Amanda POV
Sekarang gue berada di kamar gue sendiri, gue duduk di depan meja rias gue sambil memandangi pantulan diri gue di cermin.
Gue masih kepikiran akan ucapan dokter tadi, gue masih tidak menyangka bahwa kejadian pahit kembali menghadang kehidupan gue. Gue merasa Tuhan tak adil akan semua ini, gue masih ingin bahagia bersama keluarga gue, gue masih ingin bahagia bareng sahabat-sahabat gue tapi tidak dengan begini caranya.
Flasback On
Gue memasuki ruangan yang dominan dengan warna putih dan bau obat-obatan yang mampu memasuki indra penciuman gue, gue duduk di depan seorang laki-laki yang gue kenal ia sebagai dokter yang menangani gue selama ini.
"Ada apa Manda?" tanyanya ketika gue duduk di depannya
Gue menjelaskan semua gejala yang gue alami kepadanya sampai akhirnya gue melihat respon yang aneh yang ia berikan ke gue
"Ada apa dok? Apa saya sakit parah?" gue bertanya ketika melihat perubahan pada raut wajahnya
Ia berjalan menuju berkas-berkasnya dan mengambil sebuah berkas yang mungkin itu berisi hasil labolatorium gue beberapa hari yang lalu
"Begini Manda, beberapa hari yang lalu saya mengecek ulang semuanya dan ternyata tidak ada yang salah dan saya menunggu keluhan kamu selanjutnya sampai saya bisa simpulkan semuanya" katanya yang membuat gue akan bingung dengan semuanya
"Maksud dokter, saya tidak mengerti" gue mulai greget dengan ini dokter
"Entah bagaimana bisa kanker yang ada di dalam tubuhmu kembali aktif dan itu yang membuatmu kembali merasakan gejala itu kembali" penjelasan dokter barusan mampu membuat gue terdiam cukup lama
"Kita harus cepat melakukan kemo terapi karena kanker yang ada dalam tubuhmu akan berkembang lebih cepat apalagi sempat mencoba menghilangkannya dan ternyata itu sangat mustahil" lanjut dokter tersebut dan gue hanya diam, gue gak tahu harus ngomong apa
"Jadi intinya kamu kembali mengidam penyakit kanker otak dan kita harus cepat melakukan kemo terapi" kata dokter tersebut
"Maaf dok saya tidak akan melakukan pengobatan apapun itu, karena saya yakin jika memang saya di kehendaki sembuh pasti saya akan sembuh dan saya meminta tolong kepada dokter jangan beri tahu hal ini kepada siapapun, ini rahasia kita berdua dok" gue merasa tidak ada gunanya gue kemo terapi atau apapun itu
"Tapi.."
"Saya mohon dok, saya sangat memohon kepada dokter" gue memotong pembicaran dokter tersebut, gue tau itu tidak sopan tapi gue gak bakalan berobat lagi dan gue gak akan membuang-buang uang ayah dan bunda lagi.
"Kalau begitu saya permisi dok" gue pamit dan keluar dari ruangan tersebut
Flashback Off
Gue terdiam memandang pantulan diri gue di cermin, gue masih gak menyangka akan hal itu.
Gue pastiin biarkan gue yang menanggung semua beban ini, gue gak pengen siapapun tau tanpa terkecuali
Gue kembali merasakan sakit yang amat sakit di bagian kepala, gue mencoba menahan untuk tidak menjerit agar tidak ada yang mendengarnya, gue terus memengang kepala gue sampai gue melihat diri gue di pantulan cermin, gue kembali mimisan bersamaan dengan itu seseorang sedang mengetuk pintu kamar gue
Dengan cepat gue masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan darah yang tidak henti-hentinya keluar dan sakit kepala juga masih tidak kunjung berhenti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Need You
Novela JuvenilMengapa? Mengapa ketika semua laki-laki berusaha mendekatiku sedangkan dirimu berusaha menjauhiku? Aku tidak butuh mereka Aku hanya butuh kamu Aku tidak menginginkan mereka Aku hanya menginginkan dirimu Mengapa hanya kamu? Karena hanya kamu yang ber...