Bab 26

6K 244 32
                                    

Adam Hafeizul duduk termenung di atas pangkin kayu yang ditempah khas oleh neneknya dari Thailand . Fikirannya tiba - tiba teringatkan gadis yang dibualkan Haikal kepadanya . Eleda Adrienne . . .

" Hai " Sapa seseorang gadis di hadapannya . Adam Hafeizul memanggung muka untuk menghadap gadis tersebut yang berada di hadapannya itu .

" El ? " Adam Hafeizul terus sahaja berdiri apabila matanya memandang mata gadis di hadapannya itu . Alangkah terkejutnya dia apabila gadis yang sedang berada di fikirannya betul - betul berada di hadapan matanya kini . Namun , riak terkejut diwajahnya itu cuba untuk dikawal .

" Yes , Eleda Adrienne . El mana lagi kan kalau bukan I ? " Gadis yang berhidung mancung itu ketawa kecil apabila menuturkan ayat tersebut .

" Wow ! Look at you , Adam . You look so great now . " Eleda menambah lagi kata - katanya . Matanya memerhatikan Adam Hafeizul dari atas ke bawah . Bibirnya mengukirkan senyuman menggoda . Pernampilan Adam sekarang ni jauh lebih berbeza daripada Adam 7 tahun yang dulu .

" You buat apa kat sini ? " Tanya Adam hanya mempamerkan senyuman kelat yang dipaksa untuk dimaniskan senyuman tersebut kepada Eleda . Semalam Haikal cakap Eleda telah bernetap di Ferancis . Tapi kenapa sekarang ni gadis ini berada di hadapannya ?

" I datang kenduri tok wan lah . Tak boleh ke ? " Tanya Eleda sambil mengambil tempat duduk di sebelah Adam tanpa dijemput oleh lelaki itu . Eleda memerhatikan wajah kacak Adam dari tepi . Dia mengukirkan senyuman apabila melihat wajah Adam yang kacak itu .

" I mean bukan you dekat Ferancis ke ? Kenapa balik Malaysia ? " Adam memperbetulkan soalannya tadi . Jawapan yang diberikan oleh gadis itu bukan lah jawapan yang dia mahukan .

" You stalk I ? " Eleda Adrienne sudah galak ketawa . Kemudian dia menyambung semula kata - katanya .

" I balik Malaysia sebab you lah . " Ujar Eleda dengan ketawa yang masih bersisa di bibir munggilnya itu .

" Tadi you cakap nak makan kan ? " Adam segera untuk menukarkan topik di antara mereka . Dia sudah berasa tidak selesa jika mereka membualkan hal seperti itu .

" Bilanya I cakap I nak makan ? " Soalan Adam dibalas dengan soalan . Setahu dia , dia tidak pernah cakap pun yang dia berasa lapar . Ni pulak nak cakap yang dia nak makan . Memang tak lah .

" Tadi . " Balas Adam sepatah . Tanggannya sudah mula menggamit Haikal yang sedang melayan tetamu di bawah khemah itu . Haikal yang sedar dirinya sedang dipanggil oleh Adam segera mengaturkan langkahnya ke arah pangkin kayu tersebut .

" Kau bawak El pergi makan jap . " Ujar Adam setelah Haikal sudah tiba di situ .

" El ? " Haikal mengerutkan dahinya . Matanya mula mencari kelibat gadis yang di katakan oleh Adam itu di belakang lelaki tersebut .

" El , you ikut Haikal . I ada kerja sikit . " Adam memberhentikan kata - katanya sebentar sebelum dia kembali menyambungkannya semula .

" You ingat lagi kan Haikal ? " Tanya Adam kepada Eleda Adrienne . Riak wajah gadis itu sudah mula berubah kelat . Gadis itu hanya mengangguk perlahan .

" Pandai - pandai kau lah settle perempuan ni . " Adam membisikkan kata - kata tersebut di telinga sepupunya itu sebelum dia terus berlalu ke dalam rumah .

