PART 13 KOTA AUSTRUMI, DAN MASALAH LAGI

40 4 3
                                    

"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku !" Ucap Levia kesal. Pasalnya, setelah dia mengatakan penjelasan mengenai apa yang dia dapatkan dari pemuda yang baru dia temui pada Lyon-Grey-, Lyon malah mengatakan, "Aku sudah tahu itu. Bukankah itu pengetahuan umum." Dengan santainya Lyon mengatakannya sembari tersenyum tipis. Dia senang karena berhasil membuat gadis di depannya ini kesal. Lyon sudah lama ingin membalas perbuatan Levia padanya sejak dia juga ditipu oleh Levia di kota pelabuhan itu. Dan sekarang, dia berhasil melakukannya.

Lalu, kenapa saat di kota pelabuhan itu dia tidak mengatakannya ? Karena dia sendiri lupa sampai akhirnya dia tersadar kalau mereka pun pergi dari kota itu saat hari kerja dimulai. Artinya, yang mereka lakukan hanya mencari pekerjaan untuk menambah uang perjalanan mereka.

Levia menghela napas berat. Merasa ditipu.

"Kalau begitu, kita berangkat besok." Ucap Levia dan dianggukki oleh Lyon.

###

Tatapannya sama-sama tajam, tapi ada yang berbeda.

Makhluk berbulu putih bertubuh besar itu menatap wanita dewasa itu dengan kesal. Ingin rasanya dia mencakar wajahnya kalau bukan mengingat kata-kata'nya'.

Sedangkan wanita yang ditatap, menatap makhluk putih didepannya tajam namun penuh rasa ingin tahu yang besar. Rasanya dia juga ingin menguak kepala makhluk putih itu.

"Kenapa kau tidak juga mau bicara denganku ?" Ucap putri Rosa angkuh sambil bersedekap. Shiro-makhluk putih besar itu- memutar matanya jengah.

'Aku bukan pelayanmu.' Ucap Shiro mendengus, tapi tak terdengar oleh putri Rosa. Sebaliknya, dia terlihat seakan mencemooh putri Rosa yang sejak tadi bicara sendiri tapi tak mendapatkan tanggapan-tidak lebih dari dengusan dan matanya yang menolak menatapnya beberapa kali.

"Aku sudah membelimu. Artinya kau milikku dan aku adalah tuanmu. Dan kau harus menjawab kalau aku bertanya." Ucap putri Rosa makin jengkel. Lagi-lagi dia tidak mendapatkan jawaban.

"Kau lupa bagaimana caranya bicara, ya ?" Tanya putri Rosa heran. Sebenarnya dia juga sedikit ragu, apakah serigala besar berbulu seputih perak itu adalah serigala yang sama, yang dulu pernah dia temui. Tapi, mengingat besar tubuh serigala itu, dia yakin kalau serigala itu adalah Shiro, tidak ada serigala normal yang tubuhnya sebesar Shiro. Hanya saja, sejak tadi dia tidak pernah mendengar suara dari serigala putih itu, bahkan tidak lewat pikirannya seperti yang dulu pernah serigala itu lakukan.

'Tidak ada yang menyuruhmu membeliku.' Batin Shiro. Lagipula dia tidak memiliki urusan dengan putri pembuat masalah itu. Sungguh nasibnya benar-benar sial sejak bertemu dengan penyihir hitam yang memburunya di hutan perbatasan desa Koul. Desa di utara dekat kota Exelin, hanya berjarak 1 km ke timur laut. Saat itu dia sedang dalam kondisi tidak bagus sama sekali dan dengan mudahnya kedua penyihir hitam itu mengalahkannya. Beruntung dia masih bisa melarikan diri, tapi naas, dia malah bertemu dengan para pemburu dan menjualnya di pasar. Dia di jual secara lelang dan kedua pengawal itu membelinya dengan harga tinggi-tapi tak setinggi harga dirinya-.

"Baiklah. Kalau memang kau tidak juga mau bicara denganku. Tapi setidaknya jawab pertanyaanku kali ini. Setelahnya kau boleh pergi dari sini. Bagaimana ?" Tawar Putri Rosa akhirnya. Dia sudah mengenal beberapa sifat Shiro sebelumnya.

Shiro menoleh pada putri Rosa dengan menaikkan salah satu alisnya-kalau terlihat-. Menatapnya bingung.

"Dulu kau pernah bilang kalau aku bukanlah aku, karena ada jiwa lain yang berada di dalam tubuhku-Roxy. Kau tahu sejak pertama kali kita bertemu-walaupun saat itu bukan aku yang secara langsung berhadapan denganmu. Dan aku juga yakin kalau kau tahu, aku yang sekarang memang aku sendiri.

she is backTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang