Maaf ya..baru bisa update sekarang...
Tugas numpuk jadinya baru bisa selesai sekarang...
Mai ucapin TERIMAKASIH sudah mau baca dan meninggalkan vote dan comment nya di part sebelumnya. Begitu juga dengan part ini-klo ada sih...hehe
So, Selamat Membaca...
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
"Mana Lyon ?" Tanya Levia pada Leon. Dia menunduk di samping Leon dan menatap ke depan di mana langit hanya ditemani bulan dan laut yang memantulkan cahayanya. Saat ini mereka berdua sedang berada di dek kapal.
"Ah, dia sudah tidur. Mungkin kelelahan setelah bersih-bersih digudang penyimpanan." Ucap Leon. Levia mengangguk paham.
"Leon..." Panggil Levia. Leon bergumam menanggapi.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini ?" Tanyanya
"Maksudku, apa yang akan kaulakukan setelah aku menemui temanku ? Kau ikut denganku karena kau hanya ingin keluar dari kota itu'kan." Lanjut Levia.
"Entahlah. Kenapa kau tanyakan itu ? Kau saja belum mendapatkan informasi mengenai keberadaan temanmu itu. Kota Tirgotãjs juga masih jauh. Kota itu ada di bagian barat kerajaan, sedangkan kita masih berada di bagian timur." Jawab Leon.
"Benar juga. Bukankah kita seharusnya langsung ke wilayah timur saja dari selatan. Tapi, kenapa kita malah repot berputar ?"
"Kau lupa ? wilayah selatan dipenuhi dengan hutan. Dan lagi jalan untuk menuju ke arah timur lebih menyusahkan dibandingakan ke barat. Juga, kau sendiri yang memutuskan untuk ke kota ini kan ? Dan sekarang kau sendiri yang ingin kita ke kota Yoreyon."
"Yah, kau benar. Kota yang kau bilang pernah diserang oleh penyihir. Apa kau yakin ?"
"Aku tidak tahu. Sebenarnya, sebelum kita berangkat, aku mencari informasi itu saat istirahat. Mereka bilang ada penyihir yang menyerang kota pusat timur, kota Austrumi. Kota Yoreyon tidak terlalu jauh dari kota itu. Kita bisa mencari informasi di sana. Kalau informasi itu benar, maka saat ini kota Yoreyon pasti akan ramai dengan warga kota besar itu juga. Karena kota besar Austrumi itu memiliki jumlah penduduk yang sangat besar sama seperti kota kerajaan Exelin di utara untuk dievakuasi massal." Jelas Leon. Levia diam mendengar ucapan Leon.
Mereka berdua menikmati angin sepoi-sepoi di tengah malam yang terasa dingin, tapi menyejukkan itu. Keadaan kapal sudah sepi. Memang masih ada beberapa orang, tapi para pria di kapal itu hampir semuanya kembali ke kamar mereka dengan kasur gantung-ayunan- berjejer rapi sebagai tempat tidur. Levia dan Leon juga mendapatkan kasur gantung mereka masing-masing, begitupula dengan Lyon yang tertidur dengan kaki kanan menggantung.
###
Pagi-pagi, sebelum ayam berkokok, pangeran Archiles bersama bawahan kepercayaannya, Algeria Novand, menuju kediaman Alvared. Mereka diikuti satu pasukan.
Mereka masuk ke rumah tersebut dan disambut dengan puluhan orang yang menunduk hormat padanya. Mereka berdua tetap berjalan. Menaiki tangga, melewati beberapa kamar, sampai mereka tiba disebuah kamar yang pintunya terbuka. Di sana sudah ada beberapa orang keluarga Alvared. Is'ac, pemuda berusia delapan belas tahun dan merupakan putra tunggal keluarga Alvared, masih berada diposisinya. Pemuda itu dalam posisi terlentang dan mata yang terbuka sayu. Darah yang sebelumnya membasahi kasurnya, mengering. Tampak kalau pembunuhan itu terjadi sudah beberapa jam yang lalu. Ditemukan sebuah mawar putih bernoda merah. Darah Is'ac yang mengering.
KAMU SEDANG MEMBACA
she is back
FantasyEvelina, Key, dan Shin menghilang setelah sebuah lingkaran besar muncul di depan mereka. Shin dan Key terpisah dari Evelin. Shin dan Key muncul di taman sebuah kerajaan. Setelah mereka dianggap sebagai penyusup dan dipenjarakan. Mereka berdua mala...