Hari ini gue gak masuk sekolah akibat hujan-hujan kemarin membuat gue sakit ringan, sekarang gue lagi di kamar sambil tidur-tiduran. Gue sekarang lagi di rumah bisa di bilang sendiri, Bi Sum lagi pulang kampung dari beberapa hari yang lalu, Pak Rusdi lagi ambil cuti, Kak Raga lagi sekolah, sedangkan bunda dan ayah pastinya lagi kerja.
Kalau gue pikir-pikir dari kemarin bunda dan ayah gak jengukin gue atau hanya sekedar nengok keadaan gue, apa mereka lupa dengan gue, apa mereka gak sayang gue lagi.
Tapi gue tiba-tiba berpikir akan apa yang pernah dikatakan oleh Kak Raga, tapi kalau memang mereka sayang gue meski sesibuk-sibuknya setidaknya nengok keadaan gue. Akibat berpikir membuat gue haus, mau tidak mau gue harus turun ke bawah untuk mengambil minum.
Gue turun dan melihat keadaan rumah yang cukup besar ini sangat sepi, cuman gue yang ada di rumah saat ini. Gue berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air putih, tiba-tiba terdengar suara bel rumah.
"Kira-kira siapa ya?" gue berjalan menuju pintu utama, bel rumah tak henti-hentinya berbunyi
"Iya sabar kek" kata gue berteriak dan membuka pintu
"Kevin" kata gue ketika melihat siapa yang sekarang yang berdiri di depan gue
"Lo lagi sakit kan, lo lagi sendiri?" katanya mencoba melihat keadaan rumah di belakang punggung gue
"Emang kenapa?" gue merasa aneh dengan sikap Kevin saat ini
Kevin tidak merespon perkataan gue barusan, ia langsung saja masuk ke dalam rumah.
"Ehh lo mau ngapain?" gue terheran melihat Kevin yang langsung duduk di sofa ruang tamu
"Lo lagi sendirikan di rumah, ya gue temani lo sampai Kak Raga pulang sekolah" katanya dengan santai tapi mampu membuat gue tertegun di tempat
"Lo ngapain begong di situ?" katanya yang membuyarkan lamunan gue
"Ehh jadi ceritanya lo nemani gue sampai Kak Raga ada di rumah" kata gue mendekati Kevin
"Ya gitu deh" katanya yang menganti chanel tv sedari tadi
"Terus lo gak sekolah?" gue berpikir, kan masih jam sekolah terus ini anak malah di sini artinya dia bolos dong
"Hmm gitu deh" katanya santai
Gue masih bingung sama Kevin yang tiba-tiba datang ke rumah untuk nemani gue sampai Kak Raga pulang sampai-sampai dia harus bolos. Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak gue tapi sulit untuk mengeluarkannya. Gue menatap tv yang di depanku dengan tatapan kosong, hanya hening di antara gue dan Kevin
"Lo pasti bingung kenapa gue bisa ke sini?" katanya memecahkan keheningan, dia masih fokus kea rah tv yang menampilkan berita
"Hmm mungkin" kataku yang bingung harus bilang apa
"Gue tadi di sms sama kakak lo, dia nyuruh gue ke rumah untuk jagain lo" dia menjelaskan sebab dan akibat Kevin bisa berada di sini
"Ha? Kak Raga? Nyuruh lo ke sini untuk jagain gue?" kata gue yang terkaget
"Yap" katanya singkat
Setelah perbincangan itu tidak ada lagi perbincangan lainnya, kami berdua hanya terdiam dan mungkin fokus dengan pikiran masing-masing sampai akhirnya Kevin kembali angkat bicara
"Lo udah makan?" tanyanya yang tetap menatap lurus ke arah tv
"Hmm belum" kataku yang memang belum makan dari tadi pagi
"Lo ini ya sudah tau sakit masih aja malas makan, kebiasaan banget lo dari dulu" katanya dingin
Apa tadi dia bilang, dia masih ingat kebiasaan gue dulu, dia masih ingat artinya dia belum lupa semuanya, dia masih ingat, apa betul kata Kak Raga bahwa Kevin masih sayang sama gue.
Tiba-tiba sebuah bantal melayang mengenai tepat di muka gue yang mampu membuyarkan gue dari lamunan gue, gue berbalik ke Kevin dan ternyata dia yang melempar bantal itu
"Kenapa?" gue tau sekarang gue seperti orang bodoh di depan Kevin
"Nanya lagi kenapa, gue dari tadi bicara lo gak dengerin?" tanyanya seperti kesal
"Emang lo dari tadi ngomong apa?" tanyaku dengan bodohnya
"Tau ah gue bingung sama lo, lupain aja yang tadi sekarang gue tanya lo kenapa belum makan?" tanyanya
"Gak aja, lagi malas" gue mulai beranjak dari sofa dan hendak berjalan menuju kamar
"Ehh lo mau ke mana?" Kevin menghentikan langkah gue
"Mau ke kamar" kataku yang langsung berjalan menuju tangga dan meninggalkan Kevin di ruang tamu
Gue sengaja ninggalin Kevin sendirian karena gue gak bisa lama-lama dekatan dengan Kevin takut gue bisa kena penyakit jantung gara-gara jantung gue yang tidak berhenti berdetak cepat
Gue tiduran sambil kembali membayangkan sifat Kevin yang selalu berubah, kadang cuek, kadang dingin bahkan kadang perhatian kayak tadi. Gue dengar suara ketukan pintu, palingan juga Kevin kan dia yang ada di rumah ini selain gue.
Gue berjalan menuju pintu kamar dan membukanya, tepat sekali gue melihat Kevin sambil membawa nampan isinya makanan.
Mau ngapain coba nih anak
"Nih" katanya menyedorkan gue nampan itu, gue bengong melihat tingkah Kevin yang benar-benar aneh.
"Ini anak, ambil nih" katanya dan gue mengambil nampan tersebut yang ternyata berisi semangkuk bubur dan segelas air putih
"Lo makan, kalau lo gak makan nanti lo tambah sakit" katanya yang langsung kembali turun kebawah.
Gue menutup pintu kamar dan menguncinya, gue berjalan ke tempat tidur dan menaruh nampan tersebut di meja kecil.
Tiba-tiba iphone gue berbunyi, gue lihat ada pesan dari, Ha? Kevin?
Kevin : Tuh makanan di makanan, jangan di biarin. Awas kalau gue naik nanti gue lihat makanannya belum habis lo bakalan gue laporin lo ke kakak lo
Gue terheran setelah membaca pesan dari Kevin, nih anak kenapa tiba-tiba perhatian gitu. Gue terdiam cukup lama sampai akhirnya gue ngambil mangkuk tersebut dan mulai memakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Roman pour AdolescentsMengapa? Mengapa ketika semua laki-laki berusaha mendekatiku sedangkan dirimu berusaha menjauhiku? Aku tidak butuh mereka Aku hanya butuh kamu Aku tidak menginginkan mereka Aku hanya menginginkan dirimu Mengapa hanya kamu? Karena hanya kamu yang ber...