Maaf jika Mai tidak pernah balas komen atau pm kalian sama sekali...
thanks udah mau/masih mantengin lapak di sini.
terlebih mengenai up yang nggak jelas samasekali -_-
silakan membaca
>>>
"Maaf, kami masih belum bisa menerobos gerbang istana." Lapor Giza. Di depannya duduk seorang wanita dewasa cantik yang mengenakan gaun serba hitam, berbeda dengan rambut keemasannya yang tampak berkilauan.
"Aku tahu," balas wanita tersebut, "Sudah kusiapkan orang yang tepat untuk memasuki istana." Tambahnya lagi. Bibirnya yang berwarna hitam menyungingkan seringaian tipis.
"Terimakasih, My Lady." Ucap Giza.
"Apa ada pergerakkan lainnya?" tanya wanita yang dipanggil 'My Lady' itu.
"Semuanya masih dalam kendali, My Lady." Jawab Giza, tapi tidak memuaskan sang Lady. Matanya memincing, memikirkan kemungkinan lainnya. Sang Lady berdiri dari kursi besarnya. Melewati Giza yang menunduk di depannya.
"Aku pergi sebentar. Kalian lakukan sisanya." Perintah sang Lady. Giza menjawab dan mengangguk.
###
Entah ini bencana atau tidak, dua pemuda dengan anggota sisa kelompoknya, bertemu dengan sekelompok penyihir lain. Dua kelompok tersebut berada dalam situasi yang tidak tepat.
Pangeran Charles bersama kelompoknya tidak menduga akan bertemu dengan pangeran Archie di reruntuhan bangunan besar milik salah satu bangsawan. Mereka yang awalnya mencari tempat peristirahatan berakhir bertemu dengan kelompok pangeran Archi yang tampak waspada, menduga mereka adalah para penyihir. Setelah kedua pangeran tersebut memutuskan untuk bergabung, mereka membuat rencana penyusupan ke daerah lawan.
Dalam perjalanan, akhirnya mereka malah bertemu dengan sekelompok manusia lainnya, tapi dengan pakaian yang berbeda dengan rakyat kota Exelin. Belum bertanya, kedua pangeran tersebut sudah mendapat jawaban saat seorang anak laki-laki bermain dengan air yang melayang di udara.
Posisi bertahan dan menyerang tercipta di kedua belah pihak. Anak laki-laki yang tadinya bermain dengan air mulai membentuk air tersebut seperti jarum besar dalam jumlah besar di belakangnya, melayang.
"Wo-wo-oo... tenang, tenang... kami bukan orang jahat..." Seorang pria dewasa berjalan dua langkah ke depan dengan telapak tangan kiri menghadap ke depan.
Kedua pangeran dan kelompoknya tentu tidak mempercayai ucapan pria tersebut, mereka malah semakin tajam menatap kelompok tersebut.
"Tenang, tuan. Kami tidak akan menyerang kalian. Bisakah kalian turunkan senjata itu ? Ada anak kecil dalam kelompok kami." Ucapnya tidak menyakinkan karena bibirnya tersenyum. Sedangkan anak kecil yang dia sebutkan adalah anak laki-laki yang sedang mengarahkan jarum air itu kepada mereka.
Duakk!
Sebuah balok melayang tepat mengenai kepala pria tadi. Kerutan samar muncul di dahinya.
"Daric, ke mana semua uang yang kutitipkan kemaren, Hah?!" seorang wanita muncul dari arah belakang atas pangeran Charles. Wanita itu datang dengan cepat dan sudah hampir mendaratkan kakinya di wajah pria-Daric- itu.
"Hm.. seperti biasa, kakimu tetap bagus Raina." Ucap Daric yang tengan memegang pergelangan kaki Raina. Raina mengeram jengkel. Dia melayangkan satu lagi kakinya, tapi Daric berhasil menghindarinya, dan tubuh Raina berada dalam pelukan Daric.
"Tsk, tsk, masih kurang sepuluh tahun kau ingin melukaiku." Ucap Daric menggeleng pelan, mendramatisir.
"Bisakah kalian serius?! Di depan ada sekelompok prajurit dan kalian malah bermain ?!" Teriak wanita lainnya yang bersedekap dengan ular besar membelit lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
she is back
FantasyEvelina, Key, dan Shin menghilang setelah sebuah lingkaran besar muncul di depan mereka. Shin dan Key terpisah dari Evelin. Shin dan Key muncul di taman sebuah kerajaan. Setelah mereka dianggap sebagai penyusup dan dipenjarakan. Mereka berdua mala...