Married 6

187K 8.7K 181
                                    

"Jadi? Dia orang yang lo bilang waktu itu? yang lo suka?" Kataku.

"Iya, tapi gak usah keras keras." Katanya. Aku hanya mengangguk.

"Akhirnya ada yang bikin mulut toa lo diem." Kataku sambil terkekeh, dia memukul lenganku.

"Lo kawinnya kapan? Katanya liburan kemarin? kok gue gak terima undangan lo?" Kata Fanya.

"Iya, nikahannya ditunda, gue maunya lulus dulu, dianya juga gak mau buru buru kok, biar bisa sekolah dulu katanya." Ya, aku haru berbohong, karena Jonathan tidak memperbolehkan siapapun datang. Siapapun. Dan aku tidak bisa melawan sifat ditaktornya.

Tiba tiba kelas menjadi tenang. Ini kenapa ya? Aku menoleh dari yang tadi menghadap Fanya jadi menghadap depan. Dan aku jumpai Jonathan memeluk pinggang Vie, salah satu anak rese kelas 11C.

"Ekhmm... gue kesini cuma mau bilang kalo Jonathan Christian mulai sekarang jadi pacar gue, dan gue adalah calon nyonya Christian. Jadi kalian jangan berani ganggu dan deketin atau bahkan nge-stalk dia kalo kalian gak mau berhadapan sama gue." Kata Vie. Heh, yang jadi nyonya Christian itu juga siapa? Aku duluan deh perasaan.

Aku hanya menatap mereka dengan jengah. Gak berminat.

"Kalian semua ngerti?!!" Bentaknya kepada cewek yang ada di kelas ini. Mereka semua mengangguk kecuali aku.

"Heh lo Zolla, lo juga termasuk!!!" Dia memang selalu begitu, karena aku selalu mengalahkannya dalam semua hal sejak dulu. Semua, kecuali hati cowok di sekolah ini, dan hati suamiku sendiri.

"I understand Miss Bitch, and don't you ever use the sarcasm tone anymore. It didn't make me afraid, just felt sorry for you and your boyfriend." Kataku. Oh GOD, apa yang barusan aku bilang ke Jonathan? Dia bisa marah besar.

Mataku bertatapan dengan mata Vie. Dia sepertinya akan menjadikanku musuh besarnya. Lalu kualihkan pandanganku ke Jonathan. Dia memandangku tanpa ekspresi, tapi aku tau dia tidak suka. Aku tidak peduli. Toh, ini di sekolah dan dia gak akan marahin aku beserta embel embel istri.

"Udah deh Yang, gak usah diliatin kaya gitu." Kata Vie sambil menarik dagu Jonathan dan melumat bibirnya. Aku langsung mengalihkan pandanganku ke arah lain. Jijik.

"Udah, ayo pergi Yang." Cerocos Vie kepada Jonathan, sementara Jonathan cuma tersenyum dan mengangguk. Oh, bahkan dia tidak pernah tersenyum seperti itu kepadaku.

"Jijik gue." Kata Fanya setelah pasangan yang -look like bitch- itu pergi.

"Gue juga." Kataku setuju. Lalu bel pelajaran selanjutnya dimulai.

★★★★★★★★

"Aku pulang bii...." Teriakku.

"Gak usah teriak teriak non, bibi juga denger kok..." Kata Bi Asih sambil berjalan ke arahku. Bi Asih itu salah satu pembantu di rumahku -rumah papaku lebih tepatnya- yang dipindahkan ke sini untuk kerja di rumah Jonathan.

"Non mau masak sendiri atau mau bibi masakin?" Kata Bi Asih.

"Aku masak sendiri aja bi, bahan bahannya ada di lemari es, kan?"

"Ada kok, Non." Kata bibi.

"Ok, aku ganti baju dulu ya, Bi." Aku langsung naik ke lantai atas dan ganti baju.Bi Asih memang orang yang sangat baik, makanya aku pilih Bi Asih buat kerja di rumah ini.

Aku langsung ganti baju, tetapi saat aku baru memakai celana, Jonathan tiba tiba masuk.

"Aakkhhh.... ngapain sih lo masuk, ketuk pintu dulu kenapa!!!" Seruku. Aku yakin wajahku sudah memerah. Aku langsung memakai kaosku.

"Ini kamar gue... Gue gak perlu ketuk pintu kalo mau masuk." Lalu dia langsung merebahkan diri ke tempat tidur.

"Ihh... ganti baju dulu kek. Kasurnya bisa bau keringet kan kalo gitu." Kataku. Tanpa banyak bicara dia langsung mengambil baju dan masuk ke kamar mandi.

Tak lama dia keluar dengan kemeja dan celana panjang, sepertinya dia habis mandi juga.

"Lo mau kemana?" Kataku.

"Kerja." Katanya singkat. Dasar manusia es.

"Gue belum bikin makanan, tunggu bentar lah..."

"Serah lo.." Kemudian dia turun dan menonton tv di ruang keluarga.

Aku langsung turun dan memasak.

★★★★★★★★

Tadaaa.... Akhirnya jadi juga. Chicken steak buatanku. Hari ini aku ingin makan steak, jadi aku buat saja.

Aku baru saja menyediakan minuman, tiba tiba Jonathan datang. Dia langsung duduk di meja makan dan melahap masakanku.

"Itu masih pa--" Belum selesai aku bicara, Jonathan langsun mengambil minum dan meminumnya. Aku sudah tertawa terbahak bahak. Gimana enggak... ekspresinya lucu banget.

"Ketawa aja terus." Katanya kembali mendatarkan mukanya. Masih aja sempat jaim disaat seperti ini.

"Iya iya deh..." Kataku. Aku kasihan melihat dia.

"Yaudah, gue berangkat dulu. Bye." Dia langsung pergi setelah menyelesaikan makanannya tanpa menunggu jawabanku. Hah.. apa peduliku.

★★★★★★★★

"Eh... korban Jonathan hari ini dari kelas kita lagi ya?" Tanya Fanya saat istirahat pertama.

"Rasanya sih iya, setiap 3 minggu sekali dia ke kelas 11A. Gue heran kenapa gak ada guru yang mau ngasih dia SPO atau apa kek, kan dia gak punya sopan santun banget." Kata Nathan yang tiba tiba datang dari belakangku.

"Dia itu pinter, makanya guru guru gak ada yang curiga." Kata Mikhael yang tadi datang bersama Nathan. Aku hanya diam saja.

"Eh... itu dia..." Kata Fanya tiba tiba. Kami yang sedang mengobrol di meja depan pun ikut menatap pintu. Ya, itu dia.

"Emang sama Vie gak dilarang ya?" Kata Mikhael. Mmm... sepertinya Jonathan baru memulai mencari 'mangsa' lagi, karena setelah seminggu pernikahan kami, dia tidak pernah membawa satu perempuan pun ke rumah.

"Bosen mungkin sama Vie." Celetukku.

"Gue bukan bosen sama Vie, cuma bosen sama keadaan gue." deg.. Aku menoleh ke belakang, dan Jonathan ada tepat di belakangku sambil menatapku dengan mata tajamnya.

"Apa peduli gue..." Sahutku. Kemudian dia langsung menarikku ke dalam pelukannya.

"Apaan sih? Gak jelas lo..." Teriakku sambil berusaha melepas pelukannya.

"Lo korban gue selanjutnya..." Katanya di telingaku. Aku yakin banyak orang mendengarnya.

Apa tadi? Kor-ban...? what the??? Dia gak lupa sama janjinya kan? Dia hanya melepas pelukanku dan melenggang pergi.

Aku masih mematung... Apa yang akan terjadi nanti malam?

★★★★★★★★

Apa yaa yang Jonathan lakuin ke Zolla? Kayaknya dia kebawa emosi deh... Mau tau kelanjutannnya? Keep reading ya, guys... Vomment nya juga:))

Callista

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang