PART 2 DESA BEIGAS

58 5 8
                                    

Ya-Hoo~... \(^o^)>

Akhirnya bisa kembali meneruskan cerita ini...hehe

Maaf, ya, baru bisa sekarang..

Sebelumnya Mai ucapkan TERIMAKASIH karena sudah menunggu cerita ini. Mai sadar kok, klo Mai terlalu lam.

Saat Mai lihat cerita ini setelah sekian lama, tidak disangka ternyata ada yang melihat Part 1  bisa lebih dari 15, hehe...

Untuk manikanggiePutraBimantara dan HeksaViktoria , Terimakasih atas vote-nya, ya ^^

So, Selamat Membaca...

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

Di sebuah desa terpencil, seluruh penduduknya hidup sejahtera. Jumlah penduduk desa tersebut tidaklah sebanyak desa lainnya. Bisa dibilang, hanya desa itulah yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit dibanding desa yang lain. Jarak antar desa yang lumayan jauh membuatnya terpencil., begitu pula jarak desa ke kota terdekatpun sangat jauh, perlu dua hari dengan berjalan kaki. Kenapa berjalan kaki ? Karena di desa itu tidak ada hewan yang bisa dijadikan alat transportasi seperti kuda.

Penduduk desa itu hanya menanam tanaman dan sayuran yang dapat dimakan, dan mengembangbiakkan hewan ternak seperti domba. Kalaupun ada alat transportasi, yang ada hanya berupa gerobak dorong yang biasa mereka gunakan untuk membawa hasil panen. Sungguh desa yang terisolasi.

Nama desa itu adalah desa Beigas. Salah satu desa dari wilayah selatan.

***

Seorang gadis kecil berusia enam tahun, berlari cepat melewati jalan setapak desa tersebut dan melewati para orang dewasa yang berjalan searah ataupun berlawanan arah dengannya.

"Ibuu !" Teriaknya pada seorang wanita yang sedang membawa kendi dan menaruhnya di kepalanya. Wanita tersebut menoleh dan mendapati putri kecilnya berlari cepat menghampirinya. Diturunkannya kendi yang ada di atas kepalanya dan bersiap menyambut putri kecilnya. Dia yakin putrinya itu akan langsung...

Brukk

Gadis itu langsung mendekap wanita itu dan membuat wanita itu hampir terjungkal ke belakang.

"Ada apa Tyas ?" Tanya sang ibu pelan. Gadis kecil itu melepaskan pelukkannya dengan napas yang masih memburu.

"Bu, bu, ada orang yang jatuh dari langit." Ucapnya buru-buru.

"Apa maksudmu ?" Tanya ibunya tidak mengerti.

"Itu, tadikan Tyas main di kebun. Dan... 'bruuk' ada seseorang jatuh dari atas kebun. Tyas mencoba membangunkannya tapi tidak bangun-bangun. Jadi, Tyas mencari ibu." Jelasnya lagi buru-buru tapi lebih jelas. Sontak ibunya panik dan langsung menarik tangan putrinya, memintanya untuk memberitahu letaknya, tapi mereka pergi ke rumah kepala desa terlebih dulu.

***

"Bagaimana ?" Tanya ibu Tyas cemas pada wanita yang sedang duduk di samping kasur.

"Tidak apa, dia hanya pingsan. Kemungkinan besar kelelahan." Jelas wanita tersebut.

"Tapi, anak saya bilang dia terjatuh dari langit."

"Hm, ada beberapa luka, tapi tidak serius. Hanya perlu mengoleskan beberapa racikan tumbuhan obat dilukanya itu, cukup."

she is backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang