Married 24

142K 6K 95
                                        

"Gue gak nyangka lo nusuk gue lagi dari belakang." Jonathan langsung menghantamkan tinjunya pada Nathan. Nathan tersungkur kebelakang. Jonathan maju untuk memukulnya lagi. Untung tenda mereka sedikit lebih jauh dari yang lain, jadi tidak ada yang mengetahui pertengkaran mereka.

"Jonathan, stop..." Zolla memeluk Jonathan dari belakang. Jonathan terdiam, tetapi sedetik kemudian dia menghempaskan Zolla hingga tersungkur. Emily, Alana, dan Vie menolongnya. Jonathan hanya berlalu dan masuk ke dalam hutan, untuk menenangkan dirinya.

"Nathan... lo gapapa?" Tanya Mikhael dan Cleo yang mendekati Nathan. Nathan hanya mengangguk.

"Zolla, lo gapapa?" Tanya Emily. Zolla hanya meringis menahan linu di sikunya karena tadi dia menahan tubuhnya dengan siku agat kepalanya tidak terbentur tanah.

"Gue obatin. Lo berdua bantuin Nathan masuk. Vie, ambilin kotak obat di tas selempang gue." Perintah Emily. Gadis keturunan Asia, tepatnya Korea ini memang anggota PMR.

Cleo dan Mikhael membantu Nathan masuk ke tenda yang baru selesai itu. Lalu mereka memasukkan barang ke dalam tenda anti air itu.

"Aauu... sakit.." Desis Zolla pelan. "Tahan dikit.... Nah, selesai." Emily beralih pada Nathan. Dia meringis melihat luka yang membiru pada pipi Nathan. Emily segera mengambil obat untuk menghilangkan memar itu.

"Ssh.." Desis Nathan.

"Lo jangan gerak gerak. Nanti gak rata nih." Emily menaikkan tangan kirinya yang sedikit bergetar karena gugup, dan memegang pipi kanan Nathan. Wajahnya benar benar memerah, bahkan karena ulahnya sendiri. Nathan menaikkan satu alisnya.

"Lo yang peang pegang, tapi lo yang blushing sendiri... Ssh... pelan." Rintih Nathan karena Emily menekan kapasnya sedikit lebih keras.

Yang lain hanya tertawa melihat tingkah laku dua anak ini. Wajah Emily semakin memerah karena hal itu.

"Udah..." Kata Emily menurunkan tangannya. Nathan merasa ada sesuatu yang hilang.

Cup...

Pipi Emily memerah lagi. Lebih merah dari sebelumnya. Nathan mengecup pipinya.

"Thanks ya..." Nathan mengerling jahil pada Emily. Yang lain tertawa. Zolla hanya tersenyum miris. Dimana Jonathan? Batinnya khawatir.

★★★★★★★★

Malam itu Jonathan kembali ke tenda, tapi dia hanya diam saja dan menatap semua orang dengan tatapan dinginnya.

"Anak anak, sekarang jurit malam. Kalian berangkat dua dua. Harus putra dan putri. Kalian masuk ke tenda masing masing, nanti akan dipanggil oleh panitia." Ucap Kak Geo di aula utama yang sedikit jauh dari tenda. Anak anak pun membubarkan diri dan masuk ke tenda masing masing.

"Gue sama Vie." Ucap Cleo langsung. Vie mengangguk.

"Gue sama Alana." Zolla langsung menatap Mikhael tajam. "Astaga Zolla... gue pilih Alana yang suka sama horor biar gak ada modus peluk peluk nanti. Kalo ketahuan Fanya peluk peluk bisa abis gue." Ya, Alana memang menyukai hal hal yang berbau horor. Ketua panitia Halloween's Party setiap tahun adalah Alana.

Alana tekekeh. "Gak akan peluk peluk kok. Janji." Alana membentuk huruf V dengan jari tangannya.

"Kalo gitu gue sama Emily." Nathan mengerling jahil pada Emily. "Gamau, modus ih!!" Seru Emily. "Pilih sama gue atau sama Jonathan?" Tanyanya lagi. Mengingat wajah Jonathan yang sudah dingin, Emily menjawab, "Sama lo aja deh." Kata Emily. "Makin mencekam kalo sama dia." Bisik Emily. Nathan tertawa.

"Kalo gitu Zolla sama Jonathan ya?" Jonathan hanya menghela nafas panjang dan Zolla hanya was was. Dia punya phobia oleh yang namanya kuntilanak. Sedari dulu dia akan menangis sambil berteriak kalau melihat kuntilanak.

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang