1

1.1K 26 0
                                    

Hai perkenalkan nama gue Amanda Putri Febrianto, gue biasa di sapa Amanda or Manda. Gue putri tunggal dari seorang pengusaha terkenal karena gue cuman punya 2 kakak dan mereka laki-laki semua, mereka adalah Rasya Putra Febrianto dan Raga Putra Febrianto. Gue sekarang duduk di bangku SMA kelas XI sedangkan kakak gue kak Rasya dia sudah kuliah di salah satu University di Inggris dan kakak gue yang satu kak Raga dia masih SMA kelas XII.

Gue cukup terkenal di sekolah, setiap hari di sapa oleh seluruh siswa, setiap hari ada aja yang ngasih bunga secara langsung or lewat perantara, setiap hari loker gue penuh dengan bunga dan surat yang tak pernah ku baca. Memang banyak lelaki yang mendekatiku tapi gue cuman butuh dia, cuman pengen dekat dengan dia tapi entah mengapa dia sekarang jauh dariku, dia bersikap dingin dan cuek kepadaku, dia adalah Kevin, Kevin Ardiansyah. Laki-laki yang selama ini mengisi hatiku, laki-laki yang selama ini berhasil mengambil hatiku dan berhasil mengambil perhatianku tapi dia berubah, dia sangat berubah. Aku butuh dia yang dulu bukan dia yang sekarang

***

"Hai Amanda"

"Hai Manda"

"Hai Manda kamu cantik hari ini"

Dan masih banyak sapaan yang lain yang mereka lontarkan ke Amanda dan Amanda hanya membalasnya dengan senyuman, tiba-tiba seorang laki-laki menghalangi jalannya

"Hai Manda" sapa lelaki tersebut

"Hai" balas Amanda dengan singkat, dia melihat laki-laki ini dari atas sampai bawah dan dia lumayan keren

"Nih buat kamu, khusus buat kamu" katanya menyerahkan setangkai bunga mawar

"Serius? Nih buat gue?" Tanya Amanda untuk memastikan dan laki-laki itu hanya mengangguk membalas ucapan Amanda, gadis ini mengambil bunga tersebut dan pergi meninggalkan lelaki tersebut setelah mengucapkan terima kasih tanpa menunggu respon darinya

Amanda kembali berjalan menuju kelasnya, dari kejauhan ia bisa melihat bahwa di depan kelasnya, kelas XII IPA 1 seperti biasa ada segerombolan anak laki-laki dari kelasnya dan kelas XI IPA 2 yang sedang nongkrong, dan Amanda pastikan salah satu darinya pasti ada Kevin karena Kevin anak XI IPA 2

"Hai Manda" sapa segerombolan laki-laki itu ketika Amanda sampai di depan pintu kelas, Amanda hanya tersenyum dan senyumnya memudar ketika melihat Kevin yang hanya asik memainkan Iphone nya dan sepertinya tidak menyadari keberadaan gadis ini.

Amanda memandangi Kevin lekat-lekat berharap laki-laki itu berbalik dan membalas tatapannya tapi sepertinya itu hanya harapan mustahil karena Kevin sama sekali tidak melihatnya, meliriknya saja tidak.

"Lo udah datang?" suara yang itu mengagetkan Amanda dari lamunannya

"Ehh Tiara, Iya gue udah datang" kata Amanda yang masih sesekali melirik ke Kevin

"Nah terus lo ngapain di depan pintu" kata Tiara, salah satu sahabat Amanda

"Ini juga gue udah mau masuk" kata Amanda melangkahkan kakinya memasuki kelas dan berjalan menuju bangkunya yang berada di barisan depan dekat meja guru.

"Lo tadi lagi liatin Kevin kan?" kata Tiara ketika ia sudah duduk di bangkunya, tepatnya di samping kiri Amanda

"Enggak, siapa bilang" kata Amanda berbohong

"Lo itu sahabat gue, mana bisa lo bohong sama gue" Amanda terdiam mendengar ucapan Tiara, Tiara benar dia tidak bisa pandai berbohong di depan sahabatnya

"Lo masih berharap sama dia?" kata Tiara yangdi balas anggukan oleh Amanda

"Sampai kapan Manda ku sayang? Lelaki di luar sana masih banyak dan lo masih ngarepin dia"

"Iya iya gue tau, tapi cuman dia yang gue butuhkan cuman dia yang gue mau bukan yang lain" Amanda menarik nafas dan membuangnya kasar "Gue harap lo sebagai sahabat ngerti itu" lanjut Amanda

Tiara hanya diam, dia tidak mengerti dengan sahabatnya yang masih mengharapkan Kevin setelah kejadian 2 tahun itu

"Lo dapat bunga lagi?" tanyanya ketika Tiara melihat setangkai bunga mawar yang berada di genggaman Amanda

"Hmm seperti biasa dengan orang yang gue gak tau siapa dia dan dia langsung ngasih aja" kata Amanda cuek dan menaruh bunga itu di dalam laci mejanya

"Aduh Manda sampai kapan lo mau nutup hati sih?" kata Tiara mulai pusing, gini nih kalau dia punya sahabat yang masih mengabaikan lelaki-lelaki yang mengejarnya

"Masih pagi-pagi dan dari tadi lo cuman bahas itu, gue bosan" kata Amanda cuek dan dia mulai memainkan Iphone miliknya

"Tapi.." belum sempat Tiara melanjutkan ucapannya bel sekolah berbunyi tanda pelajaran akan dimulai.

Suara langkah terdengar begitu nyaring mendekati kelas mereka, tak lama seorang perempuan yang memakai seragam guru lengkap dengan kacamata dan beberapa buku di dekapnya muncul di ambang pintu, seketika murid-murid kelas XI IPA 1 kembali ke bangku masing-masing dan kelas mulai tenang.

"Pagi anak-anak, sekarang naikkan buku paket kalian" kata guru tersebut dan itu menandakan pelajaran segera di mulai.

Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang