Amanda POV
Gue sakit, gue sangat sakit melihat kejadian itu tepat di depan mata gue. Gue gak nyangka Kevin bakalan berperilaku manis ke Nadhira sedangkan ke gue yang pernah punya hubungan dengannya dia hanya cuek dan dingin. Gue gak ngerti dengan pola pikir Kevin, gue gak ngerti sama perasaan Kevin sekarang.
Tiba-tiba petir nyambar dan hujan langsung turun begitu deras.
Gue sekarang lagi dalam perjalanan pulang ke rumah, gue tadi dari rumah Tiara dan memilih pulang dengan berjalan kaki mengakibatkan gue kehujanan sekarang tapi gue gak peduli gue mau kehujanan atau enggak yang gue mau sekarang menghilang dari bumi saja.
Gue berjalan di bawah hujan yang sangat deras, seragam gue mulai basah, seluruh tubuh gue terasa dingin tapi tidak kalah dingin sifatnya Kevin ke gue. Gue tetap berjalan di bawah hujan dan berharap cepat-cepat sampai di rumah.
Gue mulai merasa menggigil tetapi gue memilih tetap berjalan bukan malah meneduh meski jarak rumah masih jauh, gue mendengar klakson mobil yang berada di belakang gue tapi gue tidak menghiraukannya, gue tetap berjalan. Sampai akhirnya mobil itu berhenti tepat di depan gue dan menghalangi jalan gue, gue lihat samar-samar seorang laki-laki muda turun dari mobil sambil menggunakan payung berjalan kearah gue.
Kevin?
Ngapain lelaki itu ada di sini, apa yang dia lakukan di sini.
“Lo ngapain hujan-hujan?” katanya berteriak ketika ia sudah berada di depan gue
“Lo ngapain di sini” kata gue dengan suara yang bergetar, mungkin efek karena gue kedinginan
“Lo nanti sakit, kakak lo khawatir sama lo” kata Kevin
“Jadi Kak Raga yang nyuruh lo ke sini” kata gue menerka-nerka
“Lebih baik lo pulang sekarang, sekarang lo masuk ke mobil biar gue antar lo pulang dari pada lo kehujanan” katanya yang mengabaikan pertanyaan gue barusan.
Gue merasa kepala gue pusing, semua terlihat kabur sampai akhirnya kesadaran gue hilang dan yang terakhir gue dengar Kevin memanggil nama gue.
***
Gue terbangun dengan kepala yang masih pusing, gue melihat sekeliling gue dan memperhatikan semuanya.
Ini kamar gue?
Siapa yang bawa gue ke sini?
Terakhir kali gue tadi lagi sama Kevin
Apa Kevin yang bawa gue ke sini?
Beribu-ribu pertanyaan muncul di benak Amanda ketika ia sadar dan sekarang ia sudah berada di kamarnya bukan lagi berada di jalan di bawah hujan yang deras. Tiba-tiba pintu kamar Amanda terbuka, Kak Raga muncul dari pintu tersebut.
“Lo udah sadar?” tanyanya yang sambil membawa nampan yang mungkin berisi bubur
“Lo udah liat gue duduk gini masih aja bertanya” kata gue
“Ya sekedar basa-basi gitu” katanya menaruh nampan yang betul berisi semangkuk bubur dan air putih
“Ehh kak siapa yang bawa gue pulang ke rumah? Ceritanya gimana sampai gue ada di sini?’ gue melemparkan sebagian pertanyaan yang muncul di benak gue
“Tadi kakak di telfon sama Tiara katanya lo keras kepala mau pulang dengan berjalan kaki di tambah tadi hujan deras, jadi deh gue telfon Kevin untuk mencari lo..”
“Kenapa kakak suruh Kevin nyari gue” gue memotong pembicaraan kakak gue
“Tunggu dulu, dengar dulu penjelasan kakak” katanya geram dan gue kembali diam
“Kakak suruh Kevin cari lo karena kakak masih ada urusan tadi di sekolah dan kakak barusan saja pulang, pas gue pulang tau-taunya Kevin ada di kamar lo dengan lo yang pingsan dan pakaian yang basah, katanya lo main hujan-hujan, lo memang keras kepala” katanya menjelaskan semuanya
“Terus Kevin mana?” gue bertanya ketika mendengar cerita Kak Raga yang katanya Kevin tadi nunggu gue sadar terus Kevin mana kalau memang dia nunggu gue sadar
“Dia udah pulang ketika kakak sudah datang katanya takutnya kalau lo sadar dan masih ada dia nanti lo malah marah-marah” kata Kak Raga, gue terdiam mendengar jawaban Kak Raga, apa coba maksud Kevin bilang gitu, apa karena kejadian tadi“Ehh loh kok malah bengong, emang lo sama Kevin masih pacaran” tanyanya dengan kepo, memang kedua kakak gue tau kalau gue dan Kevin pernah pacaran
“Gak tau” kata gue mengangkat kedua bahu gue
“Lah terus apa dong?” katanya seperti mengintrogasi gue
“Ceritanya panjang” kata gue simple
“Lah cerita dong, kayaknya lo udah gak pernah cerita sama kakak” katanya, memang dulu gue sering cerita ke Kak Raga atau ke Kak Rasya kalau lagi ada masalah tapi semenjak gue sembuh gue udah gak pernah cerita, gimana mau cerita dia aja sibuk
“Gimana mau cerita, lo nya aja sibuk” kata gue cuek
“Ya udah sekarang lo cerita ke gue, lo ada apa? Kenapa tiba-tiba lo mau main hujan-hujan gitu?” katanya penasaran.
Gue mulai menceritakan semuanya dari awal, dari Kevin yang berubah dan gak mau dengerin penjelasan gue sampai kejadian tadi yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri.
“Tapi Kevin sepertinya masih sayang sama lo” kata Kak Raga ketika selesai mendengar cerita gue
“Maksud lo? Kalau dia masih sayang gak mungkin dia ngelakuin hal yang buat gue sakit dan menyerah” kata gue menjelaskan semuanya, bulir-bulir kembali mulai menghalangi pandangan gue
“Tapi gue lihat tadi dia masih sayang sama lo, dia gak mungkin nunggu lo sampai sadar kalau dia gak sayang sama lo” katanya
“Tapi kakak” gue manarik nafas dan membuangnya, dua tetes berhasil kembali meluncur mengingat semuanya “Dia gak mungkin nyakiti gue, dia gak mungkin cuek dan dingin ke gue kalau dia masih sayang sama gue” lanjut gue
“Mungkin dia mau lihat perjuangan lo untuk jelasin semuanya” kata Kak Raga
“Tapi usaha gimana lagi yang dia mau liat kak, lama-lama juga gue capek” kata Amanda yang mulai terisak
“Sudahlah, lebih baik lo lupain masalah itu untuk sementara sekarang lo usahain jaga kesehatan lo apalagi lo barusan hujan-hujanan, nih gue bawain bubur lo makan ya” kata Kak Raga menyodorkan semangkuk bubur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Teen FictionMengapa? Mengapa ketika semua laki-laki berusaha mendekatiku sedangkan dirimu berusaha menjauhiku? Aku tidak butuh mereka Aku hanya butuh kamu Aku tidak menginginkan mereka Aku hanya menginginkan dirimu Mengapa hanya kamu? Karena hanya kamu yang ber...