PART 3 KOTA

50 5 1
                                    

<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

"Baiklah. Mulai sekarang, kalian berdua akan menjadi pengawalku, mengerti." Ucapnya dan disambut dengan wajah penuh kebingungan dari dua pria itu.

Dua pria lainnya yang berada dibelakang si wanita muda, hanya menatap wanita itu pasrah. Berharap bukan masalah yang besar menanti mereka ke depannya.

"Tunggu apa maksudmu ? Jangan seenaknya memutuskan sendiri." Seru Shin kesal.

"Benar. Kami memang tidak tahu apa masalah kami sampai berada ditempat ini. Tapi, kami tidak akan menuruti apa yang kau ucapkan." Tambah Key.

"Apa yang kalian lakukan ?! Tidak ada yang boleh bersikap tidak sopan pada tuan putri." Seru salah satu pengawal yang berambut merah.

'Ya, walaupun putri sering melakukannya pada orang lain.' Batinnya menambahkan miris.

"Ck. Lagi-lagi begitu. Sebelumnya pangeran, sekarang putri. Apa selanjutnya ? Raja ? Ratu. Huh, malesin banget." Ucap Shin berdecak kesal. Key memutar matanya malas mendengar gerutuan Shin.

"Lebih baik kalian kembali saja. Aku tidak ada waktu jadi pengawal atau apapun itu. Mengurus satu masalah tidak diketahui ini saja sudah memusingkan, apalagi harus berurusan dengan yang lain. Sana..." Usir Shin, dia mengibaskan tangannya dan mencoba melanjutkan tidur siangnya yang tertunda, begitu pula Key yang sudah berbalik lebih dulu. Mereka berdua berbaring saling membelakangi.

"Kalian...Sikap macam apa itu ! Cepat bangun. Kalian ingin hukuman, hah ?!" Geram pengawal yang sama. Dia sudah bersiap ingin maju.

"Sudahlah. Kau tahu ? Kau tidak cocok sama sekali memarahi orang, Fujiki." Ucap sang Putri pada pengawalnya.

"Tapi, putri-"

"Benar yang diucapkannya. Lebih baik kau diam, dan bersikap manis seperti biasa." Potong pengawal satunya yang bertubuh tinggi tegap di sampingnya. Dia bersedekap dan memandang rekannya itu sinis.

"Tapi, mereka sudah bersikap tidak pantas pada putri, tuan." Protesnya kesal.

"Memangnya kenapa ? Dia saja tidak masalah." Balasnya. Dan mengedikkan dagunya ke depan.

'Huh, iya sih. Tapi'kan-'

"Bagaimana ?" Tanya si putri pada dua pria yang masih setia berbaring dikasur. Dia tidak mau memperhatikan kedua pria di belakangnya yang selalu berselisih.

"No." Jawab mereka, Shin dan Key, serempak.

"Baiklah, kuanggap itu sebagai permintaan waktu untuk berpikir..." Dia terdiam sejenak.

"Aku akan kembali besok. Siapkan jawaban yang kuinginkan."

Kemudian, si putri diikuti dua pengawalnya pergi, dan seorang prajurit kembali mengunci pintunya.

"Sialan." Umpatnya.

"Apa semua orang di sini seperti itu." Tambahnya lagi.

"Hey, Shin..." Panggil Key.

"Apa ?" Sahut Shin masih betah dengan posisinya dan masih mengumpat pelan.

"Apa kau sadar kalau kita ada di mana ?" Tanya Key. Dia berbalik.

"Penjara ?" Jawab Shin malas.

"Bodoh. Maksudku, kita sekarang ada dimana ?" Ucap Key kesal.

"Jangan panggil aku bodoh ! Kurasa...istana ?" Ucapnya ragu.

she is backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang