembali meneruskan kata - katanya .
" Sebab orang tu dah ada dalam hati dia . So , that's why lah seseorang itu mudah sangat percayakan orang tersebut . Kan awak ? "
Natasha sudah memanggung mukanya untuk melihat wajah Adam ketika itu . Adam yang ketika itu sedang mengeyitkan sebelah matanya ditatap lama . Hailah hati ! Mohon kau kuat . Ujar Natasha kepada hatinya yang sudah menggelodak .
" Mengarut . " Natasha menjeling Adam sekilas sebelum dia kembali meneruskan soal rambutnya itu . Adam yang memerhatikan tindakan Natasha itu hanya menggeleng kepala .
" Nak tahu satu cara untuk tu ? " Soal Adam sambil jari telunjuknya menghala ke arah rambut Natasha . Natasha hanya memandang Adam sekilas sebelum menganggukkan kepalanya .
" Pakai lah tudung . "
Natasha tersentak daripada melakukan kerjanya itu . Kemudian dia terasa sesuatu yang menusuk ke dalam ruang kalbunya . Intan Natasha memandang Adam Hafeizul sebelum ketawanya meletus .
" Papa aku sendiri pun tak pernah suruh aku pakai tudung . " Ketawa Natasha mengakhiri ayat tersebut sebelum dia kembali memandang Adam dan menyambung semula kata - katanya .
" And you ? Who are you want me to wear it ? " Natasha menjeling Adam sekilas sebelum dia memandang semula ke hadapan . Dato' Hairuddin sendiri pun tidak memaksanya memakai tudung . Sedangkan Adam yang baru sahaja muncul dalam hidupnya lebih kurang hanya dua bulan setengah itu .
" I'm your future husband . " Tanpa sedar dia , Adam telah menuturkan ayat tersebut kepada Natasha . Kelihatan Natasha yang tidak betah dengan situasi tersebut segera melangkah menuju ke arah kelasnya . Adam meraup rambutnya ke belakang . Tiba - tiba sahaja dia berasa bersalah kepada Natasha . Tapi kenapa ? Hatinya juga turut merasakan perasaan itu . Eh ?
" Lepas sahaja Natasha SPM . Kita kena segera uruskannya . " Kata Dato' Hairuddin kepada isterinya .
" Tak terlalu awal ke abang ? " Soal Datin Suryana kepada suaminya pula . Setelah mereka berdua bersetuju dengan rancangannya terhadap anak tirinya itu , mereka segera berbincang mengenai hal tersebut .
" Tasha tu kan muda lagi . Takkan lah kita nak hantar dia cepat sangat . " Soal Datin Suryana lagi . Intan Natasha masih lagi seorang anak gadis yang mentah . Dengan menghantar gadis itu ke Cambridge pada usia yang sangat muda pasti akan merosakan lagi rancangan mereka .
" Melentur buluh biar lah dari rebungnya , Yana . " Ujar Dato' Hairuddin senada . Kemudian dia menarik nafasnya sebelum meneruskan lagi kata - katanya .
" Abang dah nekad nak hantar Tasha dekat situ lepas sahaja dia habis SPM . "
Datin Suryana hanya mampu diam dan mengiyakan sahaja apa yang dikatakan oleh suaminya itu . Dia tahu Dato' Hairuddin amat risau tentang keadaan Natasha jika dia masih lagi menetap di sini . Dia jiga risau jika anak tirinya itu menjadi semakin teruk disebabkannya dahulu . Mungkin Cambrigde akan merubah Intan Natasha kepada sedia - kala semula .
YOU ARE READING
Cikgu ! Jom Kahwin
RomanceAdam Hafeizul seorang guru praktikal yang ditugaskan untuk menjadi guru di SMK Semarak selama hampir 3 bulan sahaja . Namun begitu , beliau mempunyai suatu misi untuk mengenali seorang gadis , Intan Natasha yang begitu asing baginya . Maka bermula...