"Hai darling... kita main dengan cara lembut atau kasar?" Kata Pria itu dengan tatapan pada dada Zolla.
Zolla yang risih dilihat seperti itu hanya bisa membuang muka sambil terus mengeluarkan air mata.
"Bisu ya... yaudah deh... kita main pake cara gue aja." Pria itu langsung menerjang Zolla dengan ciuman kasar. Zolla menangis sejadi jadinya. Menangisi nasibnya.
Di luar kamar hotel, keempat orang wanita tersebut tersenyum penuh kemenangan.
"Kita telepon sekarang?" Pertanyaan Vie disetujui anggukan dari yang lain.
Drrt...drtt..
Jonathan melirik ponselnya, melihat telepon itu dari Vie, dia enggan mengangkatnya. Tetapi, akhirnya dia mengangkatnya juga. Siapa tau ada yang penting.
"Halo..."
"Jonathan... gue mau ngasih tau nih. Gue tadi liat Zolla masuk ke dalam hotel sama om om, dia bukannya pacar lo ya?"
Om om?
"Darimana gue bisa percaya ke lo?"
"Mau ga percaya juga gapapa sih. Gue cuma kasih tau buat kebaikan kalian. Hotel Satria, kamar 147. Bye." Vie menutup sambungan itu.
Lebih baik gue pastiin aja... batin Jonathan.
Jonathan segera menuju ke Hotel Satria. Sementara keempat wanita itu tersenyum penuh kemenangan.
"Lepasin.... lepasin..." Kata Zolla lirih. Keadaannya sudah sangat kacau sekarang. Semua kancing seragamnya sudah terbuka. Pengait bra nya pun sudah dilepas. Bibirnya sudah bengkak dan leher serta dadanya penuh bercak bercak merah yang membuatnya jijik dengan dirinya sendiri. Dan pria tua itu sekarang sudah kembali ke bibirnya dan melumatnya lagi dengan rakus dan penuh nafsu.
Di lain tempat, Jonathan sudah sampai di lobi hotel. Tiba tiba hp nya berbunyi lagi. Dia mengangkatnya
"Mami?"
"Hai Jon... mami cuma mau sampaikan kalau keluarga kita sama keluarga Zolla gak jadi makan malem di rumah kamu. Ada kolega yang mendadak minta rapatnya dimajukan. Mungkin malam minggu manti kita kesana. Kali ini kita janji bakal kosongin jadwal kok."
"Iya mi gapapa." Huh syukur deh. Keadaan gak enak kayak gini gak mungkin gak ketahuan sama mereka.
"Yaudah, mami tutup ya. Kalian akur akur di rumah." Lalu sambungan pun terputus bersamaan dengan sampainya Jonathan ke depan pintu hotel no 147.
Brakkk....
Terdengar suara tangisan dari kamar itu. Dan Jonathan melihat keadaan Zolla yang sudah sangat kacau. Rahang Jonathan mengeras. Langsung saja Jonathan memukul dan menendang orang di atas Zolla hingga orang itu tersungkur.
"Jonathan..." Panggil Zolla lirih. Jonathan segera melepaskan ikatan Zolla. Zolla segera merapikan seragamya dan menangis sejadi jadinya.
Jonathan hanya melirik Zolla sekilas dan menariknya paksa. Tangis Zolla semakin deras karena tangannya yang terikat tadi dicengkeram erat oleh Jonathan.
"Masuk!!!" Perintah Jonathan. Zolla masuk ke dalam mobil. Dia terus menerus mengusap bibir dan lehernya sedari tadi. Berusaha menghilangkan noda yang dibuat pria itu tadi kepadanya.
Jonathan menghela nafas dan membuangnya dengan kasar. "Jadi? lo udah gak perawan hah?!! Ini yang lo lakuin di belakang?!! Dasar cewek sok suci!! Jalang!!! Bitch!!!" Zolla hanya bisa menangis atas kata kata Jonathan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Marriage
Любовные романыCover by: samuderablue Dia cowok pembully di sekolah Dia cowok berandalan di sekolah Dia selalu dapet nilai paling tinggi Dia suka menggoda perempuan Dia ketua tim basket ........ Dia suamiku. Kisah pernikahan antara anak SMA... ya SMA! Kisah aneh a...