Pagi ini Amanda berangkat bersama Kak Raga, gadis ini hanya menuruti kakaknya yang ingin berangkat bareng.
"Perasaan dari tadi lo melamun mulu" suara Kak Raga memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka berdua
"Ehh enggak kok kak" kata Amanda terkaget"Kalau lo gak melamun lo gak mungkin kaget kayak gitu" kata Kak Raga yang melirik sekilas adek bungsunya
"Hmm iya deh gue ngaku" kata Amanda tertunduk
"Lebih baik lo cerita kalau lo punya masalah" kata Kak Raga ketika melihat raut muka adeknya itu yang langsung berubah"Hmm kemarin kakak ya yang suruh Kevin tunggui gue di rumah?" tanya Amanda mengingat kejadian tadi malam
"Enggak tuh" kata Kak Raga terlihat bingung "Kakak aja gak tau kalau Kevin ada di rumah nungguin lo" lanjut Kak Raga
"Terus ngapain dong Kevin kemarin nungguin gue?" kata Amanda bingung
"Mana kakak tau, dia bilangnya apa sama lo?" tanya Kak Raga
"Katanya lo yang nyuruh dia untuk nungguin gue di rumah" kata Amanda mengingat kata Kevin tadi malam
"Enggak tuh, kakak gak pernah nyuruh dia" kata Kak Raga mampu membuat Amanda terdiam.
Gadis ini berpikir apa maksud Kevin melakukan hal itu terlebih dengan kejadian sewaktu di kamar.
"Tuhkan melamun lagi" kata Kak Raga mengagetkan Amanda
"Ehh sudah sampai ya" kata Amanda yang baru tersadar
"Dari tadi kali adekku sayang" kata Kak Raga membelai rambut Amanda
"Ya sudah gue ke kelas dulu" kata Amanda keluar dari mobil. Ketika gadis ini hendak berjalan menuju kelasnya dua sosok barusan lewat di depannya sambil bergandengan tangan.
"Kevin sama Nadhira" kata Amanda ketika melihat Kevin melakukan hal itu pada Nadhira
Tes
Satu tetes berhasil jatuh di pagi hari ini ketika melihat peristiwa itu di depan Amanda, gadis ini tertegun melihat Kevin yang bergandeng ria bersama Nadhira di depan matanya, orang yang tadi malam mengecup keningnya dan mengucapkan kalimat itu sekarang bergandengan dengan cewe lain.
Tetes demi tetes berhasil meluncur, Amanda masih setia pada tempatnya meski dua sosok itu sudah menghilang di tikungan koridor. Amanda masih tidak percaya akan kejadian barusan, kejadian yang mampu membuat mood Amanda langsung turun drastis.
"Manda" seseorang menepuk pundak Amanda, Amanda berbalik dan melihat Kak Raga di belakangnya
"Lo kenapa?" tanya Kak Raga memegang kedua pundak adiknya
"Ehh ini cuman kelilipan kak, ya sudah gue duluan kak" kata Amanda langsung berlari meninggalkan kakaknya sedangkan Kak Raga hanya tertegun melihat tingkah adiknya yang tiba-tiba aneh.
Amanda berlari menuju kelasnya. Ketika beberapa langkah lagi gadis ini sampai di depan kelasnya, gadis ini kembali terdiam ketika melihat Kevin yang berbicara dengan Nadhira sambil membelai rambut Nadhira.
Tes
Satu tetes kembali berhasil lolos ketika melihat kejadian yang membuat Amanda sakit, kejadian yang berhasil membuat Amanda meneteskan air mata. Kevin melakukan hal itu pada Nadhira, bukan kepada Amanda.
Bayangan kejadian beberapa tahun yang lalu terputar ketika Kevin membelai rambut Amanda dan itu mampu membuat Amanda merasakan kenyamanan tetapi bayangan kejadian itu berhenti ketika Amanda kembali melihat kejadian yang lebih pedih, Kevin memcium kening Nadhira di depannya, di depan gadis ini, di depan muka umum.
Dengan spontan Amanda berlari memasuki kelasnya sambil menutup mulutnya berusaha menahan isak tangisnya, Amanda langsung duduk di bangkunya dan langsung menenggelamkan kepalanya pada lipatan tangannya. Amanda terisak dalam diam, gadis ini terisak mengingat 3 kejadian sekaligus yang berhasil membuat dia sakit, sangat sakit.
"Manda" suara itu, suaru itu Amanda sangat kenal, itu suara Tiara
"Lo kenapa?" tanya Tiara tapi tidak di respon oleh Amanda, gadis ini hanya terus terisak dalam diam.
Bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu membuat seorang guru sudah memasuki kelas dengan seorang cowo yang mengekor di belakangnya dan sepertinya ia siswa baru.
"Manda ada siswa baru, dia cakep lagi" kata Tiara menyenggol lengan Amanda tapi Amanda masih saja belum mau mengangkat kepalanya.
"Pagi anak-anak, sekarang kalian kedatangan murid baru" kata guru tersebut
"Hai teman-teman perkenalkan nama gue Alvaro Aryokusumo kalian semua bisa panggil gue Varo"
"Varo" kata Amanda seperti berbisik ketika mendengar perkenalan seseorang yang berada di depan kelasnya, Amanda langsung mengangkat kepalanya dan melihat seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan kelasnya dan tepat sekali dia adalah Varo yang kemarin menolong Amanda
Varo tersenyum ketika melihat Amanda yang duduk di bangku depan dan spontan membuat Amanda menghapus air matanya dan membalas senyum dari Varo.
"Baiklah Varo kamu boleh duduk di sana" kata guru itu yang menunjuk bangku di belakang Amanda yang memang kosong selama ini.
Varo berjalan menuju bangku tersebut dan ketika lelaki ini sampai tepat di samping bangku Amanda, ia melemparkan sebuah gulungan kertas pada Amanda dan membuat Amanda terkaget dan membuka gulungan tersebut
'Hai ketemu lagi, lo nangis lagi? Jangan nangis nanti muka lo jelek'
Isi surat itu mampu membuat Amanda tersenyum dan gadis ini terheran akan kapan cowo itu menulisnya, kan tidak mungkin ketika ia di atas ia menulis surat ini, tapi Amanda hanya geleng-geleng sambil tersenyum melihat surat itu.
"Ekhm surat dari varo?" suara itu pasti dari Tiara
"Hmm gitu deh" kata Amanda mengulung kertas tersebut dan menaruhnya di saku baju sekolahnya
"Barusan banget lo gak buang surat gituan" kata Tiara yang bingung melhat tingkah Amanda
"Sebentar pulang gue cerita ke lo masalahnya pelajaran udah di mulai" kata Amanda menaikkan alat tulisnya dan membuat Tiara pasrah akan hal itu.
Amanda masih tersenyum mengingat kertas yang di berikan oleh Varo tadi dan masih saja mengingat isi kertas itu.
Gadis ini mencoba memberanikan diri melihat Varo yang duduk di belakangnya dan ia melihat Varo yang sedang serius menulis catatan dan tiba-tiba Varo melihatnya membuat gadis ini terkaget dan langsung berusaha melempar senyum manis kepada Varo dan hal itu di balas oleh Varo dengan senyum manis pula, Amanda kembali berbalik dan langsung menulis catatan yang ada di papan tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Teen FictionMengapa? Mengapa ketika semua laki-laki berusaha mendekatiku sedangkan dirimu berusaha menjauhiku? Aku tidak butuh mereka Aku hanya butuh kamu Aku tidak menginginkan mereka Aku hanya menginginkan dirimu Mengapa hanya kamu? Karena hanya kamu yang ber...