Married 21

159K 6.1K 77
                                    

Di mulmed itu Emily Nelson. Kalau tidak sesuai dengan bayangan kalian, kembalilah ke imajinasi masing masing.

★★★★★★★★

Jonathan mendekatkan bibirnya ke arah bibir Zolla dan bibir mereka pun bertautan. Lembut dan tanpa nafsu seperti yang selalu Jonathan lakukan pada Zolla. Itu pula yang membuat Zolla senang akan bibir lembut Jonathan.

Jonathan memandang Zolla dalam. Jonathan menggerakkan lidahnya untuk menyentuh bagian leher Zolla. Zolla menutup mata. Takut untuk melihat, apalagi merasakannya.

"Hahahahaha...." Zolla membuka matanya dan melihat Jonathan tertawa terpingkal pingkal. Baru kali ini Jonathan tertawa separah itu di depan Zolla.

Beberapa detik kemudian, Zolla sadar dia sedang dikerjai oleh Jonathan. Dia mencubit pinggang Jonathan dengan keras. "Aauuu... sakit Zolla." Pekik Jonathan. Dia berdehem untuk meredakan tawanya.

"Nyebelin..." Dengus Zolla. Dia masuk ke kamar di kantor Jonathan untuk mandi.

Beberapa saat kemudian, Zolla keluar menggunakan baju putih lengan panjang dengan celana legging biru muda dan flatshoes putih. Dia mengikat rambutnya menjadi satu. Jonathan terkagum kagum dengan kecantikan gadisnya ini.

"Jadi... gimana kamu bisa tau kalo ukuran pakaian dalamku segitu?" Kata Zolla dengan wajah marahnya. Jonathan mendekati Zolla. Dia menarik Zolla agar duduk di sofa, lalu Jonathan duduk di sebelahnya.

"Maaf... aku bercanda aja kok tadi. Kita kan satu lemari Zolla. Dan beberapa minggu lalu kamu beli baju dalam baru kan? Di kotaknya ada tulisan ukurannya yang gak sengaja aku baca. Ternyata berguna juga buat saat ini." Zolla hanya membuang muka menahan malu. Malu karena sudah berprasangka buruk dan malu karena ukuran pakaian dalamnya sudah diketahui suaminya.

"Zolla... maafin aku... Beneran deh cuma bercanda." Zolla berbalik menatap Jonathan. Dia mengecup sekilas pipi Jonathan. "Iya... gapapa kok. Eh ini udah malem nih... gak mau makan malem trus langsung pulang ke rumah?" Tanya Zolla.

"Yaudah. Berkas aku juga udah kelar kok. Ayo pulang. Mau makan dimana? Restoran steak?" Tanya Jonathan yang langsung dianggapi anggukan semangat dari Zolla. Mereka pun makan di restoran steak favorit Zolla, setelah itu pulang.

★★★★★★★★

"Ok, students. Kita akan berkumpul di aula utama untuk mendengar briefing para pembina camping kali ini. Dimohon semua siswa keluar dengan tenang." Kata Miss Felly. Semua siswa mengangguk, dan mereka keluar dengan ramai tentu saja. Adakah siswa yang akan menuruti bila guru mengatakan 'keluar dengan tenang'? Hohoho... kemungkinan kecil... Miss Felly hanya menghela nafas panjang.

Sesampainya di aula, semua anak berpencar mencari kelompoknya. Jonathan dan Zolla menoleh ke kanan dan kiri. Mereka melihat Mikhael melambaikan tangan ke arah mereka. Mereka segera menuju ke tempat Mikhael berada. Ternyata disana sudah ada Nathan, Vie, Alana, dan satu perempuan cantik dan manis, yang Zolla rasa adalah Emily, serta Cleo.

"Hai guys..." Sapa Zolla. Dia melirik ke arah Vie dan Alana. Mereka menunduk tidak berani menatap orang orang. Zolla melirik ke arah Jonathan. Rahang Jonathan mengeras dan matanya menatap tajam mereka. Zolla mengelus pipi dan rahang Jonathan pelan. "It's okay. Selama kamu jaga aku, aku bakal baik baik aja kok." Kata Zolla sambil tersenyum. Jonathan akhirnya luluh. Dia merangkul Zolla erat. Mikhael dan Cleo hanya memberikan tatapan menggoda pada mereka. Sedangkan Nathan menatap mereka dengan datar.

"Hai... gue Emily Andrena Nelson. Salam kenal." Emily mengulurkan tangannya. Zolla membalasnya dan menyalaminya sambil berkata, "Gue Zolla Mersherra Leonard. Lo anak keluarga Nelson dari Nelson's group? Salah satu kolega dan temen deket papa gue?" Tanya Zolla. Karena papa Zolla beberapa kali menerima tamu bernama Adam Nelson. Dan sepertinya, mereka teman baik.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang