Peperangandi luar istana semakin gencar. Beberapa siswa-siswi Kareivis tampak mulaimencapai batas. Beberapa penyihir lawan juga sudah menunjukkan penurunan.Namun, mereka tidak menyerah. Masing-masing memiliki tujuannya dan mereka pastiingin memenangkan pertarungan tersebut untuk pemimpin mereka. Tidak inginmengecewakan sebagai abdi tuannya.
Disaat mereka sedang sibuk dengan pikiran masing-masing−melawan musuh didepan mata− suara ledakkankembali terdengar, bedanya kali ini di tempat yang tak terduga.
###
"Ck,sepertinya kau mulai menyukai kekerasan," ucap Levia saat dilihatnya seluruhtaman hangus dan menyisakan tanah rata. Dia memang berhasil melindungi dirinyasendiri dari serangan wanita cantik di depannya dengan batu sihir yang diaminta dari Gilda.
Wanitabergaun hitam itu tersenyum. Rambutnya yang lurus panjang berwarna kuningkeemasan tertiup lembut dan jatuh kepunggungnya dengan halus. Matanya yangberwarna hitam berkilat tertarik melihat lawannya yang tampak seperti kelinci.
"Ituhanya sambutan," suaranyapun bergetar halus dengan penuh arti.
"Sebenarnyaapa yang terjadi padamu? Tak kusangka kau menjadi pemuja iblis seperti ini."Levia berkata dengan ekspresi mengejek. Lawannya diam.
"Itubukan urusanmu." Matanya menatap Levia tajam.
"Ah,benar. Sejak awal aku juga tidak mempedulikanmu. Jadi, untuk apa aku mengetahuiurusanmu?" Masih dengan nada mengejeknya, Levia merapikan anak rambut yangmencuat.
Matawanita itu semakin menggelap. Aura hitam muncul di tangan kirinya sambilmengucapkan mantra. Dia tidak peduli jika sihirnya akan menghancurkan istana.
Leviayang menyadari sihir hitam yang digunakan wanita tersebut, berlari sejauh yangdia bisa. Dia tahu sejauh apapun dirinya berlari, wanita itu akan mengejarnya,tapi setidaknya dia ingin mencari tempat yang lebih cocok untuk dihancurkan.
Diamelintasi persimpangan di mana dirinya tadi menemui seorang pemuda, lanjutmenuju arah pintu keluar istana. Belum kakinya mencapai tujuannya, dia sudahbertemu pandang dengan putri Rosa, raja Rhien, serta lainnya.
"Menyingkir!"teriaknya. Belum juga dirinya mencoba memberikan peringatan lainnya, wanita itusudah berada di belakang kelompok raja Rhien. Mata Levia melebar melihatbagaimana wanita itu akan melepaskan sihirnya tepat pada raja Rhien danlainnya.
***
Merekaberhasil menahan sihir wanita tersebut. Namun, para penyihir yang melindungiraja Rhien serta yang lainnya terlempar saat mereka menggunakan sihir jenispelindung dengan cepat.
"Kaubaik-baik saja?" tanya pangeran Feist pertama pada putri Rosa yang tampakmendapat dampaknya. Putri Rosa mengangguk, tapi matanya yang menangkap siluetdi depannya hanya bisa diam.
Shin,Rey, dan Nyg yang berada paling belakang ikut terlempar bersama para penyihirkarena dua sihir yang saling beradu tepat berada di belakang mereka. Ketiganyabangkit sambil meringis.Sedangkan Baron dan Fujiki hanya mendapat dampak yangsama dengan putri Rosa. Sebaliknya, jendral yang datang di akhir berdiri tepatdi belakang raja Rhien membuat mereka berdua masih bisa berdiri tegap.
KAMU SEDANG MEMBACA
she is back
FantasyEvelina, Key, dan Shin menghilang setelah sebuah lingkaran besar muncul di depan mereka. Shin dan Key terpisah dari Evelin. Shin dan Key muncul di taman sebuah kerajaan. Setelah mereka dianggap sebagai penyusup dan dipenjarakan. Mereka berdua mala...