14

368 17 0
                                    

Author POV

Amanda dan Varo masih terjebak di halte, makin lama hujan makin deras membuat mereka belum juga meninggalkan halte.

"Nih" kata Amanda menyerahkan jaket yang tadi di berikan oleh Varo

"Kenapa?" tanya Varo terlihat bingung

"Gue liat lo kedingin jadi lebih baik lo yang pakai aja" kata Amanda kembali menyodorkan jaket tersebut

"Emang lo gak kedinginan?" tanya Varo

"Dingin sih tapi nih kan punya lo jadi lo aja yang pakai" kata Amanda

"Tapi lo cewe jadi lebih baik lo aja yang pakai" kata Varo mengambil jaket tersebut dan memakaikan jaket tersebut ke bahu Amanda. Amanda terdiam, Amanda memandangi Varo dari atas sampai bawah membuat dirinya merasa tak asing lagi.

"Heyy lo melamun" suara itu mengagetkan Amanda

"Ehh" kata Amanda yang terkaget

"Hujan mulai reda lo gak mau pulang?" tanya Varo ketika melihat hujam mulai mereda

"Nggak tau soalnya hp gue juga udah low dari tadi" kata Amanda yang memandangi layar iphone miliknya yang sudah mati dari tadi

"Kalau lo gak keberatan biar gue antar lo, emang rumah lo di mana?" kata Varo

"Emang gak merepotkan? Lagipula lo ke sini emangnya naik apa?" pertanyaan bertubi-tubi Amanda lontarkan

"Gue naik motor dan gue markirnya di kios yang tidak jauh dari sini" kata Varo menjelaskan. Amanda terdiam yang mulai berpikir, apa gadis ini harus pulang bareng Varo

"Melamun lagi" suara Varo lagi-lagi mengagetkan Amanda

"Ya udah gue balik bareng lo aja" kata Amanda menyetujui ajakan Varo

"Kalau gitu yuk gue parkir motor di sana" kata Varo menunjuk kios yang tidak jauh dari halte



***

Hujan masih turun meski tidak sederas tadi, sekarang dua anak muda ini masih dalam perjalanan pulang karena hari sudah sore membuat jalan raya di padati beberapa kendaraan.

Sedari tadi keduanya hanya terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Gadis ini masih memikirkan Varo yang tiba-tiba muncul di hadapannya seakan-akan mereka sudah akrab dan mampu membuatnya nyaman ketika berada di pelukan Varo meski tidak senyaman Kevin.

Kevin?

Sepertinya Amanda sempat melupakan cowo itu, melupakan kejadian tadi pagi, melupakan alasannya berada di danau tadi, Amanda terasa melupakan semua itu semenjak Varo berada di dekatnya, Apa Varo yang akan membantunya untuk melupakan Kevin secara perlahan tapi Amanda belum siap, gadis ini belum siap untuk melupakan sosok orang yang ia sayangi, orang yang sempat care tapi sekarang sudah I don't care.

"Melamun lagi" suara itu lagi membuyarkan lamunan Amanda

"Ehh maaf" kata Amanda menunduk

"Lo demen banget ya melamun" kata Varo berusaha mengalahkan suara deru kendaraan

"Gak juga sih" kata Amanda

"Ehh gue tadi mau nanya jadi lupa gara-gara lo melamun mulu" kata Varo, Amanda hanya tersenyum mendengar ucapan Varo

"Emang lo mau nanya apa?" kata Amanda tersenyum manis kearah spion motor membuat Varo dapat melihatnya dan mampu membuat Varo ikutan tersenyum manis

"Lo sekolah di mana?" tanya Varo to the point

"Gue sekolah di SMA Harapan 1" kata Amanda

"Hmm" Varo hanya meresponnya dengan berdehem membuat Amanda terlihat bingung

"Lo nanya gitu emang kenapa?" tanya Amanda

"Enggak, gue cuman bertanya" kata Varo "Ehh lo kelas berapa?" lanjut Varo

"Hmm kelas XI IPA 1" kata Amanda

"Lo anak IPA?" tanya Varo yang terlihat kagum dan hanya di respon anggukan oleh Amanda yang Varo dapat melihatnya lewat kaca spion motornya

Keheningan kembali menyelimuti mereka sampai akhirnya motor Varo berhasil melewati kemacetan jalanan yang di akibatkan ini memang sudah jam pulang kantor.

Tidak butuh waktu lama Amanda sampai tepat di depan gerbang rumahnya.

"Ehh lo gak mampir dulu?" tanya Amanda yang berdiri di depan Varo

"Lain waktu aja kalau gue nganterin lo pulang lagi, inikan juga sudah malam" kata Varo tersenyum kepada Amanda

"Ya sudah, hmm makasih" kata Amanda terlihat ragu

"Sama-sama, lo sekarang masuk udah malam kan angin malam gak bagus untuk anak cewe seperti lo" kata Varo tersenyum dan hanya di respon anggukan oleh Amanda, Varo kembali menggas motornya dan meluncurkannya menjauh dari rumah Amanda.

Amanda memasuki rumahnya dan gadis ini tersadar akan jaket yang masih ia kenakan

"Inikan jaket Varo" kata Amanda yang melepaskan jaket dari tubuhnya, gadis ini hanya menggeleng yang melupakan jaket tersebut.

Amanda membuka pintu rumah yang memperlihatkan keadaan yang sepi, gadis ini terlihat kaget ketika melihat Kevin yang duduk di sofa ruang tamu

"Lo ngapain di sini?" kata Amanda yang to the point ketika melihat Kevin dengan santainya duduk di sofa

"Lo dari mana baru pulang jam segini?" tanyanya yang tidak merespon pertanyaan Amanda

"Lo jawab dulu pertanyaan gue baru gue yang jawab pertanyaan lo" kata Amanda tegas, gadis ini bingung dengan sikapnya yang tiba-tiba terlihat tegas dan cuek ke Kevin

"Gue di telfon sama kakak lo di suruh tunggui lo sampai pulang karena kakak lo sepertinya pulang agak malam karena ada kesibukan katanya" kata Kevin yang menjelaskan semuanya

Amanda hanya terdiam mendengar respon dari Kevin.

"Lo dari mana baru pulang jam segini?" Kevin mengulang pertanyaan yang sempat tidak di jawab oleh Amanda

"Penting gitu lo harus tau gue dari mana" kata Amanda yang dingin dan berjalan menuju tangga

"Terus siapa laki-laki yang tadi ngantarin lo pulang?" kata Kevin yang berhasil menghentikan langkah Amanda

"Penting lo harus tau itu" kata Amanda yang tidak berbalik dan langsung berlari menuju kamarnya.

Gadis ini menutup pintu kamarnya dan langsung membuang tubuhnya ke ranjang, Amanda bingung akan sikap Kevin yang sering berubah-ubah, kadang bikin dia sakit hati, kadang care dan kadang juga dingin.

Jika memang Kevin masih menyayangi Amanda pasti lelaki itu tidak akan menyakiti Amanda, semua pikiran itu terus berputar di benak Amanda, berbagai pertanyaan muncul dan membuat Amanda penasaran.

Karena kelelahan membuat Amanda tertidur dan seorang laki-laki memasuki kamar Amanda dan membenarkan posisi tidur Amanda dan menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh Amanda yang masih mengenakan seragam sekolah dan yang terakhir laki-laki ini mengecup kening Amanda cukup lama, laki-laki ini tersenyum

"I love you manda" kata laki-laki itu dan langsung berjalan keluar kamar Amanda

Amanda yang masih setengah sadar membuka mata dan terkaget ketika melihat Kevin yang melakukan hal itu.

Kevin?

Kevin mengecup keningnya dan mengucapkan kalimat itu. Amanda terdiam cukup lama dan kembali berbaring.


Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang