Amanda POV
Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu, sedangkan gue baru menyelesaikan catatan yang tadi diberikan oleh guru. Gue berjalan sendiri di koridor sekolah yang terlihat sepi, jelas sepilah kan bel sudah berbunyi 15 menit yang lalu.
Sambil berjalan gue memainkan iphone ku, karena gue kurang hati-hati gue menabrak seseorang.Dia?
Deg
Dia sekarang ada di hadapanku, berdiri di depanku. Selama 2 tahun ini pertama kaliku kembali berhadapan dengan dirinya.
Kami berdua terdiam dengan pikiran masing-masing, gue masih sibuk dengan pikiranku tentang dirinya yang sangat berubah.
"Eh Kevin" kataku memecahkan keheningan di antara kami berdua
Dia hanya terdiam, mengabaikan ucapanku. Cukup lama kehengingan kembali terjadi antara kami berdua."Maaf" kataku ketika Kevin hendak meninggalkanku dan kembali memecahkan keheningan
Tak ada respon darinya, gue berbalik melihatnya yang masih mematung di tempatnya"Maaf gue tau gue salah, tapi bisakah beri gue kesempatan menjelaskan semuanya" kataku dengan suara yang mulai bergetar, gue berusaha menahan bulir-bulir yang mulai menghalangi pandanganku
"Gue tau lo marah, gue tau lo kecewa tapi beri gue kesempatan jelasinnya, ini hanya kesalah pahaman" suaraku mulai bergetar dan satu tetes mulai berhasil meluncur melewati pipi manisku
"Waktu itu gue gak bermaksud ninggalin lo, Gue.."
"Stop, gue gak perlu penjelasan itu. Gue terlanjur sakit, lo kira waktu itu gue gak sakit ketika lo pergi tanpa penjelasan dan sekarang lo kembali dan ingin menjelaskan semuanya ketika hati ini sudah terlanjur sakit" kata Kevin memotong pembicaraanku dengan suara yang mulai bergetar
"Tapi waktu itu gue gak bermaksud untuk ninggalin lo, waktu itu.."
"Cukup Manda, gue gak perlu penjelasan apa-apa. Gue sekarang sudah berdiri di masa sekarang bukan di masa lalu dan anggap saja kita tidak pernah punya hubungan apa-apa" Kevin langsung pergi tanpa berbalik memandang Amanda.
***
"Segitu kecewanya lo ke gue, segitu marahnya sampai lo gak mau mendengar penjelasan gue" kataku dalam hati sambil berjalan menuju gerbang sekolah karena Pak Rusdi supir pribadi gue pasti sudah menunggu dari tadi.
Gue berlari menuju gerbang sekolah ketika melihat mobil sedan berwarna hitam terparkir di depan.
"Pak jalan sekarang" kataku ketika gue sudah masuk dalam mobil
"Non manda kenapa?" Tanya Pak Rusdi ketik melihatku dalam keadaan terisak
"Gak papa pak, lebih baik kita pulang sekarang" kataku menghapus air mata yang dari tadi sudah jatuh
"Baiklah non"
Selama perjalanan gue hanya terdiam. Kata-kata Kevin masih tergiang di telingaku, ternyata dia semarah itu padaku, gue memang salah telah meninggalkannya ketika 2 tahun yang lalu tapi gue punya alasan mengapa waktu itu gue ninggalin lo vin
Flashback on
Gue baru saja bangun dan kepala gue masih pusing
"Manda kamu sudah bangun sayang" ku dengar suara samar-samar
"Mama" kataku dengan suara yang bergetar
"Kepalamu masih pusing?" tanyanya dengan penuh kasih sayang
"Masih ma, apa penyakitku makin parah" tanyaku
Dari kelas 1 SMP gue sudah mengidam penyakit kanker otak dan sekarang gue udah duduk di bangku SMP kelas 3 dan kata dokter penyakitku makin hari makin parah. Soal penyakit ini hanya keluarga gue yang tau, sahabat, teman bahkan Kevin tidak mengetahuinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Teen FictionMengapa? Mengapa ketika semua laki-laki berusaha mendekatiku sedangkan dirimu berusaha menjauhiku? Aku tidak butuh mereka Aku hanya butuh kamu Aku tidak menginginkan mereka Aku hanya menginginkan dirimu Mengapa hanya kamu? Karena hanya kamu yang ber...