" Er . . . El jum lah . " Haikal hanya mengajak Eleda untuk pergi ke bawah khemah jamuan tersebut sebelum gadis itu ditinggalkan di belakangnya . Eleda Adrienne mendengus kasar . Baju kebayanya dibetulkan sedikit sebelum mula mengikut langkah lelaki .

Intan Natasha memerhatikan telefon bimbitnya . Dari semalam telefon itu sunyi dari panggilan mahupun mesej daripada Adam . Dari semalam dia menunggu lelaki tersebut menayangkan khabar tentangnya . Tetapi satu pun tidak didapatnya . Lelaki itu sudah mula melupakannya kah ?

Natasha mengeluh perlahan sebelum kakinya mengatur langkah keluar daripada biliknya itu .

" Tasha . " Panggil Dato' Hairuddin setelah nampak anak gadisnya itu melangkah menuruni tangga . Natasha mengalihkan pandangannya untuk memandang wajah ayahnya itu .

" Tunggu papa dekat bawah . Ada benda nak bincang sedikit . "

Natasha tidak membalas apa - apapun . Dia hanya meneruskan lagi langkahnya untuk turun ke bawah . Kemudian dia mula melabuhkan punggungnya di atas sofa buatan Holand yang terdapat di ruangan tersebut .

" Tasha . " Dato' Hairuddin memanggil sekali lagi anaknya itu yang sedang termenung merenung kakinya itu . Sejak kebelakangan ini , Natasha hanya lebih mendiamkan diri dan termenung sahaja .

" Apa ? " Lamunan Natasha tersentak apabila namanya dipanggil oleh Dato' Hairuddin .

" Tasha ingat lagi Cambriedge ? "

" Ingat . Kenapa ? " Dahinya sudah berkerut . Tiba - tiba sahaja papanya itu menyoalkan tentang negara tersebut . Takkan lah papanya nak bawa dia bercuti lagi di negara itu .

" Lepas SPM ni , papa nak hantar Tasha belajar dekat sana . " Tegas Dato' Hairuddin menuturkan kata - katanya . Jelas terpancar riak terkejut daripada wajah Natasha .

" Lepas SPM ? " Natasha menyoal kembali papanya dengan senyuman sinis . Dato' Hairuddin hanya mengangguk perlahan .

" Rasanya tak perlu kut . "

" Keputusan papa muktamad . Lepas SPM Tasha kena . . . . " Belum sempat lagi Dato' Hairuddin menghabiskan kata - katanya . Segera Natasha memintas kata - kata tersebut .

" Tasha nak pergi minggu depan . "

" How about your SPM ? " Tanya Dato' Hairuddin kembali . Biar betul Natasha ni ?

" Cambriedge tak pandang pun result SPM . "

" Are you sure ? " Dato' Hairuddin seperti tidak percaya dengan keputusan anaknya ini . Dia menarik senyuman lebar . Dia benar - benar gembira mendengar keputusan yang dibuat oleh Natasha tadi .

" Yes , 100% I'm sure about it . Papa uruskan lah apa yang patut . " Natasha hanya mengiyakan sahaja pertanyaan papanya itu sebelum dia beredar dari situ .

Mungkin dia perlu pergi jauh dari bumi Malaysia ini untuk memulakan hidup yang baru . Selepas dia ditinggalkan oleh Haris Zikri dan kematian mamanya amat memberikan kesan yang mendalam buat dirinya .

3 Hari yang lepas , sekali lagi dia ditinggalkan oleh Adam Hafeizul . Hidupnya ini memang seperti tempat untuk datang dan pergi begitu sahaja .

Kalau difikirkan semula . Memang patut dia pergi ke bumi Cambriedge demi untuk mendapatkan kembali hidupnya yang hampir musnah ini .

Cikgu ! Jom KahwinWhere stories live. Discover now