PART 20 KETEMU

37 4 8
                                    

Setelah pertemuan 10 raja dari seluruh kerajaan-termasuk kerajaan Prymaryet-, raja Prymaryet meninggalkan ruangan terlebih dulu bersama tangan kanannya. Satu persatu raja serta pangeran pergi meninggalkan ruangan. Raja Rhien yang dipanggil oleh seorang prajurit, meninggalkan ruangan tersebut bersama pangeran Charless. Tempat mereka yang tuju sama dengan tempat di mana dengan tempat di mana mereka serta para raja dan pangeran lainnya muncul. Ruangan tersebut sama besar dan luasnya suatu aula. Ditengah-tengah ruangan terdapat lingkaran besar dengan tulisan kuno yang sudah lama hilang-hanya beberapa orang saja yang mengetahui arti tulisan tersebut-, dan disekitar lingkaran tersebut ada beberapa lingkaran yang lebih kecil. Raja Rhien dan pangeran Charless menuju salah satu dari lingkaran tersebut. Kemudian mereka berdua berdiri tepat didepan garis lingkaran tersebut. Lalu, sebuah pintu muncul tepat ditengah lingkaran tersebut.

"Silakan." Ucap prajurit tersebut setelah membukakan pintunya. Tanpa berkata apapun, raja Rhien dan pangeran Charless masuk melewati pintu tersebut dengan tujuan istana kerajaan Wohyurii.

###

Seminggu telah berlalu sejak kota Exelin diserang, kondisi kota dan istana sudah hampir pulih walaupun masih banyak bangunan kota yang harus diperbaiki. Dan itu artinya, seminggu lebih sejak pernikahan pangeran Feist dan putri Rosalina. Sesuai rencana awal, pangeran Feist akan membawa putri Rosalina ke kerajaan Southernest. Awalnya putri Rosa menolak keras untuk pergi, tapi pangeran Feist membujuknya untuk ikut dengannya dan raja juga memerintahkannya untuk mengikuti pangeran Feist, akhirnya putri Rosa ikut bersama pangeran Feist ke kerajaan Southernes dengan perasaan berat.

Siangnya, persiapan keduanya sudah selesai. Tidak banyak yang ikut, hanya dua ksatria dan beberapa prajurit yang mengawal perjalanan mereka, serta Sisilia dan Yasmine yang menjadi pelayan putri Rosa nantinya. Perjalanan ke kerajaan Southernest memerlukan setidaknya lima hari menggunakan kereta kuda dan tiga hari dengan kapal.

"Kalian tidak ikut ?" Tanya Shin pada Fujiki yang berdiri disampingnya setelah kepergian kedua pengantin baru itu. Fujiki menoleh ke arahnya sebentar.

"Sejak awal tuan putri tidak akan membawa kami, dan hanya membawa pelayan pribadi saja yang akan membantunya di sana." Jawab Fujiki tenang.

"Begitu." Shin mengangguk dua kali mencoba meyakinkan.

"Sekarang apa yang kita lakukan ? Orang yang memperkerjakan kita sudah pergi." Tanya Shin pada Key. Key mengedikkan bahunya tidak peduli.

"Kurasa, sekarang kita bersiap-siap." Ucap Baron pelan. Tapi, menarik perhatian ketiga pria lainnya.

"Maksudmu ?" Tanya Shin bingung.

"Orang yang menyelamatkanmu pergi, tinggal orang yang ingin menangkap kita yang tersisa." Ucap Baron.

Seketika, mereka berdua-Shin dan Key- menoleh ke belakang, di mana pangeran Archiles dan Novand sedang berjalan sambil bicara.

"Aku tidak ingin kembali ke sana." Ucap Shin spontan. Key pun mengiyakan ucapan Shin.

"Lalu, bagaimana ?" Tanya Key pada Baron. Baron mengedikkan bahunya.

"Entahlah. Berharap saja si putri itu sudah me'wasiat'kan sesuatu untuk kalian." Jawab Baron. Kemudian, dia pergi berlalu.

"Ngomong-ngomong, di mana gadis itu ?" Tanya Shin pada Key sambil lalu. "Dia tidak terlihat sejak kemaren." Sambungnya.

"Entahlah. Dia suka sekali menghilang." Jawab Key cuek, dia berjalan disamping kiri Shin.

"Tapi, untunglah si putri itu selamat. Aku tidak menyangka akan ada penyusup di kamarnya, terlebih dia buronan yang akhir-akhir ini menjadi incaran kerajaan." Ucap Shin lagi sedikit prihatin. Dalam hati Key kali ini setuju dengan ucapannya.

she is backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang